Rp 500 Miliar untuk Pembangunan Dermaga Sanur
Gunakan Lahan Pemprov Bali, Kemarin Ditinjau Menhub dan Gubernur
DENPASAR, NusaBali
Gubernur Wayan Koster menindaklanjuti dengan cepat kebutuhan infrastruktur terintegrasi di Bali. Setelah proyek shortcut di jalur Denpasar-Singaraja via Bedugul, Gubernur Koster segera menggenjot pembangunan Dermaga Sanur (Depasar Selatan) untuk penyeberangan ke Nusa Penida (Klungkung). Proyek dermaga bernilai Rp 500 miliar ini ditarget sudah terealisasi tahun 2020 depan.
Proyek Dermaga Sanur di Pantai Matahari Terbit kawasan Desa Sanur Kaja, Kecamatan Denpasar Selatan yang akan memudahkan penyeberangan masyarakat dan wisatawan menuju Nusa Penida ini sudah disiapkan anggaran Rp 500 miliar. Anggaran sebesar itu bersumber dari kombinasi APBN, APBD Bali, dan pihak swasta.
Sebagai bentuk keseriusan genjot proyek Dermaga Sanur ini, Gubernur Koster gandeng Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meninjau lokasi dermaga, Jumat (26/7) siang pukul 12.00 Wita. Dalam peninjauan proyek Dermaga Sanur di lahan milik Pemprov Bali kawasan Pantai Matahari Terbit Sanur tersebut, hadir juga anggota Komisi V DPR RI (membidangi infrastruktur) dari Fraksi Gerindra Dapil Bali, Ida Bagus Putu Sukarta.
Gubernur Koster menyebutkan, proyek Dermaga Sanur merupakan pembangunan infrastruktur terintegrasi dari infrastruktur udara, darat, dan laut. Dermaga Sanur juga dikaitkan dengan Segitiga Sanur (Denpasar)-Lembongan (Klungkung)-Nusa Penida (Klungkung).
Menurut Koster, ada 3 target dari pembangunan Dermaga Sanur. Pertama, untuk memenuhi kebutuhan penyeberangan masyarakat lokal yang tangkil sembahyang ke Pura Penataran Ped di Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida. Kedua, kepentingan transportasi masyarakat Nusa Penida-Sanur yang secara nilai ekonomis dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di seberang. Ketiga, kepentingan Nusa Penida sebagai kawasan destinasi wisata.
“Setiap hari di Pantai Sanur ini antre ketika masyarakat mau tangkil ke Pura Penataran Ped. Kemudian, Nusa Penida juga terus dikunjungi wisatawan. Jadi, kita harus segera wujudkan pembangunan Dermaga Sanur ini,” tegas Koster.
Koster mengaku sudah koordinasi dengan kementerian terkait, sehingga Jumat kemarin lokasi proyek Dermaga Sanur langsung ditinjau Menhub Budi Karya Sumadi. “Dermaga Sanur ini akan dibangun berkelas internasional, untuk memberikan pelayanan kepada wisatawan secara maksimal dan memadai,” papar Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.
Menurut Koster, investasi pembangunan Dermaga Sanur ini diperkirakan menelan anggaran sebesar Rp 500 miliar. Dana itu merupakan kombinasi antara APBN-APBD Bali dan pihak ketiga, baik swasta lokal maupun nasional. “Selain APBN, nanti kita Pemprov Bali juga siapkan anggaran dari APBD. Lahan ini adalah aset Provinsi Bali,” terang Koster yang kemarin didampingi Sekda Provinsi Bali, Dewa Made Indra.
Sementara itu, Menhub Budi Karya Sumadi mengatakana sejumlah proyek dermaga di Bali mendapatkan perhatian dari pusat. Selain proyek Dermaga Sanur ini, juga ada proyek Dermaga Pesiar Tanah Ampo di Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem.
“Kita akan undang investor untuk kerjasama. Pihak swasta, baik lokal, nasional, maupun internasional, kita harapkan bisa gabung. Bisa dari Jepang, juga Korea. Tetapi, basiknya tetap melalui APBN,” ujar Budi Karya.
