Wandira Adi Vs Susila Umbara Memanas
Akibat perseteruan Wandira Adi vs Susila Umbara, DPD I Golkar Bali akan turun ke Buleleng menengahi persoalan tersebut, hari ini.
Bersaing Rebut Jatah Wakil Ketua Dewan Buleleng
SINGARAJA, NusaBali
Dua kader Golkar, Nyoman Gede Wandira Adi dan Ketut Susila Umbara, dikabarkan tengah berseteru memperebutkan jatah Wakil Ketua DPRD Buleleng. DPD I Golkar Bali pun dikabarkan turun tangan menengahi perseteruan tersebut.
Hasil Pileg 2019, Golkar Buleleng berhasil mengamankan 7 kursi dari 45 kursi di DPRD Buleleng. Torehan ini sama dengan jumlah kursi Pileg 2014 silam. Dengan modal jumlah 7 kursi itu, Golkar kembali menjadi partai terbesar kedua peraih kursi DPRD Buleleng setelah PDIP dengan 18 kursi. Dengan jumlah kursi tersebut, Golkar kembali berhak atas jatah 1 kursi Wakil Ketua Dewan dari 3 kursi yang ada. Selama ini, jatah kursi Wakil Ketua Dewan itu diduduki oleh Ketut Susila Umbara, politisi asal Desa Panji, Kecamatan Sukasada.
Namun di periode 2019-2024, posisi Susila Umbara terancam. Karena jatah Wakil Ketua Dewan itu diberikan kepada pengurus partai. Konon, Susila Umbara mendapatkan kursi Wakil Ketua, karena menduduki posisi Ketua Harian DPD II Golkar Buleleng, di masa kepemimpinan Ketua DPD II, Nyoman Sugawa Korry. Kini dengan pergantian kepengurusan DPD II Golkar Buleleng, Susila Umbara tidak lagi duduk di struktural partai.
Sehingga, jatah Wakil Ketua Dewan berpeluang diberikan kepada Wandira Adi, politisi asal Kelurahan Kaliuntu, Kecamatan Buleleng, yang kini menjabat sebagai Sekretaris DPD II Golkar Buleleng. Namun informasi yang berkembang, peluang Wandira Adi justru meredup, pasca gonjang-ganjing kepengurusan DPD I Golkar Bali termasuk pergantian Ketua DPD II Golkar Buleleng.
Ini tidak lepas dari perjalanan politik sebelumnya. Dulu, Wandira Adi menjadi satu gerbong dengan mantan Ketua DPD II Golkar Buleleng, Putu Sinyen yang mendapat dukungan dari mantan Ketua DPD I Golkar Bali, Ketut Sudikerta. Saat Musda Golkar Buleleng, Wandira Adi masuk dalam barisan Putu Sinyen, hingga menentang keras calon yang diusung oleh Sugawa Korry, kala itu Gede Ariadi.
Kemudian saat Pileg 2019, Wandira Adi dikabarkan justru menggandeng AA Bagus Adhi Mahendra. Sehingga secara politik, Wandira Adi tidak punya link di DPD I Golkar Bali, guna mengamankan peluang menduduki kursi Wakil Ketua DPRD Buleleng periode 2019-2024.
Akibat perseteruan itu, DPD I Golkar Bali dikabarkan, Sabtu (27/7) hari ini, turun ke Buleleng menengahi persoalan tersebut. Sekretaris DPD II Golkar Buleleng, Wandira Adi yang dikonfirmasi, Jumat (6/7) mengakui akan ada utusan DPD I Golkar Bali turun ke Buleleng. Namun Wandira Adi menyebut, kehadiran DPD I karena diundang untuk mengikuti rapat pleno penetapan tiga nama calon pimpinan dewan yang akan diusulkan ke DPP Golkar.
“Besok (Sabtu,hari ini), DPD I Bali akan hadir memimpin rapat pleno. Rapat ini membahas nama yang diusulkan untuk menduduki pimpinan dewan,” katanya.
Disinggung peluangnya karena sebagai pengurus partai, Wandira Adi menyerahkan sepenuhnya pada keputusan partai. Dia mengaku tidak akan ngotot, meski posisi wakil ketua adalah jatah pengurus partai. “Kalau secara aturan, pengurus partai yang diutamakan menduduki pimpinan dewan. Tetapi saya selaku kader, terserah keputusan partai,” tandasnya.
Sementara, Susila Umbara yang dikonfirmasi terpisah juga membenarkan DPD I Golkar Bali akan turun ke Buleleng, guna menghadiri rapat pleno penetapan nama-nama yang diusulkan menduduki pimpinan dewan. “Besok itu akan ada rapat pleno penetapan nama-nama yang akan diajukan untuk pimpinan dewan,” ujarnya.
Disinggung peluangnya, Susila Umbara menyerahkan juga pada keputusan partai. “Kalau sudah penugasan partai, siapapun tidak boleh menentang. Sama halnya ketika pencalonan di Pileg lalu, saya yang sudah dua periode di DPRD Buleleng, kembali diminta nyalon di Kabupaten, ya harus terima dan laksanakan itu,” tandasnya. *k19
Komentar