Perampok Berpistol Seorang Nakhoda Kapal
Pelaku Sempat Rampas Uang Rp 50 Juta Milik Money Changer
DENPASAR, NusaBali
Pelaku perampokan Money Changer PT Azzahra Maulana, Jalan WR Supratman Nomor 132 Denpasar Timur, Selasa (6/8) malam, diketahui bernama Rohmat Yeni Rianto, 48, yang kesehariannya adalah seorang nakhoda kapal. Sebelum dilumpuhkan, perampok berpistol yang tinggal di Perumahan Griya Multi Jati Blok 8 Desa Sanggulan, Kecamatan Kediri, Tabanan ini sempat merampas tas berisi uang Rp 50 juta dari kasir money changer.
Informasi di lapangan, saat aksi perampokan, Selasa malam sekitar pukul 21.00 Wita, Money Changer Azzahra Maulana dijaga oleh dua karyawan. Salah satunya perempuan, yakni Yonita Djaralodu, 27, sementara satunya lagi adalah Aprianus Huru Hadi, 26 (laki-laku).
Berdasarkan rekaman CCTV, sebelum terjadi perampokan, kasir Aprianus Heru Hadi sempat melayani seorang pelanggan di dalam ruangan money changer berukuran 3 meter x 2 meter ini. Setelah pelanggan yang mengenakan baju warna merah itu pergi, datanglah perampok berpistol yang kemudian diketahui bernama Rohmat Yeni Rianto, seorang nakhoda kapal asal Pati, Jawa Tengah yang tinggal di Desa Sanggulan, Kecamatan Kediri, Tabanan.
Perampok berbadan tambun itu masuk ke money changer mengenakan jaket warna abu-abu, helm warna abu-abu, dan berkaca gelap, dengan menenteng kantong kresek warna hitam. Begitu masuk, pelaku langsung menodongkan senjata pistol sembari teriak, “Keluarkan uangmu… atau saya tembak!"
Sembari menodongkan pistol, pelaku juga membanting kantong kresek ke meja kasir money changer, hingga terjatuh ke lantai. “Kebetulan, saat perampok masuk, Aprianus sedang merapikan uang dari dalam brankas ke tas kain,” ujar sumber NusaBali di lapangan, Rabu (7/8).
Merasa terancam, Aprianus, kasir money changer asal Kelurahan Nunbaun Delha RT/RW 005/003, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini kontan menyerahkan tas berisi uang Rp 50 juta kepada perampok berpistol. Ternyata, perampok kembali meminta uang. “Aprianus pun mengambil seikat uang dolar AS yang masih tersisa di dalam brankas, lalu diserahkan kepada perampok,” ujar sumber tadi.
Nah, saat perampok mengancam Aprianus, karyawati money changer lainnya, Yonita Djaralodu, yang awalnya duduk santai di balik meja kasir, dengan sigap berhasil menangkap tangan perampok yang pegang pistol. Perempuan berusia 27 tahun asal kawasan Ramuk, Desa Mahaniwa, RT/RW 009/005, Sumba Timur, NTT ini berupaya me-megangi tangan perampok, sehingga terjadi saling tarik menarik.
Akhirnya, perampok berpistol memilih kabur saat korban Aprianus ikut merebut pistol dari tangannya. Setelah perampok keluar dari ruangan dengan membawa tas berisi uang Rp 50 juta, Yonita Djaralodu berteriak ‘Rampok…, rampok…, rampok!”
Karena teriakan karyawati money changer yang tinggal di Jalan Anyelir Nomor 19 Denpasar Timur ini, warga berdatangan dan beramai-ramai mengejar pelaku. Akhirnya, pelaku Rohmat Yeni Rianto berhasil diamankan warga, lalu diserahkan ke polisi.
