Marquez Anggap Rossi Berbahaya di Paruh Kedua
Rider LCR Honda Marc Marquez, mengaku tidak percaya dengan rumor yang menyebut Valentino Rossi akan segera pension dini.
BARCELONA, NusaBali
Menurut Marquez, Rossi bisa saja lebih berbahaya di paruh kedua balapan motor MotoGP 2019.
"Saya tidak percaya kabar tersebut sampai dia sendiri yang mengatakannya. Saya pikir Rossi akan terus melanjutkan kariernya. Saya ingin Rossi tak pension dini dan terus membalap," ujar Marquez mengutip Tuttomotoriweb, Minggu (28/7).
Kabar pensiunnya Rossi dari Yamaha bukan kali pertama berdengung. Rider kawakan MotoGP ini kerap kali diisukan pensiun menyusul hasil buruk di paruh pertama MotoGP 2019.
Sejauh ini, rider berjuluk The Doctor itu hanya dua kali naik podium, yakni podium dua di Argentina dan podium tiga di Amerika Serikat. Namun, Rossi gagal finis di MotoGP Italia, Catalunya, dan Belanda. Hasil ini membuat Rossi bercokol di posisi enam klasemen sementara MotoGP 2019 dengan raihan 80 poin.
Kemampuan Rossi dinilai menurun. Spekulasi tentang masa depan Rossi di pentas balap motor nomor satu dunia itu pun dipertanyakan. Apalagi, kontrak pembalap 40 tahun dengan Yamaha akan habis pada 2020.
Managing Director Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis juga sempat mengklaim tak akan lagi menjadikan Rossi sebagai sentra proyek masa depan Yamaha. Jarvis juga mengatakan publik sudah siap menyongsong masa pensiun Valentino Rossi.
"Apakah MotoGP sudah siap menghadapi masa pensiun Vale? Saya rasa sudah," ujar Lin Jarvis kepada Motorsport.
Namun Marquez memiliki pandangan lain. Lima kali juara MotoGP ini tak mau percaya dengan rumor yang beredar, sebelum Rossi mengatakannya sendiri kepadanya tentang niat untuk gantung helm.
Sementara itu Lin Jarvis sendiri mengatakan Rossi maupun Maverick Vinales dapat memetik pelajaran dari penampilan impresif Fabio Quartararo pada paruh pertama MotoGP 2019.
"Biasanya sebaliknya, tetapi ketika Valentino Rossi dan Maverick Vinales mengalami kesulitan, mereka dapat melihat dari apa yang dilakukan Fabio," ujar Lin Jarvis.
"Sebab, motor (Yamaha YZR-M1) yang mereka gunakan pada dasarnya sama, jika dia dapat melakukan sesuatu maka itu berarti kami juga bisa," kata Lin Jarvis. *
Menurut Marquez, Rossi bisa saja lebih berbahaya di paruh kedua balapan motor MotoGP 2019.
"Saya tidak percaya kabar tersebut sampai dia sendiri yang mengatakannya. Saya pikir Rossi akan terus melanjutkan kariernya. Saya ingin Rossi tak pension dini dan terus membalap," ujar Marquez mengutip Tuttomotoriweb, Minggu (28/7).
Kabar pensiunnya Rossi dari Yamaha bukan kali pertama berdengung. Rider kawakan MotoGP ini kerap kali diisukan pensiun menyusul hasil buruk di paruh pertama MotoGP 2019.
Sejauh ini, rider berjuluk The Doctor itu hanya dua kali naik podium, yakni podium dua di Argentina dan podium tiga di Amerika Serikat. Namun, Rossi gagal finis di MotoGP Italia, Catalunya, dan Belanda. Hasil ini membuat Rossi bercokol di posisi enam klasemen sementara MotoGP 2019 dengan raihan 80 poin.
Kemampuan Rossi dinilai menurun. Spekulasi tentang masa depan Rossi di pentas balap motor nomor satu dunia itu pun dipertanyakan. Apalagi, kontrak pembalap 40 tahun dengan Yamaha akan habis pada 2020.
Managing Director Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis juga sempat mengklaim tak akan lagi menjadikan Rossi sebagai sentra proyek masa depan Yamaha. Jarvis juga mengatakan publik sudah siap menyongsong masa pensiun Valentino Rossi.
"Apakah MotoGP sudah siap menghadapi masa pensiun Vale? Saya rasa sudah," ujar Lin Jarvis kepada Motorsport.
Namun Marquez memiliki pandangan lain. Lima kali juara MotoGP ini tak mau percaya dengan rumor yang beredar, sebelum Rossi mengatakannya sendiri kepadanya tentang niat untuk gantung helm.
Sementara itu Lin Jarvis sendiri mengatakan Rossi maupun Maverick Vinales dapat memetik pelajaran dari penampilan impresif Fabio Quartararo pada paruh pertama MotoGP 2019.
"Biasanya sebaliknya, tetapi ketika Valentino Rossi dan Maverick Vinales mengalami kesulitan, mereka dapat melihat dari apa yang dilakukan Fabio," ujar Lin Jarvis.
"Sebab, motor (Yamaha YZR-M1) yang mereka gunakan pada dasarnya sama, jika dia dapat melakukan sesuatu maka itu berarti kami juga bisa," kata Lin Jarvis. *
1
Komentar