Pesta Babi Guling Semarakkan HUT Desa Penyaringan
Hari kedua Festival Desa Penyaringan serangkaian HUT ke-169 desa setempat disemarakkan pesta babi guling di Wantilan Desa Adat Penyaringan, Banjar Anyar Tengah, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Selasa (30/7) siang.
NEGARA, NusaBali
Dalam kegiatan pesta babi guling yang baru pertamakali digelar tersebut, disediakan sebanyak 12 ekor babi guling yang dibawakan 12 banjar dari 13 banjar se-Desa Penyaringan.
Selain babi guling, masing-masing banjar juga membawakan sejumlah lauk dari berbagai olahan daging babi. Seperti komoh, gorengan, lawar klungah (lawar khas Jembrana dengan bahan utama daging kelapa muda), sayur daun singkong, dan berbagai lauk lainnya. Sejumlah banjar, juga berusaha menghias babi guling dengan menggunakan bunga. Bahkan, ada yang sengaja meyediakan hiasan dari anyaman janur untuk tempat babi guling banjarnya, sehingga tampil lebih menarik.
Penjabat (Pj) Perbekel Penyaringan, Gusti Ngurah Kade Dwi Mahendra, mengatakan, untuk pendanaan maupun pengolahan babi guling, ini disediakan secara gotong-rotong dari masing-masing banjar. Dari 13 banjar, ada 12 banjar yang ikuti berpartisipasi dalam peseta kuliner babi guling ini, karena salah satu banjar tersebut diketahui sedang ada kesibukan lain di banjar setempat. “Untuk menyediakan babi guling, ini murni swadaya dari masing-masing banjar,” ujar Pj Perbekel Penyaringan asal Desa Mendoyo Dangin Tukad, Kecamatan Mendoyo ini.
Salah satu Kelian Banjar, I Kade Winastra, mengatakan, untuk menyiapkan hidangan babi guling termasuk berbagai hidangan pelangkap dari banjarnya, dihabiskan dana sekitar Rp 3 juta. Dimana untuk sumber dan tersebut, selain merupakan sumbangan dari masing-masing tempek, juga didukung sumbangan dari sejumlah warga di banjarnya. “Habis sekitar Rp 3 juta. Tadi kita siapkan dari jam 6 pagi, mulai dari nampah (menyemblih), buat bumbu-bumbu, termasuk membuatkan hiasan tempat babi guling ini,” ujar Kelian Banjar Anyar Kelod ini. *ode
Selain babi guling, masing-masing banjar juga membawakan sejumlah lauk dari berbagai olahan daging babi. Seperti komoh, gorengan, lawar klungah (lawar khas Jembrana dengan bahan utama daging kelapa muda), sayur daun singkong, dan berbagai lauk lainnya. Sejumlah banjar, juga berusaha menghias babi guling dengan menggunakan bunga. Bahkan, ada yang sengaja meyediakan hiasan dari anyaman janur untuk tempat babi guling banjarnya, sehingga tampil lebih menarik.
Penjabat (Pj) Perbekel Penyaringan, Gusti Ngurah Kade Dwi Mahendra, mengatakan, untuk pendanaan maupun pengolahan babi guling, ini disediakan secara gotong-rotong dari masing-masing banjar. Dari 13 banjar, ada 12 banjar yang ikuti berpartisipasi dalam peseta kuliner babi guling ini, karena salah satu banjar tersebut diketahui sedang ada kesibukan lain di banjar setempat. “Untuk menyediakan babi guling, ini murni swadaya dari masing-masing banjar,” ujar Pj Perbekel Penyaringan asal Desa Mendoyo Dangin Tukad, Kecamatan Mendoyo ini.
Salah satu Kelian Banjar, I Kade Winastra, mengatakan, untuk menyiapkan hidangan babi guling termasuk berbagai hidangan pelangkap dari banjarnya, dihabiskan dana sekitar Rp 3 juta. Dimana untuk sumber dan tersebut, selain merupakan sumbangan dari masing-masing tempek, juga didukung sumbangan dari sejumlah warga di banjarnya. “Habis sekitar Rp 3 juta. Tadi kita siapkan dari jam 6 pagi, mulai dari nampah (menyemblih), buat bumbu-bumbu, termasuk membuatkan hiasan tempat babi guling ini,” ujar Kelian Banjar Anyar Kelod ini. *ode
1
Komentar