Sementara, informasi dari sumber kepolisian menyebutkan, perampok berpistol datang ke Money Changer Azzahra Maulana yang berlokasi di kawasan Tohpati, Desa Kesiman Kertalangu, Kecamatan Denpasar Timur itu menggunakan sepeda motor Yamaha XRaix DK 2603 ZP. Saat keluar dari money changer, pelaku berlari menuju motornya yang diparkir di sekitar 15 meter arah timur dari money changer tersebut.
Saat warga ramai-ramai mengejar pelaku, seorang anggota Brimob Polda Bali, Brigadir I Gusti Made Agus Tena yang kebetulan melintas di TKP langsung berhenti dan kemudian melumpuhkan perampok berpistol. Anggota Brimob ini pula yang memborgol kedua tangan pelaku.
“Pelaku sempat diamankan ke Mako Brimob Polda Bali di Tohpati. Selanjutnya, pelaku dibawa ke Mapolsek Denpasar Timur untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” papar sumber tersebut.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, senjata pistol yang dibawa pelaku merupakan senpi sungguhan, yakni jenis airsoft gun. Senjata api tersebut sudah diamankan polisi sebagai barang bukti. Selain pistol, barang bukti yang juuag diamankan petugas adalah 3 stiker lapban, 2 buah HP, 1 jam tangan Edifice Casio, motor Yamaha XRaix DK 2603 ZP, dan tas berisi uang Rp 50 juta milik money changer.
Money Changer Azzahra Maulana yang dirampok malam itu merupakan milik Rudi Hartono, 43, pengusaha yang tinggal di kawasan Canggu Permai No 64 desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Badung. Ini merupakan satu dari 14 outlet money changer milik Rudi Hartono.
Sementara itu, keluarga pelaku perampokan Money Changer Azzahra Maulana, Rohmat Yeni Rianto, enggan berkomentar terkait kasus ini. Saat disambangi NusaBali, Rabu kemarin, keluarga di rumah pelaku di Desa Sanggulan, Kecamatan Kediri enggan membukakan pintu. "Maaf ya, Mbak, maaf," ujar seorang laki-laki di rumah tersebut sembari memanggil rekannya.
Informasi dari seorang tetangganya, pelaku Rohmat Yeni Rianto dan keluarganya sudah lebih dari 5 tahun tinggal di Perumahan Griya Multi, Desa Sanggulan. Pelaku yang disebut memiliki dua anak, kesehariannya bekerja sebagai nahkoda kapal. Sedangkan istrinya memiliki usaha laundry. *pol,des
Informasi di lapangan, saat aksi perampokan, Selasa malam sekitar pukul 21.00 Wita, Money Changer Azzahra Maulana dijaga oleh dua karyawan. Salah satunya perempuan, yakni Yonita Djaralodu, 27, sementara satunya lagi adalah Aprianus Huru Hadi, 26 (laki-laku).
Berdasarkan rekaman CCTV, sebelum terjadi perampokan, kasir Aprianus Heru Hadi sempat melayani seorang pelanggan di dalam ruangan money changer berukuran 3 meter x 2 meter ini. Setelah pelanggan yang mengenakan baju warna merah itu pergi, datanglah perampok berpistol yang kemudian diketahui bernama Rohmat Yeni Rianto, seorang nakhoda kapal asal Pati, Jawa Tengah yang tinggal di Desa Sanggulan, Kecamatan Kediri, Tabanan.
Perampok berbadan tambun itu masuk ke money changer mengenakan jaket warna abu-abu, helm warna abu-abu, dan berkaca gelap, dengan menenteng kantong kresek warna hitam. Begitu masuk, pelaku langsung menodongkan senjata pistol sembari teriak, “Keluarkan uangmu… atau saya tembak!"
Sembari menodongkan pistol, pelaku juga membanting kantong kresek ke meja kasir money changer, hingga terjatuh ke lantai. “Kebetulan, saat perampok masuk, Aprianus sedang merapikan uang dari dalam brankas ke tas kain,” ujar sumber NusaBali di lapangan, Rabu (7/8).
