'Jilat Ludah Sendiri' Togog Terancam Lengser
Dauh Wijana benarkan Togog pernah mengatakan memberikan kesempatan kepada kader lain untuk menduduki jabatan Wakil Ketua DPRD Gianyar.
Perebutan Kursi Wakil Ketua DPRD Gianyar dari Golkar
GIANYAR, NusaBali
Politisi Golkar asal Desa Taro, Kecamatan Tegallalang, Gianyar, I Made Togog, terancam lengser dari jabatan Wakil Ketua DPRD Gianyar. Karena dalam pertemuan formal jajaran Partai Golkar, beberapa waktu lalu, dia sempat menyatakan tak ingin kembali menduduki jabatan itu dan memberikan kesempatan kepada kader lainnya.
Namun, informasi yang diperoleh NusaBali, Minggu (4/8), Togog malah kembali meramaikan ‘suksesi’ perebutan jabatan tersebut. Selain Togog, ada tiga lagi caleg incumbent lolos lainnya dari Golkar ikut merebut jabatan dimaksud. Mereka, yakni Made Suteja, I Wayan Gede Sudarta, dan I Gusti Ngurah Anom Masta. Sedangkan satu caleg lainnya yang lolos, I Wayan Arjono, tak boleh nyalon jabatan tersebut karena new comer.
Togog kembali ingin merebut jabatan itu karena dua caleg incumbent Golkar untuk DPRD Gianyar yang duduk di kepengurusan Partai Golkar, gagal lolos ke DPRD Gianyar pada Pileg 2019. Mereka adalah Sekretaris DPD II Partai Golkar Gianyar dr Cokorda Wisnu Parta asal Puri Payangan, Desa Melinggih, Kecamatan Payangan, dan Kadek Era Sukadana yang Ketua PK Partai Golkar Kecamatan Ubud, sekaligus Ketua Fraksi Golkar. Di sisi lain, Togog pantas merebut kembali jabatan itu karena meraih suara tertinggi 4.597 suara, dibandingkan empat caleg lain yang lolos.
Togog juga punya jejak karier politik yang mengesankan. Dia duduk di DPRD Gianyar sejak periode 2004-2009 dan meNjabat Wakil Ketua DPRD Gianyar sejak periode 2009-2014 hingga 2014-2019. Menurut beberapa kader Golkar Gianyar, Togog terancam lengser dari jabatan Wakil Ketua DPRD tersetbut, tidak hanya karena dia ‘keseleo lidah’ yang menyatakan memberikan kesempatan kader lain untuk menduduk jabatan itu. Selain itu, belakangan ini Togog dikabarkan tidak lagi akur dengan Ketua DPD II Golkar Gianyar, I Made Wijana, politisi asal Desa/Kecamatan Tegallalang.
Dauh Wijana juga makin kurang respek dengan Togog. Penyebab kurang respek ini bermula dari hajatan Pileg 2019. Menjelang Pileg itu, Togog yang kembali nyaleg untuk DPRD Gianyar menyatakan siap membantu mencarikan suara di beberapa banjar atau desa untuk Dauh Wijana yang nyaleg DPRD Bali dari Dapil Gianyar. Namun hasilnya berbeda dari yang dijanjikan Togog kepada Dauh Wijana.
Pada beberapa banjar dan desa di Dapil Payangan-Tegallalang, Togog meraih suara siginifikan hingga lolos ke DPRD Gianyar. Namun di banjar-banjar dan desa dimaksud, suara Dauh Wijana jauh di bawah perolehan suara Togog. “Untuk pengisian jabatan Wakil Ketua DPRD Gianyar periode nanti, sepertinya Dauh Wijana lebih condong ke Anom Masta. Karena selama ini, di internal Golkar Gianyar, dua sosok ini amat akur,” kata ujar sumber di internal Golkar Gianyar, Minggu (4/8).
Saat dikonfirmasi, Togog mengakui dalam rapat Fraksi Golkar, sekitar Februari 2018, dirinya sempat menyatakan jika lolos pada Pileg 2019, agar dirinya tak diperhitungkan lagi jadi Wakil Ketua DPRD Gianyar. “Tujuannya, agar ada regenerasi kepemimpin dewan dari unsur Golkar,” jelasnya. Disinggung tentang dugaan Dauh Wijana tak lagi suka dengan dirinya selaku kader Golkar, Togog mengatakan, sebelum dirinya lolos ke dewan sesuai hasil Pileg 2019, tak ada orang yang mengatakan seperti itu. Togog membantah jika ada pihak yang menyebut dirinya tak loyal pada partai.
“Buktinya, setiap perintah partai saya lakukan,” bantahnya. Tentang dirinya tak banyak menyosialisasikan Dauh Wijana saat Pileg lalu, Togog mengaku takut tertukar penangkapan di masyarakat, antara caleg nomor 1 dari Golkar untuk DPRD Bali, Made Dauh Wijana dengan caleg nomor 1 dari Golkar Cokorda Wisnu Parta dari Dapil Payangan/Tegallalang untuk DPRD Gianyar.
Dikonfirmasi terpisah, Dauh Wijana mengaku telah mengirim empat nama calon Wakil Ketua DPRD I Bali ke DPD I Bali untuk dilanjutkan ke DPP Partai Golkar. Dia mengakui Togog pernah mengatakan memberikan kesempatan kepada kader lain untuk menduduki jabatan Wakil Ketua DPRD Gianyar. Sebab Togog sadar tak duduk di struktur DPD II Gianyar. “Namun kini dia tetap menyatakan ikut proses penjaringan pengisian jabatan ini. Dengan alasan, sepanjang sesuai juklak. Artinya, dia (Togog) meralat pernyataannya sendiri,” jelasnya.
Terkait Togog tak mendukung perolehan suara untuk dirinya, Dauh Wijana tak menanggapi. Dia mengatakan, logikanya dengan lima anggota DPRD di Gianyar, sedikitnya ada satu wakil dari Golkar Gianyar untuk DPRD Provinsi Bali. *lsa
Komentar