Program Beasiswa S2 dan S3 Dibatalkan
Selain membatalkan program beasiswa untuk S2 dan S3, Pemkab Badung juga tahun ini menghentikan program S1 untuk dikirim ke luar negeri.
Dampak Rasionalisasi Anggaran Pemkab Badung
MANGUPURA, NusaBali
Rasionalisasi anggaran yang dilakukan Pemkab Badung, juga berimbas kepada program beasiswa ke luar negeri. Semula, Pemkab Badung mencanangkan akan memberangkatkan lima orang mahasiswa untuk Program Magister/S2 (Strata Dua) dan Program Doktor/S3 (Strata Tiga) untuk menimba ilmu di luar negeri, dengan seluruh biaya ditanggung. Namun, karena keterbatasan anggaran program tersebut diurungkan. Rencananya program dibuka lagi pada tahun 2020 mendatang.
Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Badung I Ketut Widia Astika, Jumat (26/7) kemarin, menyatakan mengevaluasi program beasiswa ke luar negeri lantaran keterbatasan anggaran. “Awalnya, kami rancang memberikan beasiswa S2 dan S3 tahun ini. Tapi adanya keterbatasan anggaran juga, sehingga program beasiswa ke luar negeri ditiadakan dulu,” ujarnya. “Mudah-mudahan tahun 2020 ada anggaran, supaya kembali kami buka beasiswa ke luar negeri khusus S2 dan S3,” imbuhnya.
Menurutnya, saat ini Pemkab Badung fokus terhadap program prioritas dulu. “Bukan berarti pendidikan tidak penting, pendidikan penting. Tapi karena keterbatasan anggaran juga, maka program prioritas lainnya didahulukan,” terang Astika.
Mengingat anggaran yang terbatas itu lah, lanjut birokrat asal Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara ini, pihaknya memilih fokus untuk membiayai 20 mahasiswa S1 yang telah diberangkatkan tahun 2018. “Kita fokus biaya pendidikan 20 orang itu dulu. Mereka kan juga butuh biaya,” tegasnya.
Untuk diketahui, pada tahun 2018 lalu Pemkab Badung telah memberangkatkan 20 mahasiswa S1 kuliah ke luar negeri. Biaya sepenuhnya ditanggung oleh Pemkab Badung. Per orang diberikan tanggungan maksimal sebesar Rp 500 juta per tahun.
Sementara, pada program beasiswa ke luar negeri khusus S2 dan S3 yang sedianya dilakukan tahun 2019 akan diberikan kepada lima orang saja. Bagi peserta yang terpilih, rencananya seluruh biaya selama menempuh pendidikan bakal ditanggung oleh Pemkab Badung. Per orang dianggarkan Rp 1,1 miliar per tahun. Namun karena adanya rasionalisasi anggaran, Pemkab Badung pun membatalkan program beasiswa untuk program S2 dan S3 ke luar negeri termasuk untuk tahun ini juga menghentikan beasiswa untuk program S1 yang dikirim ke luar negeri.
Sebelumnya diberitakan, Pemkab Badung melakukan rasionalisasi anggaran pada APBD Perubahan tahun 2019 ini. Bila pada APBD Induk tahun 2019 dirancang sebesar Rp 7,7 triliun, namun dirasionalisasi menjadi Rp 6 triliun lebih. Untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang sebelumnya dirancang Rp 6,7 triliun pada APBD Induk tahun 2019, dirasionalisasi menjadi Rp 5 triliun lebih. *asa
Komentar