Penyertaan Modal Dalam Bentuk Aset
Usulan dari Dewan untuk Pembangunan Dermaga Sanur
DENPASAR, NusaBali
Rencana pembangunan Dermaga Sanur di Pantai Matahari Terbit, Desa Sanur Kaja, Kecamatan Denpasar Selatan yang akan menggunakan aset Pemprov Bali mendapatkan dukungan legislatif. Komisi I dan Komisi III DPRD Bali mendukung penuh terwujudnya Dermaga Sanur dalam waktu cepat.
Ketua Komisi III DPRD Bali, I Nengah Tamba, Minggu (28/7) siang mengatakan, Pemprov Bali bisa menyertakan modal dalam bentuk aset. "Komisi III dan eksekutif nanti bisa hearing dulu dengan Dishub Bali dan stakeholder sebelum masa tugas anggota DPRD Bali selesai September mendatang," ujar Tamba.
Tamba menyebutkan, Komisi III DPRD Bali yang membidangi pembagunan dan perhubungan lebih sepakat kalau penyertaan modal dalam pembangunan Dermaga Sanur dalam bentuk aset. "Kita kan tahu kalau penyertaan anggaran mungkin itu perlu ratusan miliar. Kita punya tanah di Sanur, maka aset tanah itu bisa dipakai sebagai saham. Kami sangat mendukung rencana pembangunan Dermaga Sanur ini bisa cepat terealisasi," ujar politisi Partai Demokrat asal Desa Kalianlah Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana ini.
Tamba mengatakan, pembangunan Dermaga Sanur sangat mendesak. Terutama ketika musim odalan di Pura Dalem Peed, Kecamatan Nusa Penida Kabupaten Klungkung. Kemudian kepentingan transportasi umum di Nusa Penida ke Denpasar juga sangat penting dan saling mendukung. "Bayangkan seorang ibu hamil dari Nusa Penida, mau ke Rumah Sakit Sanglah Denpasar hendak bersalin terombang ambing berjam-jam di laut. Bagaimana kita melihat pemandangan krama umat Hindu mau nangkil ke Nusa Penida basah-basahan naik ke boat di Sanur, karena belum adanya dermaga yang memadai. Jadi dermaga dan transportasi saling menduukung, " ujarnya.
Selain kepentingan umat dan alat transportasi, kata Tamba pentingnya Dermaga Sanur terwujud karena masalah pengembangan wisata di Nusa Penida. "Nusa Penida, pulau terluar di Bali dan tertinggal. Maka jalan satu-satunya infrastruktur dikembangkan, sehingga ekonomi di Nusa Penida berkembang. Sekarang sudah lumayan tetapi dengan Dermaga Sanur makin kuat dan Nusa Penida makin berkembang," ujar mantan Ketua Fraksi Demokrat DPRD Bali 2009-2014 ini.
Dermaga Sanur sudah ditinjau oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Gubernur Bali Wayan Koster, Jumat (26/7) siang lalu. Pembangunan Dermaga Sanur rencananya akan dibangun dengan anggaran kombinasi APBN-APBD-dan swasta. Menhub Budi Karya Sumadi menyatakan sudah ada beberapa investor yang siap terlibat dalam pembangunan Dermaga Sanur seperti dari Jepang dan Korea. Diperkirakan pembangunan Dermaga Sanur menelan anggaran Rp 500 miliar.
Tamba mengatakan, Dermaga Sanur sendiri sudah masuk dalam Perda Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Bali, sehingga sudah tidak masalah lagi. "Dermaga Sanur ini sudah masuk dalam Perda RTRW Provinsi Bali. Jadi klir semuanya dan kita mendukung ide Gubernur Wayan Koster ini," tegasnya.
Sementara Ketua Komisi I DPRD membidangi aset daerah dan perizinan, Ketut Tama Tenaya secara terpisah mengatakan, Komisi I mendukung ide Gubernur Koster yang bisa mewujudkan pembangunan Dermaga Sanur. Diharapkan nanti ketika sudah final rencana pembangunan Dermaga Sanur ada sosialisasi ke bawah. Terutama menyangkut keberadaan para nelayan lokal yang selama ini juga jukungnya menjadi jasa angkutan penyeberangan. "Kami di Komisi I apresiasi rencana ini. Apalagi dananya dari pusat. Pak Gubernur Koster sudah bisa gaet dan meyakinkan Menhub bahwa Dermaga Sanur harus dibangun untuk segitiga emas Denpasar, Nusa Penida dan Nusa Lembongan Klungkung," ujar politisi PDI-P asal Kelurahan Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan Badung.