Merasa terancam, Aprianus, kasir money changer asal Kelurahan Nunbaun Delha RT/RW 005/003, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini kontan menyerahkan tas berisi uang Rp 50 juta kepada perampok berpistol. Ternyata, perampok kembali meminta uang. “Aprianus pun mengambil seikat uang dolar AS yang masih tersisa di dalam brankas, lalu diserahkan kepada perampok,” ujar sumber tadi.
Nah, saat perampok mengancam Aprianus, karyawati money changer lainnya, Yonita Djaralodu, yang awalnya duduk santai di balik meja kasir, dengan sigap berhasil menangkap tangan perampok yang pegang pistol. Perempuan berusia 27 tahun asal kawasan Ramuk, Desa Mahaniwa, RT/RW 009/005, Sumba Timur, NTT ini berupaya me-megangi tangan perampok, sehingga terjadi saling tarik menarik.
Akhirnya, perampok berpistol memilih kabur saat korban Aprianus ikut merebut pistol dari tangannya. Setelah perampok keluar dari ruangan dengan membawa tas berisi uang Rp 50 juta, Yonita Djaralodu berteriak ‘Rampok…, rampok…, rampok!”
Karena teriakan karyawati money changer yang tinggal di Jalan Anyelir Nomor 19 Denpasar Timur ini, warga berdatangan dan beramai-ramai mengejar pelaku. Akhirnya, pelaku Rohmat Yeni Rianto berhasil diamankan warga, lalu diserahkan ke polisi.
Sementara, informasi dari sumber kepolisian menyebutkan, perampok berpistol datang ke Money Changer Azzahra Maulana yang berlokasi di kawasan Tohpati, Desa Kesiman Kertalangu, Kecamatan Denpasar Timur itu menggunakan sepeda motor Yamaha XRaix DK 2603 ZP. Saat keluar dari money changer, pelaku berlari menuju motornya yang diparkir di sekitar 15 meter arah timur dari money changer tersebut.
Saat warga ramai-ramai mengejar pelaku, seorang anggota Brimob Polda Bali, Brigadir I Gusti Made Agus Tena yang kebetulan melintas di TKP langsung berhenti dan kemudian melumpuhkan perampok berpistol. Anggota Brimob ini pula yang memborgol kedua tangan pelaku.
“Pelaku sempat diamankan ke Mako Brimob Polda Bali di Tohpati. Selanjutnya, pelaku dibawa ke Mapolsek Denpasar Timur untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” papar sumber tersebut.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, senjata pistol yang dibawa pelaku merupakan senpi sungguhan, yakni jenis airsoft gun. Senjata api tersebut sudah diamankan polisi sebagai barang bukti. Selain pistol, barang bukti yang juuag diamankan petugas adalah 3 stiker lapban, 2 buah HP, 1 jam tangan Edifice Casio, motor Yamaha XRaix DK 2603 ZP, dan tas berisi uang Rp 50 juta milik money changer.
Money Changer Azzahra Maulana yang dirampok malam itu merupakan milik Rudi Hartono, 43, pengusaha yang tinggal di kawasan Canggu Permai No 64 desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Badung. Ini merupakan satu dari 14 outlet money changer milik Rudi Hartono.
Sementara itu, keluarga pelaku perampokan Money Changer Azzahra Maulana, Rohmat Yeni Rianto, enggan berkomentar terkait kasus ini. Saat disambangi NusaBali, Rabu kemarin, keluarga di rumah pelaku di Desa Sanggulan, Kecamatan Kediri enggan membukakan pintu. "Maaf ya, Mbak, maaf," ujar seorang laki-laki di rumah tersebut sembari memanggil rekannya.
Informasi dari seorang tetangganya, pelaku Rohmat Yeni Rianto dan keluarganya sudah lebih dari 5 tahun tinggal di Perumahan Griya Multi, Desa Sanggulan. Pelaku yang disebut memiliki dua anak, kesehariannya bekerja sebagai nahkoda kapal. Sedangkan istrinya memiliki usaha laundry. *pol,des
1
Komentar