Basaria Panjaitan Gagal di Tes Psikologi
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Basaria Panjaitan tumbang dalam seleksi calon pimpinan KPK periode 2019-2023.
JAKARTA, NusaBali
Langkah Basaria terhenti setelah gagal lulus dari tes psikologi yang digelar Pansel Capim KPK, Minggu (28/7) lalu. Basaria merupakan satu dari enam orang unsur KPK yang gugur usai tes psikologi. Meski langkah menuju periode keduanya sebagai komisioner KPK terhenti, Basaria tetap santai.
"Santai saja," kata Basaria saat ditanya tanggapannya usai dinyatakan tak lolos tes psikologi, Senin (5/8) seperti dilansir detik.
Basaria belum menjelaskan apa rencananya usai pensiun dari KPK. Masa jabatan Pimpinan KPK periode 2015-2019 bakal berakhir pada Desember tahun ini.
Lima anggota KPK lainnya yang juga gagal lolos seperti dilansir cnnindonesia antara lain Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan, Direktur Gratifikasi KPK Syarif Hidayat, Wakil Ketua 2 WP KPK Harun Al Rasyid. Kemudian Koordinator Wilayah VI Koordinasi Supervisi dan Pencegahan KPK Asep Rahmat Suwandha, serta Ketua Tim Koordinasi Supervisi dan Pencegahan KPK wilayah Jawa Tengah, Muhammad Najib Wahito.
Sementara itu, lima unsur KPK yang lulus, yakni Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dan Laode M. Syarif, Direktur Pembinaan Jaringan Kerja Antar-Komisi dan Instansi KPK Sujanarko, Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK Giri Suprapdiono, dan Kepala Biro Sumber Daya Manusia KPK Chandra Sulistio Reksoprodjo,
Tak hanya dari unsur KPK yang mulai tumbang. Peserta seleksi dari unsur Polri juga gagal lolos tes psikologi yang dilakukan Pansel Capim KPK. Anggota Polri yang gugur 3 orang dari 9 orang yang mengikuti tes psikologi.
Mereka yang tak lolos ke tahap selanjutnya, antara lain Staf Ahli Kapolri Irjen Ike Edwin, Kepala Biro Penyusunan dan Penyuluhan Hukum (Karosunluhkum) Divisi Hukum Polri Brigjen Agung Makbul, dan Analis Kebijakan Utama Lemdiklat Brigjen Juansih, Kabag Ren Rorenim Baharkam Polri Kombes Kharles Simanjuntak.
Sebaliknya, 6 anggota Polri yang lulus tes psikologi yaitu Wakil Kabareskrim Polri Irjen Antam Novambar, Dosen Sespim Polri Brigjen Bambang Sri Herwanto, Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Irjen Dharma Pongrekun. Kapolda Sumatera Selatan Irjen Firli Bahuri, Analis Kebijakan Utama Lemdiklat Brigjen Juansih, dan Wakapolda Kalimantan Barat Brigjen Sri Handayani.
Kemudian unsur jaksa yang lolos tes psikologi di antaranya Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan Sugeng Purnomo, Koordinator pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Supardi, dan Direktur Tata Usaha Negara pada Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara Johanis Tanak, serta seorang pensiunan jaksa M. Jasman Panjaitan.
Pansel Capim KPK mengumumkan 40 peserta lolos seleksi tes psikologi. Mereka yang lolos wajib mengikuti tes selanjutnya, yakni profile assesment. Tes dilakukan selama dua hari, Kamis-Jumat, 8-9 Agustus 2019, di Lembaga Ketahanan Nasional, Jakarta. *
"Santai saja," kata Basaria saat ditanya tanggapannya usai dinyatakan tak lolos tes psikologi, Senin (5/8) seperti dilansir detik.
Basaria belum menjelaskan apa rencananya usai pensiun dari KPK. Masa jabatan Pimpinan KPK periode 2015-2019 bakal berakhir pada Desember tahun ini.
Lima anggota KPK lainnya yang juga gagal lolos seperti dilansir cnnindonesia antara lain Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan, Direktur Gratifikasi KPK Syarif Hidayat, Wakil Ketua 2 WP KPK Harun Al Rasyid. Kemudian Koordinator Wilayah VI Koordinasi Supervisi dan Pencegahan KPK Asep Rahmat Suwandha, serta Ketua Tim Koordinasi Supervisi dan Pencegahan KPK wilayah Jawa Tengah, Muhammad Najib Wahito.
Sementara itu, lima unsur KPK yang lulus, yakni Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dan Laode M. Syarif, Direktur Pembinaan Jaringan Kerja Antar-Komisi dan Instansi KPK Sujanarko, Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK Giri Suprapdiono, dan Kepala Biro Sumber Daya Manusia KPK Chandra Sulistio Reksoprodjo,
Tak hanya dari unsur KPK yang mulai tumbang. Peserta seleksi dari unsur Polri juga gagal lolos tes psikologi yang dilakukan Pansel Capim KPK. Anggota Polri yang gugur 3 orang dari 9 orang yang mengikuti tes psikologi.
Mereka yang tak lolos ke tahap selanjutnya, antara lain Staf Ahli Kapolri Irjen Ike Edwin, Kepala Biro Penyusunan dan Penyuluhan Hukum (Karosunluhkum) Divisi Hukum Polri Brigjen Agung Makbul, dan Analis Kebijakan Utama Lemdiklat Brigjen Juansih, Kabag Ren Rorenim Baharkam Polri Kombes Kharles Simanjuntak.
Sebaliknya, 6 anggota Polri yang lulus tes psikologi yaitu Wakil Kabareskrim Polri Irjen Antam Novambar, Dosen Sespim Polri Brigjen Bambang Sri Herwanto, Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Irjen Dharma Pongrekun. Kapolda Sumatera Selatan Irjen Firli Bahuri, Analis Kebijakan Utama Lemdiklat Brigjen Juansih, dan Wakapolda Kalimantan Barat Brigjen Sri Handayani.
Kemudian unsur jaksa yang lolos tes psikologi di antaranya Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan Sugeng Purnomo, Koordinator pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Supardi, dan Direktur Tata Usaha Negara pada Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara Johanis Tanak, serta seorang pensiunan jaksa M. Jasman Panjaitan.
Pansel Capim KPK mengumumkan 40 peserta lolos seleksi tes psikologi. Mereka yang lolos wajib mengikuti tes selanjutnya, yakni profile assesment. Tes dilakukan selama dua hari, Kamis-Jumat, 8-9 Agustus 2019, di Lembaga Ketahanan Nasional, Jakarta. *
Komentar