Tama Tenaya menyebutkan aset Pemprov Bali di kawasan Matahari Terbit bisa digunakan sebagai penyertaan modal. "Nanti kan DPRD Bali dilibatkan dalam proses pelepasan aset daerah. Kita sepakat karena ini untuk kepentingan masyarakat Bali. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat Bali. Pariwisata Klungkung juga akan berkembang, nanti kita harapkan diatur dan dikaji nelayan lokal apakah bisa terfokus dikawasan tersebut dalam pemanfaatan jasa jukung mereka," ujar Tama Tenaya. *nat
Ketua Komisi III DPRD Bali, I Nengah Tamba, Minggu (28/7) siang mengatakan, Pemprov Bali bisa menyertakan modal dalam bentuk aset. "Komisi III dan eksekutif nanti bisa hearing dulu dengan Dishub Bali dan stakeholder sebelum masa tugas anggota DPRD Bali selesai September mendatang," ujar Tamba.
Tamba menyebutkan, Komisi III DPRD Bali yang membidangi pembagunan dan perhubungan lebih sepakat kalau penyertaan modal dalam pembangunan Dermaga Sanur dalam bentuk aset. "Kita kan tahu kalau penyertaan anggaran mungkin itu perlu ratusan miliar. Kita punya tanah di Sanur, maka aset tanah itu bisa dipakai sebagai saham. Kami sangat mendukung rencana pembangunan Dermaga Sanur ini bisa cepat terealisasi," ujar politisi Partai Demokrat asal Desa Kalianlah Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana ini.
Tamba mengatakan, pembangunan Dermaga Sanur sangat mendesak. Terutama ketika musim odalan di Pura Dalem Peed, Kecamatan Nusa Penida Kabupaten Klungkung. Kemudian kepentingan transportasi umum di Nusa Penida ke Denpasar juga sangat penting dan saling mendukung. "Bayangkan seorang ibu hamil dari Nusa Penida, mau ke Rumah Sakit Sanglah Denpasar hendak bersalin terombang ambing berjam-jam di laut. Bagaimana kita melihat pemandangan krama umat Hindu mau nangkil ke Nusa Penida basah-basahan naik ke boat di Sanur, karena belum adanya dermaga yang memadai. Jadi dermaga dan transportasi saling menduukung, " ujarnya.
Selain kepentingan umat dan alat transportasi, kata Tamba pentingnya Dermaga Sanur terwujud karena masalah pengembangan wisata di Nusa Penida. "Nusa Penida, pulau terluar di Bali dan tertinggal. Maka jalan satu-satunya infrastruktur dikembangkan, sehingga ekonomi di Nusa Penida berkembang. Sekarang sudah lumayan tetapi dengan Dermaga Sanur makin kuat dan Nusa Penida makin berkembang," ujar mantan Ketua Fraksi Demokrat DPRD Bali 2009-2014 ini.
Dermaga Sanur sudah ditinjau oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Gubernur Bali Wayan Koster, Jumat (26/7) siang lalu. Pembangunan Dermaga Sanur rencananya akan dibangun dengan anggaran kombinasi APBN-APBD-dan swasta. Menhub Budi Karya Sumadi menyatakan sudah ada beberapa investor yang siap terlibat dalam pembangunan Dermaga Sanur seperti dari Jepang dan Korea. Diperkirakan pembangunan Dermaga Sanur menelan anggaran Rp 500 miliar.
Tamba mengatakan, Dermaga Sanur sendiri sudah masuk dalam Perda Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Bali, sehingga sudah tidak masalah lagi. "Dermaga Sanur ini sudah masuk dalam Perda RTRW Provinsi Bali. Jadi klir semuanya dan kita mendukung ide Gubernur Wayan Koster ini," tegasnya.
Sementara Ketua Komisi I DPRD membidangi aset daerah dan perizinan, Ketut Tama Tenaya secara terpisah mengatakan, Komisi I mendukung ide Gubernur Koster yang bisa mewujudkan pembangunan Dermaga Sanur. Diharapkan nanti ketika sudah final rencana pembangunan Dermaga Sanur ada sosialisasi ke bawah. Terutama menyangkut keberadaan para nelayan lokal yang selama ini juga jukungnya menjadi jasa angkutan penyeberangan. "Kami di Komisi I apresiasi rencana ini. Apalagi dananya dari pusat. Pak Gubernur Koster sudah bisa gaet dan meyakinkan Menhub bahwa Dermaga Sanur harus dibangun untuk segitiga emas Denpasar, Nusa Penida dan Nusa Lembongan Klungkung," ujar politisi PDI-P asal Kelurahan Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan Badung.
Tama Tenaya menyebutkan aset Pemprov Bali di kawasan Matahari Terbit bisa digunakan sebagai penyertaan modal. "Nanti kan DPRD Bali dilibatkan dalam proses pelepasan aset daerah. Kita sepakat karena ini untuk kepentingan masyarakat Bali. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat Bali. Pariwisata Klungkung juga akan berkembang, nanti kita harapkan diatur dan dikaji nelayan lokal apakah bisa terfokus dikawasan tersebut dalam pemanfaatan jasa jukung mereka," ujar Tama Tenaya. *nat
Komentar