Warga Pancasari Serius Kembangkan Kawasan Danau Buyan
Kemendes PDTT Ikut Gelontorkan Dana Rp 450 Juta
SINGARAJA, NusaBali
Warga Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Buleleng mulai merealisasikan pemanfaatan kawasan Danau Buyan yang ada di sekitar Pura Ulun Danu Buyan. Kawasan Danau Buyan ini akan dimanfaatkan sebagai penunjang objek wisata Danau Buyan ke depannya. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) RI ikut menggelontor dana sebesar Rp 450 juta.
Kegiatan yang telah direalisasikan adalah pembuatan gazebo, termasuk pavingisasi jogging track di lokasi. Disamping itu, 20 kepala keluarga (KK) yang menempati lokasi tersebut sejak lama, segera akan dibuatkan tempat tinggal permanen dalam satu lokasi. “Peletakan batu pertama sudah kami lakukan, nanti tinggal menempatkan bangunan gazebo-nya, dan kegiatan pavingisasi lokasi,” terang Perbekel Pancasari, I Wayan Darsana, Kamis (1/8).
Masih kata Perbekel Darsana, jumlah bangunan gazebo yang ditempatkan di lokasi sebanyak 6 unit. Bangunan gazebo itu merupakan bantuan dari Kemendes PDTT sebesar Rp 450 juta, termasuk kegiatan pavingisasi areal lokasi. “Nanti pihak Kemendes PDTT juga memberikan bantuan listrik solar cell untuk penerangan di lokasi. Cuma pengadaannya langsung dari Kemendes PDTT,” katanya.
Menurut Darsana, kawasan itu akan ditata guna menunjang objek wisata Danau Buyan. Lahan yang dimanfaatkan adalah milik Pemkab Buleleng seluas 67,35 hektare. “Kami memang tidak membangun permanen. Justru kami akan tanami pohon perindang, dan di bawahnya akan kami tata ditanami rumput. Nanti disini bisa menjadi objek camping ground,” terangnya.
Disinggung keberadaan 20 Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di atas lahan itu, Perbekel Darsana mengaku masih mengupayakan lahan untuk pemindahan mereka. Nantinya, 20 KK tersebut akan dibuatkan rumah permanen dalam satu lokasi. Sebanyak 20 KK itu juga akan diajak bekerjasama dalam pengembangan kawasan tersebut.
Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Buleleng, I Made Subur mengatakan pihaknya akan terus mendorong pemberdayaan masyarakat desa. Khusus Desa Pancasari, pihaknya akan terus mengupayakan agar kawasan Danau Buyan dapat memberikan multiflyer effect pada masyarakat luas. “Ini baru tahap awal, bantuannya sarana perasana pariwisata seperti gazebo, jogging track dan lampu penerangan solar cell. Selanjutnya, kami akan terus upayakan agar kawasan Danau Buyan memberi dampat ekonomi yang lebih luas,” katanya.
Untuk diketahui, tanah seluas 67,35 hektare statusnya saat ini telantar, karena pemegang HGB, tidak pernah memanfaatkan lahan tersebut. Sejak HGB keluar sekitar tahun 1990-an silam hingga HGB habis masa berlaku di tahun 2021 mendatang, lahan tersebut tidak pernah disentuh. Kini pihak pemegang HGB berniat memperpanjang izin, namun Bupati tidak memberikan izin karena dianggap wanprestasi. *k19
Kegiatan yang telah direalisasikan adalah pembuatan gazebo, termasuk pavingisasi jogging track di lokasi. Disamping itu, 20 kepala keluarga (KK) yang menempati lokasi tersebut sejak lama, segera akan dibuatkan tempat tinggal permanen dalam satu lokasi. “Peletakan batu pertama sudah kami lakukan, nanti tinggal menempatkan bangunan gazebo-nya, dan kegiatan pavingisasi lokasi,” terang Perbekel Pancasari, I Wayan Darsana, Kamis (1/8).
Masih kata Perbekel Darsana, jumlah bangunan gazebo yang ditempatkan di lokasi sebanyak 6 unit. Bangunan gazebo itu merupakan bantuan dari Kemendes PDTT sebesar Rp 450 juta, termasuk kegiatan pavingisasi areal lokasi. “Nanti pihak Kemendes PDTT juga memberikan bantuan listrik solar cell untuk penerangan di lokasi. Cuma pengadaannya langsung dari Kemendes PDTT,” katanya.
Menurut Darsana, kawasan itu akan ditata guna menunjang objek wisata Danau Buyan. Lahan yang dimanfaatkan adalah milik Pemkab Buleleng seluas 67,35 hektare. “Kami memang tidak membangun permanen. Justru kami akan tanami pohon perindang, dan di bawahnya akan kami tata ditanami rumput. Nanti disini bisa menjadi objek camping ground,” terangnya.
Disinggung keberadaan 20 Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di atas lahan itu, Perbekel Darsana mengaku masih mengupayakan lahan untuk pemindahan mereka. Nantinya, 20 KK tersebut akan dibuatkan rumah permanen dalam satu lokasi. Sebanyak 20 KK itu juga akan diajak bekerjasama dalam pengembangan kawasan tersebut.
Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Buleleng, I Made Subur mengatakan pihaknya akan terus mendorong pemberdayaan masyarakat desa. Khusus Desa Pancasari, pihaknya akan terus mengupayakan agar kawasan Danau Buyan dapat memberikan multiflyer effect pada masyarakat luas. “Ini baru tahap awal, bantuannya sarana perasana pariwisata seperti gazebo, jogging track dan lampu penerangan solar cell. Selanjutnya, kami akan terus upayakan agar kawasan Danau Buyan memberi dampat ekonomi yang lebih luas,” katanya.
Untuk diketahui, tanah seluas 67,35 hektare statusnya saat ini telantar, karena pemegang HGB, tidak pernah memanfaatkan lahan tersebut. Sejak HGB keluar sekitar tahun 1990-an silam hingga HGB habis masa berlaku di tahun 2021 mendatang, lahan tersebut tidak pernah disentuh. Kini pihak pemegang HGB berniat memperpanjang izin, namun Bupati tidak memberikan izin karena dianggap wanprestasi. *k19
Komentar