Dilaporkan Hilang, Siswi SMK Dibawa Kabur oleh Pria Beristri
Sempat dilaporkan hilang sejak Hari Raya Galungan pada Buda Kliwon Dunggulan, Rabu (24/7), siswi SMK kawasan Susut, Bangli, Ni Wayan Mar, 16, pulang sendiri ke rumahnya di Banjar Sala, Desa Abuan, Kecamatan Susut.
BANGLI, NusaBali
Usut punya usut, ternyata korban Ni Wayan Mar dibawa kabur oleh pria beristri, I Wayan Purnayasa, 31. Korban Wayan Mar sendiri sudah pulang ke rumahnya di Banjar Sala, Desa Abuan, Kecamatan Susut, Minggu (28/7) pagi sekitar pukul 09.00 Wita. Sedangkan pelaku Wayan Purnayasa, pria beristri asal Desa Bayung Gede, Kecamatan Kintamani, Bangli sudah ditangkap polisi pada hari yang sama, Minggu kemarin. Pelaku Wayan Purnayasa kini diamankan di Mapolsek Susut untuk proses hukum lebih lanjut.
Kapolsek Susut, AKP I Made Ariawan, mengatakan selama 4 hari meninggalkan rumah, korban Wayan Mar diajak oleh Wayan Purnayasa ke sebuah rumah kos kawasan Desa Blahbatuh, Kecamatan Sukawati, Gianyar. Di sana, siswi berusia 16 tahun ini ditinggalkan pelaku sendirian.
Karena dicari polisi, pelaku Wayan Purnayasa sembunyi dengan berpindah-pindah lakasi. Pelaku sempat tinggal di wilayah Kecamatan Tampaksiring (Gianyar) dan Kecamatan Payangan (Gianyar). Pada akhirnya, pelaku Wayan Purnayasa berhasil ditangkap polisi saat melintas di seputaran Kelurahan Samplangan, Kecamatan Gianyar, Minggu pagi.
"Pelaku sudah diamankan ke Mapolsek Susut. Sedangkan yang perempuan pulang sendiri ke rumahnya tadi pagi (kemarin) sekitar pukul 09.00 Wita," jelas AKP Made Ariawan saat dikonfirmasi NusaBali, Minggu kemarin.
Menurut AKP Ariawan, hingga kemarin sore pelaku Purnayasa masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolsek Susut. Belum ada pentapan tersangka. "Kasus masih kami dalami. Kami mendalami kemungkinan adanya tindakan pidana yang dilakukan pelaku Wayan Purnayasa," papar AKP Ariawan.
Sementara, korban Wayan Mar kemarin diajak menjalani visum ke RSUD Bangli. Saat menjalani visum, siswi SMK yang sempat dibawa kabur selama 4 hari ini mendapat pendampingan langsung dari jajaran Polsek Susut. Bahkan, Kapolsek AKP Ariawan juga ikut menunggui proses visum di RSUD Bangli.
Sementara itu, ibunda korban Wayan Mar, yakni Ni Kadek Rantiani, mengungkapkan bahwa sehari sebelum pulang ke rumah, putrinya ini sempat menghubungi dirinya per telepon. Saat itu, Wayan Mar meminta bekal, dengan dalih ingin bekerja di salah satu pabrik di kawasan Tabanan.
"Anak saya sempat menelepon kemarin malam (Sabtu), minta bekal dengan alasan mau kerja saja di Tabanan. Kemudian, saya mengiyakan akan memberikan bekal. Akhirnya, tadi pagi (kemarin) anak saya pulang dengan mengdarai sepeda motornya sendiri," beber Kadek Rantini saat menunggui proses visum anaknya di RSUD Bangli, Minggu kemarin.
Berdasarkan pengakuan dari sang anak, kata Kadek Rantini, saat berkenalan dengan putrinya, pelaku Wayan Purnayasa menyembunyikan identitasnya. Pelaku bujangan alias belum punya istri. Pelaku mengaku berasal dari luar Bangli. “Ternyata, laki-laki ini sudah beristri dan memiliki anak satu," cerita Rastini.
Yang lebih disesalkan, pihak keluarga sebetulnya sudah mengenal pelaku Wayan Purnayasa. Hal ini diungkapkan oleh kjakak sepupu korban Wayan Mar, Made Juli Adnyana. "Orangnya (Wayan Purnayasa) sempat main ke rumah kami. Saat itu, dia bilang kalau adik saya (korban) cantik, malah dia mau meminang adik saya. Saya tidak tahu kalau Wayan Purnayasa ini mendekati adik saya. Dia kenalan dengan identitas lain," kenang Juli Adnyana.
Korban Wayan Mar sendiri dilaporkan keluarganya meninggalkan rumah sejak Hari Raya Galungan, Rabu sore pukul 16.00 Wita. Pihak keluarga pun sempat melakukan upaya niskala dengan 8 orang pintar (balian) untuk meminta petunjuk. Namun, upaya mereka tidak membuahkan hasil.
Terungkap, korban Wayan Mar sore itu pamit keluar rumah untukmembeli pembalut, dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Xeon DK 7682 KAT. Pihak keluarga baru sadar jika Wayan Mar menghilang, Rabu malam pukul 19.00 Wita. Upaya pencarian pun dilakukan mulai dari menghubungi teman-teman korban dan para kerabat.
