RTH Yowana Asri Dilengkapi Patung Penari Truna Jaya
Ruang Terbuka Hijau (RTH) Yowana Asri di Kelurahan Banyuasri, Kecamatan Buleleng, telah dilengkapi dengan patung Penari Teruna Jaya setinggi 2,5 meter.
SINGARAJA, NusaBali
Penempatan patung Penari Teruna Jaya sebagai upaya menunjukkan jika tarian tersebut lahir di Buleleng. Sekretaris Dinas Perumahan, Permukiman dan Pertanahan (Perkimta) Kabupaten Buleleng, Gede Melandrat, Rabu (7/8) mengatakan, pemasangan patung Penari Truna Jaya tersebut adalah bagian akhir dari paket kegiatan RTH Yowana Asri. Karena sesuai perencanaan, pembangunan RTH di atas lahan Pemprov Bali tersebut dilakukan secara bertahap sejak tahun 2016 hingga tahun 2019 ini.
Menurut Melandrat, dipilihnya patung Penari Teruna Jaya, karena Buleleng menjadi cikal bakal lahirnya tari Truna Jaya. Patung tersebut dinilai tepat dipasang di RTH Yowana Asri sebagai edukasi dan penghormatan kepada karya seni seniman di Bali Utara.
Selain itu, penambahan patung itu ingin menunjukkan Tari Truna Jaya sebagai ikon Buleleng. “Dengan selesainya pekerjaan di tahun ini maka tuntas sudah proyek RTH itu. Patung itu kami pilih ingin membuat ikon Buleleng sebagai cikal bakal lahirnya Tari Truna jaya,” katanya.
Masih kata Melandrat, pembuatan patung dan pemasangan dilakukan dengan Penunjukan Langsung (PL) karena nilai proyeknya sebesar Rp 75 juta. Kemudian setelah dilakukan penunjukan, paket pekerjaan akhir ini ditawar Rp 73,9 juta lebih. CV Graha Arya Grup ditunjuk sebagai rekanan yang menerima pekrjaan ini di mana pekerjaan dimulai dari 3 Juli 2019 dan berakhir 1 Agustus 2019 lalu.
Sementara, patung kini sendiri merupakan karya dari pematung asal Gianyar yang sebelumnya menyelesaikan kuliahnya di Universitas Pendidikan Ganseha (Undiksha) Singaraja. Patung dipasang di depan areal taman dengan dilengkapi beberapa patung pemain kendang dan suling di kanan dan kiri.
Agar tidak menghalangi estetika, pohon perindang tepat di depan patung ditebang. Selain itu, tampak depan patung ini masih terhalangi bentangan kabel Telkom dan beberapa operator selurel lain. Rencananya, bentangan kabel tersebut akan digeser agar tidak mengganggu tampak depan patung. Nantinya, Dinas Perkimta akan bersurat kepada pemilik kabel agar memindahkan bentangan kabel tersebut. *k19
Menurut Melandrat, dipilihnya patung Penari Teruna Jaya, karena Buleleng menjadi cikal bakal lahirnya tari Truna Jaya. Patung tersebut dinilai tepat dipasang di RTH Yowana Asri sebagai edukasi dan penghormatan kepada karya seni seniman di Bali Utara.
Selain itu, penambahan patung itu ingin menunjukkan Tari Truna Jaya sebagai ikon Buleleng. “Dengan selesainya pekerjaan di tahun ini maka tuntas sudah proyek RTH itu. Patung itu kami pilih ingin membuat ikon Buleleng sebagai cikal bakal lahirnya Tari Truna jaya,” katanya.
Masih kata Melandrat, pembuatan patung dan pemasangan dilakukan dengan Penunjukan Langsung (PL) karena nilai proyeknya sebesar Rp 75 juta. Kemudian setelah dilakukan penunjukan, paket pekerjaan akhir ini ditawar Rp 73,9 juta lebih. CV Graha Arya Grup ditunjuk sebagai rekanan yang menerima pekrjaan ini di mana pekerjaan dimulai dari 3 Juli 2019 dan berakhir 1 Agustus 2019 lalu.
Sementara, patung kini sendiri merupakan karya dari pematung asal Gianyar yang sebelumnya menyelesaikan kuliahnya di Universitas Pendidikan Ganseha (Undiksha) Singaraja. Patung dipasang di depan areal taman dengan dilengkapi beberapa patung pemain kendang dan suling di kanan dan kiri.
Agar tidak menghalangi estetika, pohon perindang tepat di depan patung ditebang. Selain itu, tampak depan patung ini masih terhalangi bentangan kabel Telkom dan beberapa operator selurel lain. Rencananya, bentangan kabel tersebut akan digeser agar tidak mengganggu tampak depan patung. Nantinya, Dinas Perkimta akan bersurat kepada pemilik kabel agar memindahkan bentangan kabel tersebut. *k19
1
Komentar