Investor Rusia Garap Gunung Abang
Dari ketinggian 2.100 meter akan dibuat stasiun menikmati keindahan panorama Gunung Abang, Danau Batur dan sekitarnya.
Investasi 10 Miliar Dolar AS, Dikerjakan 18 Bulan
DENPASAR, NusaBali
Gunung Abang di kawasan Kintamani, Bangli dilirik pemodal asing (PMA) Jika proses perizinan terpenuhi, kawasan Gunung Abang dan sekitarnya akan dikembangkan dijadikan objek wisata baru yang modern.
Di kawasan puncak Gunung Abang, oleh investor Rusia akan dibangun semacam tempat atau stasiun pada ketinggian 2.010 meter, untuk menyaksikan keindahan alam Gunung Abang, Danau dan Gunung Batur dan sekitarnya.
Untuk menghubungkan stasiun atas dengan stasiun di bawah sekitar 1.400 meter di sekitar Abang Batudinding atau Suter, akan dihubungkan dengan liontin atau cable car dengan kecepatan waktu tempuh 5 menit sampai di puncak atau stasiun atas semacam restoran di atas awan, dengan panjang kabel 3.080 meter.
Abang Teras, begitulah objek baru dan modern yang akan menjadikan objek lain pemandangan di atas awan di Bali. Nilai investasi proyek tersebut sekitar 10 miliar dollar AS, dengan masa pembangunan sekitar 1,5 tahun. Harapannya, bisa menciptakan lebih dari 100 tempat kerja, pengembangan infrastruktur pariwisata, perdagangan dan transportasi.
Kabid Promosi Investasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (PMPPTSP) I Ketut Sudibya seizin Kadis PMPPTSP Dewa Putu Mantera, mengatakan pihak investor telah berkoordinasi dengan Dinas PMPPTSP. “ Investornya bernama Mr Damytri, sedang datang ke sini (Dinas PMPPTSP) bernama Mr Flater,” ungkap Sudibya.
Tujuannya, jelas Sudibya untuk menanyakan prosedur perizinannya. Yang bersangkutan datang sepekan lalu, menyusul beberapa kali kedatangan dengan untuk mendapatkan informasi lebih jauh.
Perizinannya kata Sudibya, tentu terkait banyak dengan stakeholder, diantaranya dari PHDI, juga pihak kehutanan dan lainnya. “Online single submission atau izin prinsip sudah,” jelasnya,sambil memperlihatkan deteil perencanaan pihak investor yang disebutkan bernaung di bawah Vishnu Investment Group.
Dengan sistem OSSN, terang Sudibya investor sudah mengantongi yang namanya NIB (Nomor Izin Berusaha). OSS tersebut, jelasnya adalah sistem dari Pusat (BKPM) yang bisa diakses dari mana saja. Begitu diakses dan semua persyaratan terpenuhi, NIB bisa diakses dicetak langsung. Namun tak cukup hanya dengan izin prinsip saja atau OSS saja, tetapi harus ada juga izin lain seperti pemenuhan komitmen dengan kabupaten, provinsi, pusat. Dan itu sedang sekarang sedang diupayakan untuk dilengkapi.
Rencananya, jika positif penggarapan proyek tersebut akan melibatkan konsorsium dari beberapa negara Eropa, Asia (Timur Tengah). Jika terealisasi 500 orang per jam bisa diangkut ke puncak Gunung Abang untuk menikmati pemandangan dari atas awan menggunakan cable car atau kabin tersebut. *k17
Komentar