SDN 1 Baler Bale Agung Raih Penghargaan Sekolah Ramah Anak
Kabupaten Jembrana kembali meraih predikat Kabupaten Layak Anak (KLA) 2019 kategori Madya.
NEGARA, NusaBali
Selain itu juga diterima penghargaan Sekolah Ramah Anak untuk SDN 1 Baler Bale Agung, di Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara, Jembrana.
Penghargaan dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise yang diserahkan di acara penganugerahan Kota/Kabupaten Layak Anak (KLA) 2019 di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (23/7), diterima oleh Kabag Pemerintahan Setda Jembrana Edy Sudarso. Penghargaan tersebut diserahkan kepada Bupati Jembrana I Putu Artha, Senin (29/7). Hadir pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga (Dikpora) Jembrana Ni Nengah Wartini, Kadis PPPA-PPKB Jembrana Ni Kade Ari Sugianti, dan Kepala SDN 1 Baler Bale Agung Ni Made Sudastri.
Bagi Kabupaten Jembrana, penghargaan KLA Madya yang diraih tahun ini sama dengan tahun 2018 lalu. Sementara untuk penghargaan Sekolah Ramah Anak yang disabet SDN 1 Baler Bale Agung, baru pertama kali diraih sekolah di Jembrana. Penghargaan Sekolah Ramah Anak ini pun tergolong istimewa, karena hanya diraih enam sekolah se-Indonesia.
Bupati Artha mengucapkan selamat dan bangga atas torehan prestasi nasional ini. Dia berharap penghargaan KLA maupun Sekolah Ramah Anak, ini mampu memotivasi semua pihak dalam memberikan jaminan atas pemenuhan hak dan perlindungan anak. “Dengan diterimanya penghargaan ini kita berharap peran seluruh stake holder, pihak swasta, dan masyarakat untuk membantu pemerintah dan peduli terhadap hak-hak anak. Tentu tidak boleh berhenti sampai di sini, semoga tahun depan bisa lebih ditingkatkan,” ucap Bupati Artha.
Khusus untuk penghargaan Sekolah Ramah Anak, Bupati Artha mengharapkan, apa yang sudah dicapai SDN 1 Baler Bale Agung bisa ditularkan kepada sekolah-sekolah lain di Jembrana. Mulai dari penyiapan sarana prasarana, kompetensi guru serta penguatan karakter anak. “Kami berharap tidak hanya SDN 1 Baler Bale Agung, tetapi semua sekolah di Jembrana bisa menjadi sekolah ramah anak,” harapnya.
Ni Nengah Wartini mengatakan, dalam mewujudkan sekolah ramah anak tidak lepas dari upaya pemenuhan delapan Pendidikan Standar Nasional. Langkah itu, selain berupa dukungan sarana prasarana pendidikan yang ramah anak, juga melalui pembiasaan literasi sebelum jam belajar dimulai. Juga ada pemberian uang penghargaan kepada siswa berprestasi sebagai wujud apresiasi dan penambah motivasi belajar. *ode
Penghargaan dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise yang diserahkan di acara penganugerahan Kota/Kabupaten Layak Anak (KLA) 2019 di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (23/7), diterima oleh Kabag Pemerintahan Setda Jembrana Edy Sudarso. Penghargaan tersebut diserahkan kepada Bupati Jembrana I Putu Artha, Senin (29/7). Hadir pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga (Dikpora) Jembrana Ni Nengah Wartini, Kadis PPPA-PPKB Jembrana Ni Kade Ari Sugianti, dan Kepala SDN 1 Baler Bale Agung Ni Made Sudastri.
Bagi Kabupaten Jembrana, penghargaan KLA Madya yang diraih tahun ini sama dengan tahun 2018 lalu. Sementara untuk penghargaan Sekolah Ramah Anak yang disabet SDN 1 Baler Bale Agung, baru pertama kali diraih sekolah di Jembrana. Penghargaan Sekolah Ramah Anak ini pun tergolong istimewa, karena hanya diraih enam sekolah se-Indonesia.
Bupati Artha mengucapkan selamat dan bangga atas torehan prestasi nasional ini. Dia berharap penghargaan KLA maupun Sekolah Ramah Anak, ini mampu memotivasi semua pihak dalam memberikan jaminan atas pemenuhan hak dan perlindungan anak. “Dengan diterimanya penghargaan ini kita berharap peran seluruh stake holder, pihak swasta, dan masyarakat untuk membantu pemerintah dan peduli terhadap hak-hak anak. Tentu tidak boleh berhenti sampai di sini, semoga tahun depan bisa lebih ditingkatkan,” ucap Bupati Artha.
Khusus untuk penghargaan Sekolah Ramah Anak, Bupati Artha mengharapkan, apa yang sudah dicapai SDN 1 Baler Bale Agung bisa ditularkan kepada sekolah-sekolah lain di Jembrana. Mulai dari penyiapan sarana prasarana, kompetensi guru serta penguatan karakter anak. “Kami berharap tidak hanya SDN 1 Baler Bale Agung, tetapi semua sekolah di Jembrana bisa menjadi sekolah ramah anak,” harapnya.
Ni Nengah Wartini mengatakan, dalam mewujudkan sekolah ramah anak tidak lepas dari upaya pemenuhan delapan Pendidikan Standar Nasional. Langkah itu, selain berupa dukungan sarana prasarana pendidikan yang ramah anak, juga melalui pembiasaan literasi sebelum jam belajar dimulai. Juga ada pemberian uang penghargaan kepada siswa berprestasi sebagai wujud apresiasi dan penambah motivasi belajar. *ode
Komentar