PUPR Badung Mulai Garap Lapangan Lagoon
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung akhirnya melanjutkan penataan Lapangan Lagoon yang terletak di Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan.
MANGUPURA, NusaBali
Dalam penataan lanjutan itu, PUPR berfokus pada penanaman rumput berstandar internasional. Untuk anggaran penanaman rumput, Pemkab Badung menggelontorkan anggaran sebesar Rp 600 juta lebih.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Badung Ida Bagus Surya Suamba mengakui jika lapangan Lagoon saat ini memang dalam proses pengerjaan oleh pihak pemenang tender dengan nomor kontrak 12/KNT/DPPUPR-TR/2019. Pengerjaan itu meliputi pengurukan lapisan pasir kasar, kemudian pengurukan lapisan tanah subur, dan terakhir untuk pemasangan rumput bermuda yang merupakan rumput standar internasional. Pengerjaan itu mulai dilakukan pertengahan Juli ini oleh pihak kontraktor, dan saat ini masih dalam progres pengerjaan. “Iya memang sudah mulai dilanjutkan pengerjaannya. Untuk pengerjaan itu sudah mulai pada 15 Juli lalu. Pihak kontraktor melakukan pengerjaan itu selama 150 hari kerja,” tuturnya, Senin (29/7) sore.
Menurut Surya Suamba, berdasar jadwal, pemasangan rumput di Lapangan Lagoon akan selesai pada November mendatang. Ditanya terkait anggaran, untuk penataan rumput di Lapangan Lagoon itu, pihak PUPR mengeluarkan anggaran sebesar Rp 629.879.422. Dengan anggaran tersebut, diharapkan Lapangan Lagoon bisa menjadi salah satu lokasi berstandar internasional. “Kalau saat ini sudah mulai dikerjakan. Pihak pemenang tender sudah mengangkat pasir dan meratakan pada bagian lapangan. Baru nanti setelah itu dilanjutkan dengan pengurukan tanah subur dan pemasangan rumput. Jadi, ini baru tahapan awalnya,” imbuhnya.
Seperti diketahui, penataan Lapangan Lagoon dilakukan secara bertahap oleh Pemkab Badung. Sebelumnya, Dinas PUPR melakukan penataan bagian depan lapangan yang meliputi pembuatan nama termasuk bangunan warung. Untuk penataan awal itu, Pemkab Badung mengalokasikan anggaran mencapai sekitar Rp 1,8 miliar. Kemudian, untuk melanjutkan penataan di dalam lapangan, Pemkab Badung kembali mengucurkan anggaran Rp 1 miliar untuk pemasangan rumput berstandar internasional dan tribun yang terbuat dari kayu. Pembuatan tribun menggunakan kayu ini karena di Lapangan Lagoon tidak boleh ada bangunan permanen karena statusnya milik Kehutanan. *dar
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Badung Ida Bagus Surya Suamba mengakui jika lapangan Lagoon saat ini memang dalam proses pengerjaan oleh pihak pemenang tender dengan nomor kontrak 12/KNT/DPPUPR-TR/2019. Pengerjaan itu meliputi pengurukan lapisan pasir kasar, kemudian pengurukan lapisan tanah subur, dan terakhir untuk pemasangan rumput bermuda yang merupakan rumput standar internasional. Pengerjaan itu mulai dilakukan pertengahan Juli ini oleh pihak kontraktor, dan saat ini masih dalam progres pengerjaan. “Iya memang sudah mulai dilanjutkan pengerjaannya. Untuk pengerjaan itu sudah mulai pada 15 Juli lalu. Pihak kontraktor melakukan pengerjaan itu selama 150 hari kerja,” tuturnya, Senin (29/7) sore.
Menurut Surya Suamba, berdasar jadwal, pemasangan rumput di Lapangan Lagoon akan selesai pada November mendatang. Ditanya terkait anggaran, untuk penataan rumput di Lapangan Lagoon itu, pihak PUPR mengeluarkan anggaran sebesar Rp 629.879.422. Dengan anggaran tersebut, diharapkan Lapangan Lagoon bisa menjadi salah satu lokasi berstandar internasional. “Kalau saat ini sudah mulai dikerjakan. Pihak pemenang tender sudah mengangkat pasir dan meratakan pada bagian lapangan. Baru nanti setelah itu dilanjutkan dengan pengurukan tanah subur dan pemasangan rumput. Jadi, ini baru tahapan awalnya,” imbuhnya.
Seperti diketahui, penataan Lapangan Lagoon dilakukan secara bertahap oleh Pemkab Badung. Sebelumnya, Dinas PUPR melakukan penataan bagian depan lapangan yang meliputi pembuatan nama termasuk bangunan warung. Untuk penataan awal itu, Pemkab Badung mengalokasikan anggaran mencapai sekitar Rp 1,8 miliar. Kemudian, untuk melanjutkan penataan di dalam lapangan, Pemkab Badung kembali mengucurkan anggaran Rp 1 miliar untuk pemasangan rumput berstandar internasional dan tribun yang terbuat dari kayu. Pembuatan tribun menggunakan kayu ini karena di Lapangan Lagoon tidak boleh ada bangunan permanen karena statusnya milik Kehutanan. *dar
1
Komentar