Penembakan di Ohio 9 Tewas, di El Paso WNI Aman
Setidaknya sembilan orang tewas setelah penembakan massal di Ohio.
JAKARTA, NusaBali
Ini adalah tragedi penembakan kedua di Amerika dalam waktu kurang dari 24 jam. Dalam tragedi penembakan Ohio, polisi mengungkapkan bahwa penembak juga tewas.
Kepolisian Dayton, Ohio mencuitkan bahwa penembakan aktif terjadi di distrik Oregon pada pukul 01.00 dini hari waktu setempat. Namun, dikutip cnnindonesia dari AP, petugas polisi di area sekitar bisa mengatasi tragedi tersebut dengan cepat.
Selain korban sembilan orang tewas, ada 16 orang lainnya yang luka-luka dan dibawa ke rumah sakit setempat. Hanya saja sampai saat ini, identitas penembak belum diungkap ke publik.
Juru bicara rumah sakit Miami Valley, Terrea Little mengungkapkan bahwa 16 korban dibawa ke rumah sakit tersebut. Namun dia tak bisa mengonfirmasi kondisi mereka saat ini.
Juru bicara Kettering Health Network Elizabeth Long membenarkan bahwa beberapa korban sudah dibawa ke rumah sakit jaringan tersebut, tapi dia tak bisa memberikan rincian ada berapa korban yang dibawa ke sana.
Penembakan di Ohio ini terjadi beberapa jam setelah tragedi penembakan di El Paso, Texas.
Insiden penembakan terjadi di sebuah pusat perbelanjaan di El Paso, Texas, Amerika Serikat, Sabtu (3/8). Setidaknya 20 orang menjadi korban, beberapa di antaranya dilaporkan tewas.
"Kami memiliki antara 15 dan 20 korban, kami tidak tahu jumlah korban jiwa," kata Letnan Gubernur Texas Dan Patrick kepada Fox News, dikutip dari AFP, Minggu (4/8).
Mengutip CNN, Wali Kota Texas, Dee Margo menambahkan, tiga orang tersangka penembakan sudah ditangkap dan ditahan kepolisian.
Gubernur Texas Greg Abbott juga mentweet bahwa Departemen Keamanan Publik negara bagian telah membantu untuk melakukan penegakkan hukum setempat.
Penembakan ini merupakan yang kesekian kali dalam sepekan terakhir, di mana beberapa hari lalu dua karyawan ditembak mati di sebuah toko Walmart di Southaven, Mississippi, dan tiga orang lain juga tewas ditembak di Gilroy Garlic Festival, California.
Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Houston mengatakan ada 11 WNI di El Paso, Texas saat penembakan terjadi. KJRI Houston telah menghubungi simpul masyarakat dan melakukan pengecekan.
"Seluruh WNI di El Paso dalam kondisi aman," demikian keterangan dari KJRI Houston, Minggu (4/8) dilansir detik.
Presiden AS Donald Trump mengutuk penembakan ini. Trump menyebut penembakan massal tersebut 'mengerikan'. "Penembakan mengerikan di El Paso, Texas. Laporan sangat buruk, banyak yang terbunuh," kata Trump setelah penembakan, seperti diberitakan dari AFP, Minggu (4/8). *
Ini adalah tragedi penembakan kedua di Amerika dalam waktu kurang dari 24 jam. Dalam tragedi penembakan Ohio, polisi mengungkapkan bahwa penembak juga tewas.
Kepolisian Dayton, Ohio mencuitkan bahwa penembakan aktif terjadi di distrik Oregon pada pukul 01.00 dini hari waktu setempat. Namun, dikutip cnnindonesia dari AP, petugas polisi di area sekitar bisa mengatasi tragedi tersebut dengan cepat.
Selain korban sembilan orang tewas, ada 16 orang lainnya yang luka-luka dan dibawa ke rumah sakit setempat. Hanya saja sampai saat ini, identitas penembak belum diungkap ke publik.
Juru bicara rumah sakit Miami Valley, Terrea Little mengungkapkan bahwa 16 korban dibawa ke rumah sakit tersebut. Namun dia tak bisa mengonfirmasi kondisi mereka saat ini.
Juru bicara Kettering Health Network Elizabeth Long membenarkan bahwa beberapa korban sudah dibawa ke rumah sakit jaringan tersebut, tapi dia tak bisa memberikan rincian ada berapa korban yang dibawa ke sana.
Penembakan di Ohio ini terjadi beberapa jam setelah tragedi penembakan di El Paso, Texas.
Insiden penembakan terjadi di sebuah pusat perbelanjaan di El Paso, Texas, Amerika Serikat, Sabtu (3/8). Setidaknya 20 orang menjadi korban, beberapa di antaranya dilaporkan tewas.
"Kami memiliki antara 15 dan 20 korban, kami tidak tahu jumlah korban jiwa," kata Letnan Gubernur Texas Dan Patrick kepada Fox News, dikutip dari AFP, Minggu (4/8).
Mengutip CNN, Wali Kota Texas, Dee Margo menambahkan, tiga orang tersangka penembakan sudah ditangkap dan ditahan kepolisian.
Gubernur Texas Greg Abbott juga mentweet bahwa Departemen Keamanan Publik negara bagian telah membantu untuk melakukan penegakkan hukum setempat.
Penembakan ini merupakan yang kesekian kali dalam sepekan terakhir, di mana beberapa hari lalu dua karyawan ditembak mati di sebuah toko Walmart di Southaven, Mississippi, dan tiga orang lain juga tewas ditembak di Gilroy Garlic Festival, California.
Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Houston mengatakan ada 11 WNI di El Paso, Texas saat penembakan terjadi. KJRI Houston telah menghubungi simpul masyarakat dan melakukan pengecekan.
"Seluruh WNI di El Paso dalam kondisi aman," demikian keterangan dari KJRI Houston, Minggu (4/8) dilansir detik.
Presiden AS Donald Trump mengutuk penembakan ini. Trump menyebut penembakan massal tersebut 'mengerikan'. "Penembakan mengerikan di El Paso, Texas. Laporan sangat buruk, banyak yang terbunuh," kata Trump setelah penembakan, seperti diberitakan dari AFP, Minggu (4/8). *
1
Komentar