317 Siswa Ikuti PBM di 2 Sekolah Terdekat
Sebanyak 317 murid SDN 1 UNgasan dibagi menjadi 11 rombel. Sebanyak 7 rombel ikut PBM di SDN 3 Ungasan, dan 4 rombel di SDN 4 Ungasan.
SDN 1 Ungasan yang Terdampak Gempa Akan Direnovasi
MANGUPURA, NusaBali
Gempa bumi yang mengguncang kawasan Kecamatan Kuta Selatan pada Selasa (16/7) lalu mengakibatkan kerusakan parah bangunan SDN 1 Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan. Guna mempersempit keterlambatan proses belajar mengajar (PBM) bagi 317 siswa, Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Badung menyiasati dengan menggunakan dua sekolah terdekat untuk menampung ratusan murid SDN 1 Ungasan yang beralamat di Jalan Bali Cliff tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Badung I Ketut Widia Astika, menerangkan SDN I Ungasan pada dasarnya sudah tidak bisa digunakan untuk proses belajar mengajar. Sehingga, setelah dilakukan pemeriksaan dan pengkajian, gedung sekolah itu akan dilakukan renovasi dalam waktu dekat. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung untuk menindaklanjuti proses tersebut. Di sisi lain, fokus dari Disdikpora saat ini adalah melakukan penanganan terhadap ratusan murid yang menempuh pendidikan di SDN 1 Ungasan, karena mulai Senin (5/8) hari ini, proses belajar mengajar mulai lagi setelah libur panjang sehubungan Hari Raya Galungan dan Kuningan.
Hasil koordinasi dan tindak lanjut timnya, para murid akan dipindahkan ke SDN 3 dan SDN 4. “Dua sekolah ini yang akan menampung ratusan murid dari SDN 1 Ungasan. Hal ini juga menyangkut jarak kedua sekolah itu tidak terlalu jauh dari sekolah yang terdampak gempa itu,” kata Widia Astika, Minggu (4/8) siang.
Meski gedung SDN 1 Ungasan yang akan direnovasi setelah diguncang gempa pada Selasa (16/7) lalu, Widia Astika mengaku tidak mengetahui secara pasti waktu dimulainya pembangunan. Pasalnya, seluruh hal yang berkaitan dengan pembangunan itu ranahnya Dinas PUPR. “Kalau soal pembangunan coba konfirmasi ke PUPR. Soalnya, Dinas PUPR yang menangani hal itu,” ungkapnya.
Sementara Kadis PUPR Kabupaten Badung Ida Bagus Surya Suamba belum bisa dikonfirmasi.
Secara terpisah, Kepala Sekolah SDN 1 Ungasan Ni Made Asri, setelah adanya arahan dan koordinasi dari Disdikpora Badung, disepakati bahwa murid SDN 1 Ungasan akan mulai mengikuti kegiatan belajar di dua sekolah yakni SDN 3 dan SDN 4 Ungasan yang akan dimulai pada Senin (5/8) hari ini. Diakui Made Asri, ratusan murid itu sudah dilakukan pembagian ke dalam 11 rombongan belajar (rombel).
“Kalau soal proses belajar mengajar kita harus jalan terus, meski sekolah belum bisa digunakan. Hal ini untuk mengantisipasi keterlambatan pelajaran bagi murid-murid kami. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu disebarkan di dua SD, dan kami sudah melakukan pembagian,” ungkapnya, Minggu siang kemarin.
Made Asri merinci, seluruh muridnya sebanyak 317 anak dibagi menjadi 11 rombel. Sebanyak 7 rombel di SDN 3 Ungasan, dan 4 rombel di SDN 4 Ungasan. Untuk masing-masing rombongan belajar terdapat 28 murid. Terkait waktu belajar, pihaknya akan mulai mengikuti kegiatan belajar mengajar pada siang hari. Hal ini agar proses belajar mengajar di SDN 3 dan SDN 4 tidak terganggu. Pun terkait tenaga pengajar berasal dari SDN 1 Ungasan.
“Memang untuk pembagian kelasnya kita sudah tentukan semua. Nah, besok (hari ini) semuanya sudah mulai proses belajar mengajar di lokasi baru itu. Tentu kami juga berharap proses renovasi sekolah cepat terlaksana, agar gedung sekolah kita bisa kembali digunakan lagi,” ungkapnya. *dar
Komentar