MPLS Diakhiri Parade Ekstrakurikuler
Parade ekstrakurikuler digelar SMA PGRI Amlapura diakhir kegiatan MPLS (masa pengenalan lingkungan sekolah).
AMLAPURA, NusaBali
Caranya dengan memperkenalkan jenis-jenis ekstra dan langsung mengimplementasikan, agar 176 siswa baru, langsung paham. Parade ekstra itu berlangsung di lingkungan SMA PGRI Jalan Sudirman Amlapura, Sabtu (20/7). Berbeda dengan perkenalan jenis-jenis ekstra di sekolah lain, hanya dibacakan saja, tanpa peragaan.
Ketua Panitia MPLS SMA PGRI I Gede Aries Pidrawan yang mengoordinasikan parade ekstra itu, satu persatu. Diawali ekstra bahasa Jepang, diwakili sejumlah siswa, kemudian memperkenalkan program-programnya, dengan menggunakan bahasa Jepang, yang dibina Ni Made Puput Sutarmi.
Sedangkan ekstra entrepreneur, dengan pembina Ni Komang Yuniartini, langsung memperkenalkan produk-produk minuman berenergi. Siswa baru dipanggil, kemudian diberikan minuman hasil produksinya, dan langsung dinikmati. Disusul ekstra English Club, yang beberapa kali meraih juara Story telling.
Juga ditampilkan ekstra akuntansi, ekstra Paskibraka, ekstra tata rias, ekstra sepakbola, esktra bulutangkis, ekstra tari, karate, yoga, catur, KIR (karya ilmiah remaja), Pramuka, musik, kebersihan, tabuh, dan jurnalistik.
Bahkan ekstra kebersihan, langsung disarankan untuk membersihkan lingkungan sekolah, dengan membawa dua tong sampah, dan sapu.
"Ini ekstra yang ada di SMA PGRI, semuanya jalan, semuanya ada guru pembinanya," jelas Aris Pidrawan.
Kasek SMA PGRI I Ketut Jelantik mengatakan, berupaya mengoptimalkan seluruh ekstra yang ada, sehingga bakat siswa tersalurkan. "Kami mewadahi bakat-bakat siswa di sini, makanya rata-rata meraih juara di setiap lomba," jelas I Ketut Jelantik.
Berbeda dengan di SMA Dharma Kirti Desa Sengkidu, Kecamatan Manggis, menurut Kasek I Wayan Nomor, ekstrakurikuler yang dimiliki hanya diperkenalkan di hadapan 92 siswa baru, belum dipraktekkan langsung. "MPLS kan waktunya sedikit, kami hanya memperkenalkan dengan membacakan jenis-jenis ekstra yang ada di SMA Dharma Kirti, nanti siswa yang menaruh minat ke salah satu ekstra itu, yang mempraktekkan," kata I Wayan Nomor.
Kasek SMA Parisadha Amlapura I Gede Hendra Gunadi juga mengatakan, di akhir MPLS, hanya memperkenalkan jenis-jenis ekstrakurikuler yang ada di sekolah itu. "Di sekolah ada ekstra wajib seperti Pramuka, dan ada ekstra pilihan sesuai bakat dan minat siswa. Kami hanya mengumumkan jenis-jenis ekstra, prakteknya nanti saat pembelajaran," jelas I Gede Hendra Gunadi.
SMA Parisadha sendiri katanya, hanya mendapatkan 58 siswa, nantinya dalam proses pembelajaran berlangsung terbagi dua kelas. *k16
Ketua Panitia MPLS SMA PGRI I Gede Aries Pidrawan yang mengoordinasikan parade ekstra itu, satu persatu. Diawali ekstra bahasa Jepang, diwakili sejumlah siswa, kemudian memperkenalkan program-programnya, dengan menggunakan bahasa Jepang, yang dibina Ni Made Puput Sutarmi.
Sedangkan ekstra entrepreneur, dengan pembina Ni Komang Yuniartini, langsung memperkenalkan produk-produk minuman berenergi. Siswa baru dipanggil, kemudian diberikan minuman hasil produksinya, dan langsung dinikmati. Disusul ekstra English Club, yang beberapa kali meraih juara Story telling.
Juga ditampilkan ekstra akuntansi, ekstra Paskibraka, ekstra tata rias, ekstra sepakbola, esktra bulutangkis, ekstra tari, karate, yoga, catur, KIR (karya ilmiah remaja), Pramuka, musik, kebersihan, tabuh, dan jurnalistik.
Bahkan ekstra kebersihan, langsung disarankan untuk membersihkan lingkungan sekolah, dengan membawa dua tong sampah, dan sapu.
"Ini ekstra yang ada di SMA PGRI, semuanya jalan, semuanya ada guru pembinanya," jelas Aris Pidrawan.
Kasek SMA PGRI I Ketut Jelantik mengatakan, berupaya mengoptimalkan seluruh ekstra yang ada, sehingga bakat siswa tersalurkan. "Kami mewadahi bakat-bakat siswa di sini, makanya rata-rata meraih juara di setiap lomba," jelas I Ketut Jelantik.
Berbeda dengan di SMA Dharma Kirti Desa Sengkidu, Kecamatan Manggis, menurut Kasek I Wayan Nomor, ekstrakurikuler yang dimiliki hanya diperkenalkan di hadapan 92 siswa baru, belum dipraktekkan langsung. "MPLS kan waktunya sedikit, kami hanya memperkenalkan dengan membacakan jenis-jenis ekstra yang ada di SMA Dharma Kirti, nanti siswa yang menaruh minat ke salah satu ekstra itu, yang mempraktekkan," kata I Wayan Nomor.
Kasek SMA Parisadha Amlapura I Gede Hendra Gunadi juga mengatakan, di akhir MPLS, hanya memperkenalkan jenis-jenis ekstrakurikuler yang ada di sekolah itu. "Di sekolah ada ekstra wajib seperti Pramuka, dan ada ekstra pilihan sesuai bakat dan minat siswa. Kami hanya mengumumkan jenis-jenis ekstra, prakteknya nanti saat pembelajaran," jelas I Gede Hendra Gunadi.
SMA Parisadha sendiri katanya, hanya mendapatkan 58 siswa, nantinya dalam proses pembelajaran berlangsung terbagi dua kelas. *k16
1
Komentar