Dermaga Kapal Pesiar Mangkrak
Dermaga perlu diperpanjang 154 meter lagi agar kapal pesiar panjang 300 meter bisa langsung bersandar.
AMLAPURA, NusaBali
Pembangunan dermaga kapal pesiar di Banjar Tanah Ampo, Desa Ulakan, Kecamatan Manggis, Karangasem, sejak tahun 2006 hingga sekarang masih mangkrak. Padahal tinggal memperpanjang dermaga 154 meter lagi. Sejak dibangun, belum ada kapal pesiar singgah di dermaga Tanah Ampo. Dinas Perhubungan Karangasem akan mencoba menjajaki swasta untuk kelanjutan pembangunan dermaga pesiar Tanah Ampo.
Kepala Dinas Perhubungan Karangasem, Ida Bagus Putu Suastika, mengatakan Pemkab Karangasem telah beberapa kali mendatangkan Menteri Perhubungan dan Komisi V DPR RI untuk meninjau dermaga pesiar Tanah Ampo. Dikatakan, pembangunan dermaga kapal pesiar Tanah Ampo dimulai sejak tahun 2006 dengan biaya Rp 46,5 miliar. Pemprov Bali kucurkan dana Rp 7,1 miliar untuk pembangunan gedung, parkir, dan jalan lingkar 1.800 meter. Dermaga sepanjang 154 meter itu masih perlu diperpanjang 154 meter lagi agar kapal-kapal pesiar panjang 300 meter bisa langsung menyandar.
Pemerintah Pusat kucurkan anggaran pada tahun 2017 sebesar Rp 49,4 miliar untuk pembangunan jetty ramdor dengan memasang 129 tiang pancang. Pemasangan jetty ramdor gagal. Hanya berhasil memasang 40 tiang pancang. Alasannya terkendala cuaca laut pantai selatan. Ida Bagus Putu Suastika menjelaskan, tujuan membangun jetty ramdor untuk tempat sekoci berlabuh. Sekoci tersebut menurunkan penumpang dari kapal pesiar selanjutnya berlabuh di jetty ramdor karena dermaga kapal pesiar belum bisa dioperasikan. “Kami tengah menjajaki kerjasama dengan swasta. Kementerian Perhubungan, Gubernur Bali, dan Bupati Karangasem sepakat melakukan kerjasama dengan swasta,” katanya.
Diakui sudah ada calon investor. Nantinya investor yang melanjutkan pembangunan berikut pengelolaannya. Sehingga dermaga pesiar bisa dioperasikan untuk mendatangkan kapal pesiar. Selama ini kapal pesiar datang, sekali berlabuh menurunkan rata-rata 2.000 wisatawan hingga 2.500 wisatawan. *k16
Kepala Dinas Perhubungan Karangasem, Ida Bagus Putu Suastika, mengatakan Pemkab Karangasem telah beberapa kali mendatangkan Menteri Perhubungan dan Komisi V DPR RI untuk meninjau dermaga pesiar Tanah Ampo. Dikatakan, pembangunan dermaga kapal pesiar Tanah Ampo dimulai sejak tahun 2006 dengan biaya Rp 46,5 miliar. Pemprov Bali kucurkan dana Rp 7,1 miliar untuk pembangunan gedung, parkir, dan jalan lingkar 1.800 meter. Dermaga sepanjang 154 meter itu masih perlu diperpanjang 154 meter lagi agar kapal-kapal pesiar panjang 300 meter bisa langsung menyandar.
Pemerintah Pusat kucurkan anggaran pada tahun 2017 sebesar Rp 49,4 miliar untuk pembangunan jetty ramdor dengan memasang 129 tiang pancang. Pemasangan jetty ramdor gagal. Hanya berhasil memasang 40 tiang pancang. Alasannya terkendala cuaca laut pantai selatan. Ida Bagus Putu Suastika menjelaskan, tujuan membangun jetty ramdor untuk tempat sekoci berlabuh. Sekoci tersebut menurunkan penumpang dari kapal pesiar selanjutnya berlabuh di jetty ramdor karena dermaga kapal pesiar belum bisa dioperasikan. “Kami tengah menjajaki kerjasama dengan swasta. Kementerian Perhubungan, Gubernur Bali, dan Bupati Karangasem sepakat melakukan kerjasama dengan swasta,” katanya.
Diakui sudah ada calon investor. Nantinya investor yang melanjutkan pembangunan berikut pengelolaannya. Sehingga dermaga pesiar bisa dioperasikan untuk mendatangkan kapal pesiar. Selama ini kapal pesiar datang, sekali berlabuh menurunkan rata-rata 2.000 wisatawan hingga 2.500 wisatawan. *k16
1
Komentar