Setelah dua hari tidak kunjung ada kabar, akhirnya pihak keluarga melapor ke polisi, Jumat (26/7). Tidak hanya itu, untuk membantu upaya pencarian, pihak keluarga meminta bantuan 8 balian). Berdasarkan petunjuk niskala balian, korban Wayan Mar disebutkan dibawa lari oleh dua perempuan dan satu pria. Tapi, tidak jelas siapa mereka. *esa
Usut punya usut, ternyata korban Ni Wayan Mar dibawa kabur oleh pria beristri, I Wayan Purnayasa, 31. Korban Wayan Mar sendiri sudah pulang ke rumahnya di Banjar Sala, Desa Abuan, Kecamatan Susut, Minggu (28/7) pagi sekitar pukul 09.00 Wita. Sedangkan pelaku Wayan Purnayasa, pria beristri asal Desa Bayung Gede, Kecamatan Kintamani, Bangli sudah ditangkap polisi pada hari yang sama, Minggu kemarin. Pelaku Wayan Purnayasa kini diamankan di Mapolsek Susut untuk proses hukum lebih lanjut.
Kapolsek Susut, AKP I Made Ariawan, mengatakan selama 4 hari meninggalkan rumah, korban Wayan Mar diajak oleh Wayan Purnayasa ke sebuah rumah kos kawasan Desa Blahbatuh, Kecamatan Sukawati, Gianyar. Di sana, siswi berusia 16 tahun ini ditinggalkan pelaku sendirian.
Karena dicari polisi, pelaku Wayan Purnayasa sembunyi dengan berpindah-pindah lakasi. Pelaku sempat tinggal di wilayah Kecamatan Tampaksiring (Gianyar) dan Kecamatan Payangan (Gianyar). Pada akhirnya, pelaku Wayan Purnayasa berhasil ditangkap polisi saat melintas di seputaran Kelurahan Samplangan, Kecamatan Gianyar, Minggu pagi.
"Pelaku sudah diamankan ke Mapolsek Susut. Sedangkan yang perempuan pulang sendiri ke rumahnya tadi pagi (kemarin) sekitar pukul 09.00 Wita," jelas AKP Made Ariawan saat dikonfirmasi NusaBali, Minggu kemarin.
Menurut AKP Ariawan, hingga kemarin sore pelaku Purnayasa masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolsek Susut. Belum ada pentapan tersangka. "Kasus masih kami dalami. Kami mendalami kemungkinan adanya tindakan pidana yang dilakukan pelaku Wayan Purnayasa," papar AKP Ariawan.
Sementara, korban Wayan Mar kemarin diajak menjalani visum ke RSUD Bangli. Saat menjalani visum, siswi SMK yang sempat dibawa kabur selama 4 hari ini mendapat pendampingan langsung dari jajaran Polsek Susut. Bahkan, Kapolsek AKP Ariawan juga ikut menunggui proses visum di RSUD Bangli.
Sementara itu, ibunda korban Wayan Mar, yakni Ni Kadek Rantiani, mengungkapkan bahwa sehari sebelum pulang ke rumah, putrinya ini sempat menghubungi dirinya per telepon. Saat itu, Wayan Mar meminta bekal, dengan dalih ingin bekerja di salah satu pabrik di kawasan Tabanan.
"Anak saya sempat menelepon kemarin malam (Sabtu), minta bekal dengan alasan mau kerja saja di Tabanan. Kemudian, saya mengiyakan akan memberikan bekal. Akhirnya, tadi pagi (kemarin) anak saya pulang dengan mengdarai sepeda motornya sendiri," beber Kadek Rantini saat menunggui proses visum anaknya di RSUD Bangli, Minggu kemarin.
Berdasarkan pengakuan dari sang anak, kata Kadek Rantini, saat berkenalan dengan putrinya, pelaku Wayan Purnayasa menyembunyikan identitasnya. Pelaku bujangan alias belum punya istri. Pelaku mengaku berasal dari luar Bangli. “Ternyata, laki-laki ini sudah beristri dan memiliki anak satu," cerita Rastini.
Yang lebih disesalkan, pihak keluarga sebetulnya sudah mengenal pelaku Wayan Purnayasa. Hal ini diungkapkan oleh kjakak sepupu korban Wayan Mar, Made Juli Adnyana. "Orangnya (Wayan Purnayasa) sempat main ke rumah kami. Saat itu, dia bilang kalau adik saya (korban) cantik, malah dia mau meminang adik saya. Saya tidak tahu kalau Wayan Purnayasa ini mendekati adik saya. Dia kenalan dengan identitas lain," kenang Juli Adnyana.
Korban Wayan Mar sendiri dilaporkan keluarganya meninggalkan rumah sejak Hari Raya Galungan, Rabu sore pukul 16.00 Wita. Pihak keluarga pun sempat melakukan upaya niskala dengan 8 orang pintar (balian) untuk meminta petunjuk. Namun, upaya mereka tidak membuahkan hasil.
Terungkap, korban Wayan Mar sore itu pamit keluar rumah untukmembeli pembalut, dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Xeon DK 7682 KAT. Pihak keluarga baru sadar jika Wayan Mar menghilang, Rabu malam pukul 19.00 Wita. Upaya pencarian pun dilakukan mulai dari menghubungi teman-teman korban dan para kerabat.
Setelah dua hari tidak kunjung ada kabar, akhirnya pihak keluarga melapor ke polisi, Jumat (26/7). Tidak hanya itu, untuk membantu upaya pencarian, pihak keluarga meminta bantuan 8 balian). Berdasarkan petunjuk niskala balian, korban Wayan Mar disebutkan dibawa lari oleh dua perempuan dan satu pria. Tapi, tidak jelas siapa mereka. *esa
1
Komentar