Budi Karya menegaskan, dengan pembangunan infrastruktur di Bali, diharapkan target kunjungan wisatawan ke Pulau Dewata terus naik. “Kalau dulu kunjungan 3 juta turis, lalu naik menjadi 7 juta. Nanti kalau dermaga dan infrastruktur lain sudah jadi dan lengkap, kunjungan turis ke Bali bisa tembus 10 juta per tahun,” katanya.
Sedangkan anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Gerindra Dapil Bali, Ida Bagus Putu Sukarta alias Gus Sukarta, mengatakan anggaran Rp 500 miliar untuk pembangunan Dermaga Sanur sudah pernah dibahas di DPR RI bersama Menhub. Rencananya, anggara itu akan dialokasikan tahun 2020 depan.
Hanya saja, untuk bisa gol, masih harus dikawal betul. Gus Sukarta sendiri tidak akan bertugas di DPR RI lagi, karena tak lolos ke Senayan dalam Pileg 2019. Ketua DPD Gerindra Bali ini pun berharap ada anggota DPR RI dari Dapil Bali 2019-2024 yang duduk di Komisi V. “Harus ada yang kawal ini di Senayan. Setahu saya, ini sudah pernah kita bahas anggaran Rp 500 miliar untuk alokasi tahun 2020,” tegas politisi asal Griya Buruan, Sanur ini.
Proses pembangunan Dermaga Sanur sendiri sudah dirintis sejak tahun 2011 lalu. Pada tahun 2014, realisasi pembangunan dermaga yang sudah dianggarkan sekitar Rp 80 miliar, kembali ditarik oleh pusat lantaran belum ada kesepakatan penyerahan tanah dari Pemprov Bali ke Pemkot Denpasar yang rencananya akan digunakan terminal.
Kini, di era Gubernur Koster, permasalahan tersebut selesai, Dermaga Sanur pun segera direalisasikan tahun 2020. Selain itu, Desa Adat Sanur juga sudah sepakat dengan pembangunan dermaga ini. Rancangan Dermaga Sanur berada di sebelah utara Pantai Melasti Segara Ayu, yang nantinya akan dibuatkan break water sepanjang 150 meter ke selatan (menjorok ke laut). Juga akan dibangun break water 125 meter ke arah utara untuk menahan gelombang. *nat,mis
Proyek Dermaga Sanur di Pantai Matahari Terbit kawasan Desa Sanur Kaja, Kecamatan Denpasar Selatan yang akan memudahkan penyeberangan masyarakat dan wisatawan menuju Nusa Penida ini sudah disiapkan anggaran Rp 500 miliar. Anggaran sebesar itu bersumber dari kombinasi APBN, APBD Bali, dan pihak swasta.
Sebagai bentuk keseriusan genjot proyek Dermaga Sanur ini, Gubernur Koster gandeng Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meninjau lokasi dermaga, Jumat (26/7) siang pukul 12.00 Wita. Dalam peninjauan proyek Dermaga Sanur di lahan milik Pemprov Bali kawasan Pantai Matahari Terbit Sanur tersebut, hadir juga anggota Komisi V DPR RI (membidangi infrastruktur) dari Fraksi Gerindra Dapil Bali, Ida Bagus Putu Sukarta.
Gubernur Koster menyebutkan, proyek Dermaga Sanur merupakan pembangunan infrastruktur terintegrasi dari infrastruktur udara, darat, dan laut. Dermaga Sanur juga dikaitkan dengan Segitiga Sanur (Denpasar)-Lembongan (Klungkung)-Nusa Penida (Klungkung).
Menurut Koster, ada 3 target dari pembangunan Dermaga Sanur. Pertama, untuk memenuhi kebutuhan penyeberangan masyarakat lokal yang tangkil sembahyang ke Pura Penataran Ped di Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida. Kedua, kepentingan transportasi masyarakat Nusa Penida-Sanur yang secara nilai ekonomis dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di seberang. Ketiga, kepentingan Nusa Penida sebagai kawasan destinasi wisata.
