Penjagaan di Kantor Bupati Bangli Diperketat
Pengawasan dan penjagaan di lingkungan kantor Bupati Bangli diperketat pasca oknum pegawai negeri sipil (PNS) tertangkap karena kasus narkoba.
BANGLI, NusaBali
Dalam kasus itu, petugas menemukan sejumlah barang bukti di salah satu ruangan kantor. Kunci dari masing-masing ruangan kantor kini dipegang petugas Satpol PP.
Sekretaris Dinas Satpol PP dan Damkar Bangli I Dewa Agung Suryadarma mengungkapkan sesuai instruksi Sekda, seluruh kunci ruangan kantor disimpan di pos jaga Satpol PP mulai Jumat (26/7). Tujuannya, mempermudah pengawasan orang yang masuk ruangan diluar jam kantor. Sebelumnya kunci dibawa oleh masing-masing bidang, ada pula bawa kunci serep. “Jika ada yang mau masuk ruangan di luar jam kantor harus melapor dulu ke petugas jaga.
Sistem ini sudah diterapkan dalam kepemimpinan Bupati IB Agung Ladip. Setelah itu, mulai ada perubahan. Menurut Agung Suryadarma, pada Jumat pagi telah melakukan pengecekan pintu di masing-masing ruangan. Beberapa di antaranya dalam kondisi rusak sehingga perlu perbaikan. “Ada beberapa slop pintu yang rusak, jadi perlu dilakukan perbaikan. Mendukung pengawasan perlu penambahan penerangan dan CCTV,” sebutnya.
Sudah ada CCTV di beberapa titik, namun kondisi tidak berfungsi akibat ada komponen yang rusak. Agung Suryadarma menambahkan, untuk di kantor bupati ada dua pos jaga yakni pos jaga di depan dan di belakang. Pos depan ada 4 petugas Satpol PP yang berjaga dan pos belakang ada dua orang. “Petugas terbagi dalam kelompok. Satu shift ada 6 orang petugas,” ujarnya.
Sebelumnya, oknum PNS I Nengah M diciduk polisi. Pasca penangkapan, Kepala Bagian Hukum Setda Bangli IB Bagus Made Widnyana mengambil langkah mengajukan permohonan pemberhentian Nengah M sebagai sopir. Permohonan telah diajukan ke Sekda Bangli. “Kami sudah ajukan permohonan pemberhentian sebagai sopir kepada sekda. Terkait sanksi atas perbuatanya bukan kewenangan kami,” jelasnya. *esa
Sekretaris Dinas Satpol PP dan Damkar Bangli I Dewa Agung Suryadarma mengungkapkan sesuai instruksi Sekda, seluruh kunci ruangan kantor disimpan di pos jaga Satpol PP mulai Jumat (26/7). Tujuannya, mempermudah pengawasan orang yang masuk ruangan diluar jam kantor. Sebelumnya kunci dibawa oleh masing-masing bidang, ada pula bawa kunci serep. “Jika ada yang mau masuk ruangan di luar jam kantor harus melapor dulu ke petugas jaga.
Sistem ini sudah diterapkan dalam kepemimpinan Bupati IB Agung Ladip. Setelah itu, mulai ada perubahan. Menurut Agung Suryadarma, pada Jumat pagi telah melakukan pengecekan pintu di masing-masing ruangan. Beberapa di antaranya dalam kondisi rusak sehingga perlu perbaikan. “Ada beberapa slop pintu yang rusak, jadi perlu dilakukan perbaikan. Mendukung pengawasan perlu penambahan penerangan dan CCTV,” sebutnya.
Sudah ada CCTV di beberapa titik, namun kondisi tidak berfungsi akibat ada komponen yang rusak. Agung Suryadarma menambahkan, untuk di kantor bupati ada dua pos jaga yakni pos jaga di depan dan di belakang. Pos depan ada 4 petugas Satpol PP yang berjaga dan pos belakang ada dua orang. “Petugas terbagi dalam kelompok. Satu shift ada 6 orang petugas,” ujarnya.
Sebelumnya, oknum PNS I Nengah M diciduk polisi. Pasca penangkapan, Kepala Bagian Hukum Setda Bangli IB Bagus Made Widnyana mengambil langkah mengajukan permohonan pemberhentian Nengah M sebagai sopir. Permohonan telah diajukan ke Sekda Bangli. “Kami sudah ajukan permohonan pemberhentian sebagai sopir kepada sekda. Terkait sanksi atas perbuatanya bukan kewenangan kami,” jelasnya. *esa
Komentar