Koperasi Diminta Tak Hanya Kembangkan Simpan Pinjam
Pada tahun 2018 Kabupaten Bangli mendapatkan penghargaan sebagai kabupaten peringkat terbaik dalam penyaluran program KUR di luar pulau Jawa.
BANGLI, NusaBali
Bupati Bangli I Made Gianyar meminta koperasi di Bangli tak hanya mengembangkan simpan pinjam. Pengurus koperasi dituntut berinovasi dan mengembangkan unit usaha lain. Saat peringatan Hari Koperasi ke 72 di ruang audio visual Museum Gunung Api Batur, Kintamani, Rabu (31/7), Bupati juga minta pengurus koperasi meningkatkan kualitasnya.
Menurut Bupati Made Gianyar, 80 persen koperasi di Bangli masih bergerak di sektor simpan pinjam. Diharapkan peminjan lebih banyak bergerak di sektor produksi. “Kecuali bunga yang dipinjamkan sangat rendah, mungkin saja uang yang dipinjam, dipinjamkan kembali. Saya minta koperasi di Bangli merambah unit usaha,” pintanya.
Dikatakan, Kementerian Koperasi dalam lima tahun ini telah melaksanakan reformasi. Selain reorinetasi koperasi, rehabilitasi koperasi juga telah melakukan penguatan sistem database koperasi. Bagi koperasi yang sakit harus dibikin sehat. Jika tidak bisa disehatkan, harus diamputasi. “Koperasi yang sudah diberi pembinaan namun masih tetap tidak sehat, maka koperasi tersebut harus dimatikan. Sehingga data koperasi betul-betul akurat, kuat, dan tidak palsu,” tegasnya.
Plt Kepala Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bangli, Ni Wayan Manik menyampaikan, di Bangli terdata ada 212 koperasi aktif. Koperasi yang sudah melaksanakan Rapat Akhir Tahun (RAT) mencapai 73,79 persen (152 koperasi). Jumlah modal sendiri milik koperasi di Bangli mencapai Rp 113.287.734.306, modal luar Rp 425.589.483.557 dengan volume usaha mencapai Rp 621.865.848.360. Sisa Hasil Usaha (SHU) Rp 15.079.148.650 dengan asset koperasi mencapai Rp 559.185.990.974. Jumlah anggota koperasi di Bangli 63.982 orang.
Secara kinerja kooperatif, penyaluran keuangan koperasi kepada anggota dan masyarakat UMKM di Kabupaten Bangli peningkatannya mencapai 1,04 persen atau sebesar Rp 6.126.303.068 dalam kurun waktu 2017/2018. Kinerja ini juga ditopang oleh penyaluran kredit program KUR (Kredit Usaha Rakyat) mencapai out standing sebesar Rp 239.728.800.000 di tahun 2018 atau terjadi peningkatan 23,05 persen dari tahun 2017 yang hanya Rp 65.737.300.000 yang disalurkan kepada 21.550 UKM di Kabupaten Bangli.
Dikatakan, pada tahun 2018, Kabupaten Bangli mendapatkan penghargaan sebagai kabupaten peringkat terbaik dalam penyaluran program KUR di luar pulau Jawa. Pada tahun 2019 per bulan Juli, jumlah penyaluran program KUR out standing sebesar Rp 158.189.198.763 kepada 5.908 UKM. Bangli juga merupakan kabupaten peringkat terbaik satu penyalur KUR Bank BPD Bali mengalahkan kabupaten/kota lainnya di Bali. “Koperasi Industri Kerajinan Rumah Tangga (Kopinkra) Kriya Bambu Sedana, Desa Sulahan, Susut Bangli baru saja meraih penghargaan Koperasi Award Nasional dengan Peringkat Terbaik sebagai koperasi produsen sentra industri kerajinan rumah tangga kelompok kerajinan bambu,” imbuhnya. *esa
Menurut Bupati Made Gianyar, 80 persen koperasi di Bangli masih bergerak di sektor simpan pinjam. Diharapkan peminjan lebih banyak bergerak di sektor produksi. “Kecuali bunga yang dipinjamkan sangat rendah, mungkin saja uang yang dipinjam, dipinjamkan kembali. Saya minta koperasi di Bangli merambah unit usaha,” pintanya.
Dikatakan, Kementerian Koperasi dalam lima tahun ini telah melaksanakan reformasi. Selain reorinetasi koperasi, rehabilitasi koperasi juga telah melakukan penguatan sistem database koperasi. Bagi koperasi yang sakit harus dibikin sehat. Jika tidak bisa disehatkan, harus diamputasi. “Koperasi yang sudah diberi pembinaan namun masih tetap tidak sehat, maka koperasi tersebut harus dimatikan. Sehingga data koperasi betul-betul akurat, kuat, dan tidak palsu,” tegasnya.
Plt Kepala Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bangli, Ni Wayan Manik menyampaikan, di Bangli terdata ada 212 koperasi aktif. Koperasi yang sudah melaksanakan Rapat Akhir Tahun (RAT) mencapai 73,79 persen (152 koperasi). Jumlah modal sendiri milik koperasi di Bangli mencapai Rp 113.287.734.306, modal luar Rp 425.589.483.557 dengan volume usaha mencapai Rp 621.865.848.360. Sisa Hasil Usaha (SHU) Rp 15.079.148.650 dengan asset koperasi mencapai Rp 559.185.990.974. Jumlah anggota koperasi di Bangli 63.982 orang.
Secara kinerja kooperatif, penyaluran keuangan koperasi kepada anggota dan masyarakat UMKM di Kabupaten Bangli peningkatannya mencapai 1,04 persen atau sebesar Rp 6.126.303.068 dalam kurun waktu 2017/2018. Kinerja ini juga ditopang oleh penyaluran kredit program KUR (Kredit Usaha Rakyat) mencapai out standing sebesar Rp 239.728.800.000 di tahun 2018 atau terjadi peningkatan 23,05 persen dari tahun 2017 yang hanya Rp 65.737.300.000 yang disalurkan kepada 21.550 UKM di Kabupaten Bangli.
Dikatakan, pada tahun 2018, Kabupaten Bangli mendapatkan penghargaan sebagai kabupaten peringkat terbaik dalam penyaluran program KUR di luar pulau Jawa. Pada tahun 2019 per bulan Juli, jumlah penyaluran program KUR out standing sebesar Rp 158.189.198.763 kepada 5.908 UKM. Bangli juga merupakan kabupaten peringkat terbaik satu penyalur KUR Bank BPD Bali mengalahkan kabupaten/kota lainnya di Bali. “Koperasi Industri Kerajinan Rumah Tangga (Kopinkra) Kriya Bambu Sedana, Desa Sulahan, Susut Bangli baru saja meraih penghargaan Koperasi Award Nasional dengan Peringkat Terbaik sebagai koperasi produsen sentra industri kerajinan rumah tangga kelompok kerajinan bambu,” imbuhnya. *esa
1
Komentar