Berpakaian Hitam-hitam Berjumlah Empat Orang
Penggedor Pintu Misterius Teror Banyuwangi
BANYUWANGI, NusaBali
Sudah satu minggu ini warga Banyuwangi dibuat resah dan kaget. Sebab, pintu rumah warga di dua kelurahan, yakni Kelurahan Lateng dan Kelurahan Kampungmandar, Kecamatan Kota Banyuwangi digedor-gedor orang misterius.
Penggedor pintu misterius itu melakukan aksinya berulang tiap pukul 22.00 wib hingga 03.00 WIB. Total penghuni 20 rumah yang digedor itu pun tak bisa istirahat dengan tenang.
Slamet (55) warga Krobokan, Kelurahan Kampungmandar mengaku pintu rumahnya juga jadi korban penggedor pintu misterius sejak dua hari lalu.
"Bukan ngetuk pintu, tapi cenderung menggedor pintu. Kebanyakan pintu belakang. Ini sangat meresahkan," ujar Slamet (55) seperti dilansir detik, Jumat (26/7) dini hari. Slamet sempat keluar sambil membawa senjata tajam. Namun saat dibuka tidak ada orang di luar rumah.
Hal yang sama diungkapkan Nehrawi (67), warga Kelurahan Kampungmandar. Rumahnya digedor orang misterius sebanyak 3 kali.
"Mulai jam 11 malam sampai jam 1 pagi. Jengkel saya kok digedor. Saya langsung keluar tapi tidak ada orang," tambahnya.
Ciri-ciri empat penggedor pintu misterius rumah warga Banyuwangi berpakaian hitam-hitam, berpenutup wajah, dan berbadan tegap. Satu di antaranya ada yang pincang saat lari dikejar warga. Entah karena cacat fisik di bagian kaki atau faktor lain.
"Ada yang pincang. Tubuhnya kebanyakan besar dan tegap. Satu orang terlihat pincang saat lari dikejar warga itu," ujar Slamet.
Hingga kini warga dua kelurahan menggalakkan patroli dan siskamling di lingkungan yang mengalami teror penggedor pintu misterius tersebut. Warga sudah melaporkan kejadian ini ke aparat kepolisian. "Sudah lapor dan ke sini. Tapi belum ada hasil," pungkas Slamet.
Mereka mengaitkan aksi teror merupakan uji coba pelaku ilmu hitam hingga tragedi ninja yang terjadi di Banyuwangi tahun 1998 silam.
"Teror ini memang sudah banyak yang mengaitkan jika aksi ini menjadi ajang uji coba pelaku ilmu hitam. Semakin aksi teror ini berhasil selam 40 hari, maka dia akan menjadi orang yang bisa menghilang," ujar Subhan, warga Kelurahan, Jumat (26/7).
Pihak kepolisian juga berencana menggelar patroli bersama warga di Kelurahan Lateng dan Kelurahan Kampungmandar.
"Malam ini kita akan patroli bersama warga. Patroli dilakukan hingga aksi ini mereda. Jikapun tertangkap pelakunya ya kita proses," kata Kapolsek Kota Banyuwangi, AKP Masduki Ali, Jumat (26/7). *
Penggedor pintu misterius itu melakukan aksinya berulang tiap pukul 22.00 wib hingga 03.00 WIB. Total penghuni 20 rumah yang digedor itu pun tak bisa istirahat dengan tenang.
Slamet (55) warga Krobokan, Kelurahan Kampungmandar mengaku pintu rumahnya juga jadi korban penggedor pintu misterius sejak dua hari lalu.
"Bukan ngetuk pintu, tapi cenderung menggedor pintu. Kebanyakan pintu belakang. Ini sangat meresahkan," ujar Slamet (55) seperti dilansir detik, Jumat (26/7) dini hari. Slamet sempat keluar sambil membawa senjata tajam. Namun saat dibuka tidak ada orang di luar rumah.
Hal yang sama diungkapkan Nehrawi (67), warga Kelurahan Kampungmandar. Rumahnya digedor orang misterius sebanyak 3 kali.
"Mulai jam 11 malam sampai jam 1 pagi. Jengkel saya kok digedor. Saya langsung keluar tapi tidak ada orang," tambahnya.
Ciri-ciri empat penggedor pintu misterius rumah warga Banyuwangi berpakaian hitam-hitam, berpenutup wajah, dan berbadan tegap. Satu di antaranya ada yang pincang saat lari dikejar warga. Entah karena cacat fisik di bagian kaki atau faktor lain.
"Ada yang pincang. Tubuhnya kebanyakan besar dan tegap. Satu orang terlihat pincang saat lari dikejar warga itu," ujar Slamet.
Hingga kini warga dua kelurahan menggalakkan patroli dan siskamling di lingkungan yang mengalami teror penggedor pintu misterius tersebut. Warga sudah melaporkan kejadian ini ke aparat kepolisian. "Sudah lapor dan ke sini. Tapi belum ada hasil," pungkas Slamet.
Mereka mengaitkan aksi teror merupakan uji coba pelaku ilmu hitam hingga tragedi ninja yang terjadi di Banyuwangi tahun 1998 silam.
"Teror ini memang sudah banyak yang mengaitkan jika aksi ini menjadi ajang uji coba pelaku ilmu hitam. Semakin aksi teror ini berhasil selam 40 hari, maka dia akan menjadi orang yang bisa menghilang," ujar Subhan, warga Kelurahan, Jumat (26/7).
Pihak kepolisian juga berencana menggelar patroli bersama warga di Kelurahan Lateng dan Kelurahan Kampungmandar.
"Malam ini kita akan patroli bersama warga. Patroli dilakukan hingga aksi ini mereda. Jikapun tertangkap pelakunya ya kita proses," kata Kapolsek Kota Banyuwangi, AKP Masduki Ali, Jumat (26/7). *
Komentar