Wisman India Tewas di Pantai Seminyak
Seorang wisatawan asal India, Rajdeep Chaherjee, 46, ditemukan tewas di Pantai Seminyak, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung pada Selasa (30/7) sore.
MANGUPURA, NusaBali
Dugaan awal, tewasnya pria yang menginap di Vila Emdi, Jalan Taman Pule, Seminyak itu karena terseret arus deras. Jenazah korban sudah dievakuasi ke RSUP Sanglah untuk divisum.
Informasi yang dihimpun di lapangan, tewasnya wisatawan kelahiran India, 10 Desember 1973 ini diketahui oleh pihak Balawista pada pukul 17.55 Wita. Dimana, sejumlah pengunjung pantai melihat adanya wisatawan yang terseret gelombang dan melaporkan kejadian itu ke pihak Balawista. Nah, mendapat laporan, tim yang sedang berjaga di seputaran lokasi langsung turun melakukan penyelamatan. Namun sayangnya, saat berhasil dibawa ke pinggir pantai, kondisi wisatawan itu sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri. Petugas berupaya melakukan penanganan awal dengan RJP, tapi, korban tidak merespon dan kondisi kesadarannya semakin menurun. "Karena kondisinya terus memburuk, Balawista kemudian menghubungi petugas medis untuk dilakukan penanganan di lokasi, tapi, beberapa saat kemudian, korban meninggal," terang sumber di Balawista, Selasa (30/7) malam.
Jenazah korban kemudian di evakuasi oleh petugas ke RSUP Sanglah Denpasar guna dilakukan visum. Sementara petugas kepolisian mendalami keterangan sejumlah saksi di seputaran lokasi kejadian bernama Ika Arif, 26. Hasil pemeriksaan saksi itu, bahwa awalnya korban mandi sendirian di pantai tepat di depan Chiringuito Bar dan Resto atau sebelah utara Laplanca Seminyak. Saat sedang asik mandi itulah, secara tiba-tiba gelombang tinggi menyeret korban ke tengah laut. "Korban ini memang sedang mandi tak jauh dari bibir pantai, namun, karena kondisi gelombang tinggi, dia (korban,red) terseret gelombang hingga ke tengah laut. Saat itulah korban diduga banyak menelan air laut dan tidak sadarkan diri," ungkap sumber sebagaimana pengakuan dari saksi di lokasi.
Secara terpisah, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Denpasar, Hari Adi Purnomo membenarkan terkait adanya wisatawan yang tewas setelah terseret arus itu. Hanya saja, sesaat setelah kejadian, pihak Balawista yang berjaga berhasil mengevakuasi korban. Namun, nyawa wisman itu tidak tertolong. "Kalau laporan pastinya belum ada, tapi, memang benar ada yang tenggelam terseret arus dan sudah ditangani. Kita tidak sampai mengerahkan tim untuk melakukan pencarian, karena sudah dalam penanganan pihak Balawista dan sudah dievakuasi ke RS juga," ujarnya singkat. *dar
Informasi yang dihimpun di lapangan, tewasnya wisatawan kelahiran India, 10 Desember 1973 ini diketahui oleh pihak Balawista pada pukul 17.55 Wita. Dimana, sejumlah pengunjung pantai melihat adanya wisatawan yang terseret gelombang dan melaporkan kejadian itu ke pihak Balawista. Nah, mendapat laporan, tim yang sedang berjaga di seputaran lokasi langsung turun melakukan penyelamatan. Namun sayangnya, saat berhasil dibawa ke pinggir pantai, kondisi wisatawan itu sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri. Petugas berupaya melakukan penanganan awal dengan RJP, tapi, korban tidak merespon dan kondisi kesadarannya semakin menurun. "Karena kondisinya terus memburuk, Balawista kemudian menghubungi petugas medis untuk dilakukan penanganan di lokasi, tapi, beberapa saat kemudian, korban meninggal," terang sumber di Balawista, Selasa (30/7) malam.
Jenazah korban kemudian di evakuasi oleh petugas ke RSUP Sanglah Denpasar guna dilakukan visum. Sementara petugas kepolisian mendalami keterangan sejumlah saksi di seputaran lokasi kejadian bernama Ika Arif, 26. Hasil pemeriksaan saksi itu, bahwa awalnya korban mandi sendirian di pantai tepat di depan Chiringuito Bar dan Resto atau sebelah utara Laplanca Seminyak. Saat sedang asik mandi itulah, secara tiba-tiba gelombang tinggi menyeret korban ke tengah laut. "Korban ini memang sedang mandi tak jauh dari bibir pantai, namun, karena kondisi gelombang tinggi, dia (korban,red) terseret gelombang hingga ke tengah laut. Saat itulah korban diduga banyak menelan air laut dan tidak sadarkan diri," ungkap sumber sebagaimana pengakuan dari saksi di lokasi.
Secara terpisah, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Denpasar, Hari Adi Purnomo membenarkan terkait adanya wisatawan yang tewas setelah terseret arus itu. Hanya saja, sesaat setelah kejadian, pihak Balawista yang berjaga berhasil mengevakuasi korban. Namun, nyawa wisman itu tidak tertolong. "Kalau laporan pastinya belum ada, tapi, memang benar ada yang tenggelam terseret arus dan sudah ditangani. Kita tidak sampai mengerahkan tim untuk melakukan pencarian, karena sudah dalam penanganan pihak Balawista dan sudah dievakuasi ke RS juga," ujarnya singkat. *dar
1
Komentar