Truk Pertamina Terbakar, Tiga Tewas
Tiga orang tewas dalam kecelakaan yang melibatkan truk tangki Pertamina dan minibus di Gerbang Tol Wiyoto Wiyono, Jakarta Timur, minggu dini hari pukul 01.45.
JAKARTA, NusaBali
Kecelakaan itu diduga akibat sopir truk tangki mengantuk. Manajemen PT Pertamina Patra Niaga menyatakan, akan melakukan penanganan secara maksimal atas kejadian tersebut. Termasuk melakukan investigasi.
"Kejadian tersebut saat ini sedang dalam investigasi tim kami. Kami akan memberikan penanganan terhadap korban dan memohon maaf atas kejadian ini," kata Corporate Communication and CSR PT Pertamina Patra Niaga, Ayulia dalam keterangan tertulis, Minggu (21/7) seperti dilansir detik.
Menurut keterangan perusahaan, sebelum kejadian mobil tangki nopol B 9851 SHE berkapasitas 24 KL keluar dari TBBM pukul 01.30 WIB. Mobil tangki itu berangkat dengan tujuan SPBU nomor 3417403 di kawasan Jatibening.
Masih menurut perusahaan, mobil tangki itu bergerak dengan kecepatan normal. Saat itu mobil tangki dikendarai oleh awak mobil tanki (AMT) 1 (sopir) Asep Abdur Rohman dengan awak mobil tanki (AMT) 2 (kenek) Ahmad Wagiyanto. Pada sekitar pikul 02.00 WIB, mobil tangki itu sampai di jalan tol Rawamangun. Kemudiann ada mobil minibus jenis Calya yang berjalan kurang terkendali.
Mobil minibus itu langsung menabrak mobil tanki itu. Adapun jenis BBM yang diangkut mobil tangki tersebut antara lain, 8 KL premium, 8 KL pertalite, dan 8 KL pertamax.
"Itu informasi sementara yang kami terima dari lapangan. Kami tentu akan melakukan penelusuran dan pengecekan lebih lanjut di lapangan dan petugas Kepolisian," tambah Ayu.
Minibus itu menabrak pas di bagian box lossing sebelah kiri mobil tanki. Akibatnya, timbul percikan api dan sopir mobil tanki berusaha mencoba melakukan pengereman.
Tapi, mobil tanki slip dan jalannya menjadi tak terkendali. Kemudian bagian kepala mobil tanki jatuh ke bawah tol dan terbakar. Akibat kejadian ini, diperkirakan kerugian mencapai Rp 1,2 miliar.
Sementara tiga orang tewas teridentifikasi yakni, sopir truk tangki Isep Abdurrohman (35), kernet truk, Ahmat Waginyanyo (23), dan sopir Toyota Calya Peter Christian (26).
Menurut Kanit Laka Polres Jakarta Timur, AKP Agus Suparyanto seperti dikutip Antara, polisi berhasil mengidentifikasi Peter berdasarkan dokumen kendaraan.
"Data korban berhasil diidentifikasi melalui nomor pelat kendaraan yang ditumpanginya," kata Agus dilansir cnnindonesia.
Agus menjelaskan, semua dokumen dan surat-surat terkait identitas korban hangus terbakar dalam peristiwa kecelakaan tersebut.
Polisi kemudian menelusuri identitas korban melalui nomor polisi kendaraan yang masih tersisa karena tidak hangus terbakar. Berdasarkan hasil penelusuran didapatkan alamat pemilik kendaraan, lalu aparat kepolisian mendatangi alamat tersebut dan dibenarkan oleh pemilik rumah bahwa kendaraan tersebut milik korban Peter. *
"Kejadian tersebut saat ini sedang dalam investigasi tim kami. Kami akan memberikan penanganan terhadap korban dan memohon maaf atas kejadian ini," kata Corporate Communication and CSR PT Pertamina Patra Niaga, Ayulia dalam keterangan tertulis, Minggu (21/7) seperti dilansir detik.
Menurut keterangan perusahaan, sebelum kejadian mobil tangki nopol B 9851 SHE berkapasitas 24 KL keluar dari TBBM pukul 01.30 WIB. Mobil tangki itu berangkat dengan tujuan SPBU nomor 3417403 di kawasan Jatibening.
Masih menurut perusahaan, mobil tangki itu bergerak dengan kecepatan normal. Saat itu mobil tangki dikendarai oleh awak mobil tanki (AMT) 1 (sopir) Asep Abdur Rohman dengan awak mobil tanki (AMT) 2 (kenek) Ahmad Wagiyanto. Pada sekitar pikul 02.00 WIB, mobil tangki itu sampai di jalan tol Rawamangun. Kemudiann ada mobil minibus jenis Calya yang berjalan kurang terkendali.
Mobil minibus itu langsung menabrak mobil tanki itu. Adapun jenis BBM yang diangkut mobil tangki tersebut antara lain, 8 KL premium, 8 KL pertalite, dan 8 KL pertamax.
"Itu informasi sementara yang kami terima dari lapangan. Kami tentu akan melakukan penelusuran dan pengecekan lebih lanjut di lapangan dan petugas Kepolisian," tambah Ayu.
Minibus itu menabrak pas di bagian box lossing sebelah kiri mobil tanki. Akibatnya, timbul percikan api dan sopir mobil tanki berusaha mencoba melakukan pengereman.
Tapi, mobil tanki slip dan jalannya menjadi tak terkendali. Kemudian bagian kepala mobil tanki jatuh ke bawah tol dan terbakar. Akibat kejadian ini, diperkirakan kerugian mencapai Rp 1,2 miliar.
Sementara tiga orang tewas teridentifikasi yakni, sopir truk tangki Isep Abdurrohman (35), kernet truk, Ahmat Waginyanyo (23), dan sopir Toyota Calya Peter Christian (26).
Menurut Kanit Laka Polres Jakarta Timur, AKP Agus Suparyanto seperti dikutip Antara, polisi berhasil mengidentifikasi Peter berdasarkan dokumen kendaraan.
"Data korban berhasil diidentifikasi melalui nomor pelat kendaraan yang ditumpanginya," kata Agus dilansir cnnindonesia.
Agus menjelaskan, semua dokumen dan surat-surat terkait identitas korban hangus terbakar dalam peristiwa kecelakaan tersebut.
Polisi kemudian menelusuri identitas korban melalui nomor polisi kendaraan yang masih tersisa karena tidak hangus terbakar. Berdasarkan hasil penelusuran didapatkan alamat pemilik kendaraan, lalu aparat kepolisian mendatangi alamat tersebut dan dibenarkan oleh pemilik rumah bahwa kendaraan tersebut milik korban Peter. *
1
Komentar