Sambut Galungan, Peradah Tabanan Adakan Tradisi Ngejot kepada Disabilitas
Sambut Hari Raya Galungan dan Kuningan, Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (Peradah) Kabupaten Tabanan gelar tradisi ngejot kepada warga penyandang disabilitas berat yang keluarganya kurang mampu.
TABANAN, NusaBali
Tradisi ini sebagai ajang untuk mengingatkan dan mengajak generasi muda untuk melestarikan budaya Bali, ngejot, yang sudah mulai ditinggalkan. Tradisi ngejot yang digelar Peradah Tabanan dilangsungkan dua hari Minggu (21/7) dan Senin (22/7). Penyandang disabilitasi berat atau cacat tetap diberikan sembako, berupa beras 5 kilogram, telur, dan minyak goreng. Kegiatan tersebut rencananya kontinyu saat menyambut Hari Raya Galungan dan Kuningan.
Sekretaris Peradah Tabanan I Putu Arya Wiguna, mengatakan tradisi ngejot diselenggarakan sesuai dengan program Peradah Provinsi Bali jelang Hari Raya Galungan dan Kuningan. Kegiatan ngejot sudah dijalankan di setiap kabupaten di Bali. Untuk Kabupaten Tabanan tradisi ngejot ditargetkan kepada keluarga penyandang disabilitas berat yang kurang mampu. "Rencana ada 10 paket diberikan, 5 paket sudah siap, sisanya masih dipersiapkan,” ujarnya, Minggu kemarin.
Menurut Arya, untuk dukungan dana dibantu oleh DPP Peradah dan masing-masing anggota Peradah di Kabupaten Tabanan. “Yang kami berikan berupa sembako, memang tidak banyak, tetapi mudah-mudahan cukup untuk meringankan beban keluarga menjelang hari raya,” imbuhnya.
“Ngejot ini bahasa sederhananya adalah persembahan dalam konteks Manusa Yadnya yang berarti ngejot sebagai bentuk penghormatan terhadap manusia sebagai ciptaan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Serta ngejot sebagai media belajar dari sesama untuk saling menghargai,” tuturnya. *des
Tradisi ini sebagai ajang untuk mengingatkan dan mengajak generasi muda untuk melestarikan budaya Bali, ngejot, yang sudah mulai ditinggalkan. Tradisi ngejot yang digelar Peradah Tabanan dilangsungkan dua hari Minggu (21/7) dan Senin (22/7). Penyandang disabilitasi berat atau cacat tetap diberikan sembako, berupa beras 5 kilogram, telur, dan minyak goreng. Kegiatan tersebut rencananya kontinyu saat menyambut Hari Raya Galungan dan Kuningan.
Sekretaris Peradah Tabanan I Putu Arya Wiguna, mengatakan tradisi ngejot diselenggarakan sesuai dengan program Peradah Provinsi Bali jelang Hari Raya Galungan dan Kuningan. Kegiatan ngejot sudah dijalankan di setiap kabupaten di Bali. Untuk Kabupaten Tabanan tradisi ngejot ditargetkan kepada keluarga penyandang disabilitas berat yang kurang mampu. "Rencana ada 10 paket diberikan, 5 paket sudah siap, sisanya masih dipersiapkan,” ujarnya, Minggu kemarin.
Menurut Arya, untuk dukungan dana dibantu oleh DPP Peradah dan masing-masing anggota Peradah di Kabupaten Tabanan. “Yang kami berikan berupa sembako, memang tidak banyak, tetapi mudah-mudahan cukup untuk meringankan beban keluarga menjelang hari raya,” imbuhnya.
“Ngejot ini bahasa sederhananya adalah persembahan dalam konteks Manusa Yadnya yang berarti ngejot sebagai bentuk penghormatan terhadap manusia sebagai ciptaan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Serta ngejot sebagai media belajar dari sesama untuk saling menghargai,” tuturnya. *des
1
Komentar