Diperlukan 3.000 Meterkubik Urug Kolam Renang
Relokasi Pedagang Pasar Tumpah
SINGARAJA, NusaBali
Penataan areal Kolam Renang Nirmala Asri untuk lokasi penempatan sementara para Pedagang Pasar Tumpah, tengah dihitung oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Buleleng. Selain penguatan bantaran Tukad (sungai) Banyumala, lokasinya juga perlu diratakan dengan tanah urug.
Lokasi penampungan sementara ini berada sekitar 50 meter dari Terminal Banyuasri, tepatnya di barat Jembatan Banyumala. Lokasinya persis berada di sisi barat Tukad Banyumala, dengan luas diperkirakan 60 are.
Kepala Dinas PUPR Buleleng, Ketut Suparta Wijaya yang dikonfirmasi Minggu (25/7) mengaku masih menghitung kebutuhan anggaran dalam penataan tersebut. Dikatakan, dalam penataan tersebut ada beberapa pekerjaan yang perlu dana besar, di antaranya pengurugan lokasi dan pembuatan senderan baru di Tukad Banyumala. “Lokasinya kan masih perlu diurug, karena letaknya di bawah. Kemudian perlu juga pembangunan senderan guna penguatan bantaran Tukad Banyumala, karena lokasinya berada di pinggir Tukad Banyumal,” katanya.
Menurut Suparta, dalam pengurugan itu diperkirakan membutuhkan volume tanah urug sampai 3.000 meter kubik. Sedangkan untuk struktur penguatan bantaran Tukad Banyumala, hasil ukur ditemukan tinggi senderan 4 meter dengan panjang senderan 15 meter. “Sekarang masih tahap persiapan, kami masih menghitung kebutuhan dananya,” jelas Suparta.
Masih kata Suparta, selama masa persiapan ini, pihaknya akan mengusulkan kegiatan penguatan bantaran Tukad Banyumala ke Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida. Ini dilakukan mengingat, kewenangan penanganan alur sungai ada di BWS Bali Penida. “Ini masih kami perjuangan agar bisa diambil aliholeh BWS, karena menyangkut tebing sungai,” terangnya.
Pemindahan pedagang Pasar Tumpah yang berjualan di Terminal Banyuasri, Kelurahan Banyuasri, Kecamatan Buleleng, ke areal Kolam Renang Nirmala Asri, menyusul situasi krodit di dalam Terminal maupun di ruas Jalan Singaraja-Seririt tepatnya di dekat Patung Sapi, Banyuasri. Kondisi kemacetan diperkirakan akan semakin parah ketika proyek revitalisai bangunan Pasar Induk Banyuasri berlangsung.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Dagprin) Kabupaten Buleleng, Ketut Suparto, pemindahan Pedagang Pasar Tumpah atas petunjuk dari Bupati, setelah mengevaluasi perkembangan situasi aktivitas Pasar Tumpah, pasca pemindahan padagang yang tadinya di lambung Barat areal Terminal, ke lambung Timur areal Terminal. Hasilnya, aktivitas pedagang Pasar Tumbah berdampak pada arus lulintas di ruas Jalan A Yani-Patung Sapi. Situasi itu diperkirakan bertambah krodit ketika seluruh Pedagang Pasar Induk Banyuasri pindah ke Pasar Darurat yang dibangun di lambung Barat Terminal yang sempat ditempati pedagang Pasar Tumpah. Kondisi itu juga akan diperparah lagi dengan aktivitas pembongkaran dan pengerjaan Pasar Induk Banyuasri. “Kalau lokasinya nanti memungkinkan untuk seluruh pedagang Pasar Tumpah, maka seluruhnya akan direlokasi. Tetapi kalau tidak misalnya, maka yang direlokasi itu pedagang bermobil saja, agar tidak mengganggu ruas jalan di Patung Sapi,” terangnya. *k19
Lokasi penampungan sementara ini berada sekitar 50 meter dari Terminal Banyuasri, tepatnya di barat Jembatan Banyumala. Lokasinya persis berada di sisi barat Tukad Banyumala, dengan luas diperkirakan 60 are.
Kepala Dinas PUPR Buleleng, Ketut Suparta Wijaya yang dikonfirmasi Minggu (25/7) mengaku masih menghitung kebutuhan anggaran dalam penataan tersebut. Dikatakan, dalam penataan tersebut ada beberapa pekerjaan yang perlu dana besar, di antaranya pengurugan lokasi dan pembuatan senderan baru di Tukad Banyumala. “Lokasinya kan masih perlu diurug, karena letaknya di bawah. Kemudian perlu juga pembangunan senderan guna penguatan bantaran Tukad Banyumala, karena lokasinya berada di pinggir Tukad Banyumal,” katanya.
Menurut Suparta, dalam pengurugan itu diperkirakan membutuhkan volume tanah urug sampai 3.000 meter kubik. Sedangkan untuk struktur penguatan bantaran Tukad Banyumala, hasil ukur ditemukan tinggi senderan 4 meter dengan panjang senderan 15 meter. “Sekarang masih tahap persiapan, kami masih menghitung kebutuhan dananya,” jelas Suparta.
Masih kata Suparta, selama masa persiapan ini, pihaknya akan mengusulkan kegiatan penguatan bantaran Tukad Banyumala ke Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida. Ini dilakukan mengingat, kewenangan penanganan alur sungai ada di BWS Bali Penida. “Ini masih kami perjuangan agar bisa diambil aliholeh BWS, karena menyangkut tebing sungai,” terangnya.
Pemindahan pedagang Pasar Tumpah yang berjualan di Terminal Banyuasri, Kelurahan Banyuasri, Kecamatan Buleleng, ke areal Kolam Renang Nirmala Asri, menyusul situasi krodit di dalam Terminal maupun di ruas Jalan Singaraja-Seririt tepatnya di dekat Patung Sapi, Banyuasri. Kondisi kemacetan diperkirakan akan semakin parah ketika proyek revitalisai bangunan Pasar Induk Banyuasri berlangsung.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Dagprin) Kabupaten Buleleng, Ketut Suparto, pemindahan Pedagang Pasar Tumpah atas petunjuk dari Bupati, setelah mengevaluasi perkembangan situasi aktivitas Pasar Tumpah, pasca pemindahan padagang yang tadinya di lambung Barat areal Terminal, ke lambung Timur areal Terminal. Hasilnya, aktivitas pedagang Pasar Tumbah berdampak pada arus lulintas di ruas Jalan A Yani-Patung Sapi. Situasi itu diperkirakan bertambah krodit ketika seluruh Pedagang Pasar Induk Banyuasri pindah ke Pasar Darurat yang dibangun di lambung Barat Terminal yang sempat ditempati pedagang Pasar Tumpah. Kondisi itu juga akan diperparah lagi dengan aktivitas pembongkaran dan pengerjaan Pasar Induk Banyuasri. “Kalau lokasinya nanti memungkinkan untuk seluruh pedagang Pasar Tumpah, maka seluruhnya akan direlokasi. Tetapi kalau tidak misalnya, maka yang direlokasi itu pedagang bermobil saja, agar tidak mengganggu ruas jalan di Patung Sapi,” terangnya. *k19
1
Komentar