“Setiap hari di Pantai Sanur ini antre ketika masyarakat mau tangkil ke Pura Penataran Ped. Kemudian, Nusa Penida juga terus dikunjungi wisatawan. Jadi, kita harus segera wujudkan pembangunan Dermaga Sanur ini,” tegas Koster.
Koster mengaku sudah koordinasi dengan kementerian terkait, sehingga Jumat kemarin lokasi proyek Dermaga Sanur langsung ditinjau Menhub Budi Karya Sumadi. “Dermaga Sanur ini akan dibangun berkelas internasional, untuk memberikan pelayanan kepada wisatawan secara maksimal dan memadai,” papar Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.
Menurut Koster, investasi pembangunan Dermaga Sanur ini diperkirakan menelan anggaran sebesar Rp 500 miliar. Dana itu merupakan kombinasi antara APBN-APBD Bali dan pihak ketiga, baik swasta lokal maupun nasional. “Selain APBN, nanti kita Pemprov Bali juga siapkan anggaran dari APBD. Lahan ini adalah aset Provinsi Bali,” terang Koster yang kemarin didampingi Sekda Provinsi Bali, Dewa Made Indra.
Sementara itu, Menhub Budi Karya Sumadi mengatakana sejumlah proyek dermaga di Bali mendapatkan perhatian dari pusat. Selain proyek Dermaga Sanur ini, juga ada proyek Dermaga Pesiar Tanah Ampo di Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem.
“Kita akan undang investor untuk kerjasama. Pihak swasta, baik lokal, nasional, maupun internasional, kita harapkan bisa gabung. Bisa dari Jepang, juga Korea. Tetapi, basiknya tetap melalui APBN,” ujar Budi Karya.
Budi Karya menegaskan, dengan pembangunan infrastruktur di Bali, diharapkan target kunjungan wisatawan ke Pulau Dewata terus naik. “Kalau dulu kunjungan 3 juta turis, lalu naik menjadi 7 juta. Nanti kalau dermaga dan infrastruktur lain sudah jadi dan lengkap, kunjungan turis ke Bali bisa tembus 10 juta per tahun,” katanya.
Sedangkan anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Gerindra Dapil Bali, Ida Bagus Putu Sukarta alias Gus Sukarta, mengatakan anggaran Rp 500 miliar untuk pembangunan Dermaga Sanur sudah pernah dibahas di DPR RI bersama Menhub. Rencananya, anggara itu akan dialokasikan tahun 2020 depan.
Hanya saja, untuk bisa gol, masih harus dikawal betul. Gus Sukarta sendiri tidak akan bertugas di DPR RI lagi, karena tak lolos ke Senayan dalam Pileg 2019. Ketua DPD Gerindra Bali ini pun berharap ada anggota DPR RI dari Dapil Bali 2019-2024 yang duduk di Komisi V. “Harus ada yang kawal ini di Senayan. Setahu saya, ini sudah pernah kita bahas anggaran Rp 500 miliar untuk alokasi tahun 2020,” tegas politisi asal Griya Buruan, Sanur ini.
Proses pembangunan Dermaga Sanur sendiri sudah dirintis sejak tahun 2011 lalu. Pada tahun 2014, realisasi pembangunan dermaga yang sudah dianggarkan sekitar Rp 80 miliar, kembali ditarik oleh pusat lantaran belum ada kesepakatan penyerahan tanah dari Pemprov Bali ke Pemkot Denpasar yang rencananya akan digunakan terminal.
Kini, di era Gubernur Koster, permasalahan tersebut selesai, Dermaga Sanur pun segera direalisasikan tahun 2020. Selain itu, Desa Adat Sanur juga sudah sepakat dengan pembangunan dermaga ini. Rancangan Dermaga Sanur berada di sebelah utara Pantai Melasti Segara Ayu, yang nantinya akan dibuatkan break water sepanjang 150 meter ke selatan (menjorok ke laut). Juga akan dibangun break water 125 meter ke arah utara untuk menahan gelombang. *nat,mis
1
Komentar