4 SMP di Tabanan Terapkan Full Day School
Siswa Diharapkan Lebih Aktif dan Bertanggung
TABANAN, NusaBali
Penerapan sistem pembelajaran full day school (berlajar sehari penuh) tak wajib di Kabupaten Tabanan. Namun ada empat sekolah yang menerapkan sistem pembelajaran ini. Empat sekolah negeri yang menterapkan ini justru sekolah yang relatif jauh dari Kota Tabanan.
Empat sekolah yang terapkan full day school yakni SMPN 2 Selemadeg Timur, SMPN 4 Pupuan, SMPN 3 Penebel dan SMPN 4 Marga. Otomatis dengan menerapkan sistem ini, school siswa hanya masuk sekolah selama lima hari dan tidak boleh ada pekerjaan rumah.
Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Tabanan I Made Darmawita, seizin Plt Kepala Dinas Pendidikan Tabanan Wayan Miarsana, mengatakan di Tabanan sudah ada empat siswa yang terapkan full day school. Empat sekolah tersebut ada yang sudah menerapkan tahun 2018 dan tahun 2019. "Sudah ada empat sekolah dari 38 sekolah negeri di Tabanan," akunya, Jumat (2/8).
Dikatakan, penerapan full day school memang tidak wajib. Hanya saja sudah ada empat sekolah yang mampu. "Tidak wajib sebenarnya. Untuk kegiatan-kegiatanya silakan tanya ke kepala sekolah. Yang jelas siswa masuk selama lima hari, Sabtu libur," tegas Darmawita.
Salah satu sekolah yang menerapkan full day school adalah SMP 4 Pupuan. Siswa yang sudah mengikuti sistem itu diharapkan menjadi lebih aktif dan disiplinya meningkat. "Siswa jadi lebih aktif, sudah bisa mengatur waktu untuk dirinya sendiri dan disiplinnya meningkat," ujar Kepala SMPN 4 Pupuan I Ketut Kerta.
Diakui Ketut Kerta, SMPN 4 Pupuan sudah terapkan full day school tahun 2018. Sehingga sejak saat itu siswa belajar ke sekolah hanya lima hari kerja. Per harinya siswa belajar hingga pukul 15.15. "Awal-awal penerapan ini siswa dan orangtua ada yang mengeluh karena anak-anak di sekolah sampai sore. Tetapi sekarang sudah tidak mengeih, semua senang," tegasnya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Kepala SMPN 2 Selemadeg Timur Dewa Ketut Wartika. Pihaknya sudah menerapkan pembelajaran full day school sejak tahun 2018. "Ya sudah kami dari tahun 2018," ujarnya. Diterangkan Wartika, full day school lebih banyak kegiatan pengembangan karakter. Salah satunya ada jadwal literasi, presentasi mata pelajaran. Kemudian saat selesai dikelas sorenya dilangsungkan kegiatan pengayaan, ekstrakulikuler, praktek komputer dan lain-lain sesuai jadwal. "Intinya pembelajaran selesai satu hari dan tidak boleh ada pekerjaan rumah," akunya.
Sejak diterapkan full day school, perubahan terhadap siswa sangat berbeda dari sebelumnya. Dimana siswa lebih bertanggung jawab dalam segala hal, kemauan untuk meningkatkan nilai ada kemajuan karena pelajaran yang belum dipahami langsung diberi pengayaan saat hari itu. "Siswa sekarang sudah menikmati dan semua merasa senang," tandasnya. *des
Empat sekolah yang terapkan full day school yakni SMPN 2 Selemadeg Timur, SMPN 4 Pupuan, SMPN 3 Penebel dan SMPN 4 Marga. Otomatis dengan menerapkan sistem ini, school siswa hanya masuk sekolah selama lima hari dan tidak boleh ada pekerjaan rumah.
Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Tabanan I Made Darmawita, seizin Plt Kepala Dinas Pendidikan Tabanan Wayan Miarsana, mengatakan di Tabanan sudah ada empat siswa yang terapkan full day school. Empat sekolah tersebut ada yang sudah menerapkan tahun 2018 dan tahun 2019. "Sudah ada empat sekolah dari 38 sekolah negeri di Tabanan," akunya, Jumat (2/8).
Dikatakan, penerapan full day school memang tidak wajib. Hanya saja sudah ada empat sekolah yang mampu. "Tidak wajib sebenarnya. Untuk kegiatan-kegiatanya silakan tanya ke kepala sekolah. Yang jelas siswa masuk selama lima hari, Sabtu libur," tegas Darmawita.
Salah satu sekolah yang menerapkan full day school adalah SMP 4 Pupuan. Siswa yang sudah mengikuti sistem itu diharapkan menjadi lebih aktif dan disiplinya meningkat. "Siswa jadi lebih aktif, sudah bisa mengatur waktu untuk dirinya sendiri dan disiplinnya meningkat," ujar Kepala SMPN 4 Pupuan I Ketut Kerta.
Diakui Ketut Kerta, SMPN 4 Pupuan sudah terapkan full day school tahun 2018. Sehingga sejak saat itu siswa belajar ke sekolah hanya lima hari kerja. Per harinya siswa belajar hingga pukul 15.15. "Awal-awal penerapan ini siswa dan orangtua ada yang mengeluh karena anak-anak di sekolah sampai sore. Tetapi sekarang sudah tidak mengeih, semua senang," tegasnya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Kepala SMPN 2 Selemadeg Timur Dewa Ketut Wartika. Pihaknya sudah menerapkan pembelajaran full day school sejak tahun 2018. "Ya sudah kami dari tahun 2018," ujarnya. Diterangkan Wartika, full day school lebih banyak kegiatan pengembangan karakter. Salah satunya ada jadwal literasi, presentasi mata pelajaran. Kemudian saat selesai dikelas sorenya dilangsungkan kegiatan pengayaan, ekstrakulikuler, praktek komputer dan lain-lain sesuai jadwal. "Intinya pembelajaran selesai satu hari dan tidak boleh ada pekerjaan rumah," akunya.
Sejak diterapkan full day school, perubahan terhadap siswa sangat berbeda dari sebelumnya. Dimana siswa lebih bertanggung jawab dalam segala hal, kemauan untuk meningkatkan nilai ada kemajuan karena pelajaran yang belum dipahami langsung diberi pengayaan saat hari itu. "Siswa sekarang sudah menikmati dan semua merasa senang," tandasnya. *des
1
Komentar