Pekarangan Rumah Longsor Setelah Hujan Reda di Desa Yehembang, Mendoyo
Pekartangan rumah yang longsor ditempati dua keluarga kakak adik, I Nyoman Nendra dan I Ketut Denra. Sedangkan korban terluka, Ni Nyoman Nadri, adalah istri dari Nyoman Nendra
Istri Pemilik Rumah Luka Saat Terjebak di Kamar Mandi
NEGARA, NusaBali
Hujan yang mengguyur sebagian wilayah Jembrana, Sabtu (18/6) siang hingga petang, menimbulkan bencana longsor pekarangan rumah warga di Banjar Kaleran, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo. Selain merusak tiga unit bangunan serta Sanggah Surya dan Bale Bengong, bencana longsor ini juga menyebabkan satu korban terluka.
Bencana longsor tersebut terjadi di pekarangan rumah keluarga besar I Nyoman Nendra, 75, Sabtu malam pukul 19.00 Wita, sesaat setelah hujan reda. Pekarangan rumah yang berada di tebing berketinggian 8 meter, longsor sepanjang 20 meter. Material longsoran menimpa tiga unit bangunan rumah di bawahnya, yang masih dalam satu pekarangan keluarga.
Tiga unit bangunan yang rusak tertimpa material longsoran masing-masing rumah, dapur, dan kamar mandi. Bangunan rusak ini ditempati keluarga I Ketut Denra, 65, yang notabene merupakan adik kandung dari Nyoman Nandra. Selain tiga unit bangunan, Sanggah Surya dan sebuah Bale Bengong di rumah Ketut Denra juga mengalami kerusakan.
Tidak ada korban jiwa dalam bencana longsor di pekarangan rumah keluarga Nyoman Nandra ini. Namun, bencana ini menyebabkan satu korban terluka, yakni Ni Nyoman Nadri, 65, istri dari Nyoman Nendra. Saat bencana terjadi, korban Nyoman Nadri kebetulan sedang berada di dalam kamar mandi yang tertimpa material longsoran.
Akibatnya, korban Nyoman Nadri mengalami luka di bagian kepala dan kaki, hingga harus dilarikan ke Puskesmas Mendoyo. Perempuan berusia 65 tahun ini mendapat beberapa jaritan atas luka yang dialaminya. "Korban terluka satu orang dan sudah langsung ditangani petugas medis. Kondisinya sudah membaik," ungkap Kepala Desa (Perbekel) Yehembeng, I Made Semadi, Minggu (19/6).
Sementara itu, petugas gabungan TNI/Polri, Pol PP Jembrana, bersama masyarakat setempat sempat terjun ke lokasi bencana longsor di pekarangan ruumah keluarga Nyoman Nendra, Minggu pagi. Mereka gotong royong membersihkan material longsoran dan puing bangunan milik kedua keluarga korban kakak adik ini.
Berdasarkan kalkulasi sementara, kerugian material akibat bencana longsor ini mencapai sekitar Rp 150 juta. Menurut Perbekel Made Semadi, pihaknya berusaha mengusulkan agar musibah ini bisa mendapat bantuan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) Provinsi lewat Pemkab Jembrana. "Karena ada rumah yang tertimpa, kami berusaha usulkan bantuannya," jelas Semadi. 7 ode
Hujan yang mengguyur sebagian wilayah Jembrana, Sabtu (18/6) siang hingga petang, menimbulkan bencana longsor pekarangan rumah warga di Banjar Kaleran, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo. Selain merusak tiga unit bangunan serta Sanggah Surya dan Bale Bengong, bencana longsor ini juga menyebabkan satu korban terluka.
Bencana longsor tersebut terjadi di pekarangan rumah keluarga besar I Nyoman Nendra, 75, Sabtu malam pukul 19.00 Wita, sesaat setelah hujan reda. Pekarangan rumah yang berada di tebing berketinggian 8 meter, longsor sepanjang 20 meter. Material longsoran menimpa tiga unit bangunan rumah di bawahnya, yang masih dalam satu pekarangan keluarga.
Tiga unit bangunan yang rusak tertimpa material longsoran masing-masing rumah, dapur, dan kamar mandi. Bangunan rusak ini ditempati keluarga I Ketut Denra, 65, yang notabene merupakan adik kandung dari Nyoman Nandra. Selain tiga unit bangunan, Sanggah Surya dan sebuah Bale Bengong di rumah Ketut Denra juga mengalami kerusakan.
Tidak ada korban jiwa dalam bencana longsor di pekarangan rumah keluarga Nyoman Nandra ini. Namun, bencana ini menyebabkan satu korban terluka, yakni Ni Nyoman Nadri, 65, istri dari Nyoman Nendra. Saat bencana terjadi, korban Nyoman Nadri kebetulan sedang berada di dalam kamar mandi yang tertimpa material longsoran.
Akibatnya, korban Nyoman Nadri mengalami luka di bagian kepala dan kaki, hingga harus dilarikan ke Puskesmas Mendoyo. Perempuan berusia 65 tahun ini mendapat beberapa jaritan atas luka yang dialaminya. "Korban terluka satu orang dan sudah langsung ditangani petugas medis. Kondisinya sudah membaik," ungkap Kepala Desa (Perbekel) Yehembeng, I Made Semadi, Minggu (19/6).
Sementara itu, petugas gabungan TNI/Polri, Pol PP Jembrana, bersama masyarakat setempat sempat terjun ke lokasi bencana longsor di pekarangan ruumah keluarga Nyoman Nendra, Minggu pagi. Mereka gotong royong membersihkan material longsoran dan puing bangunan milik kedua keluarga korban kakak adik ini.
Berdasarkan kalkulasi sementara, kerugian material akibat bencana longsor ini mencapai sekitar Rp 150 juta. Menurut Perbekel Made Semadi, pihaknya berusaha mengusulkan agar musibah ini bisa mendapat bantuan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) Provinsi lewat Pemkab Jembrana. "Karena ada rumah yang tertimpa, kami berusaha usulkan bantuannya," jelas Semadi. 7 ode
Komentar