Lulusan UT, Terbitkan 7 Buku Ber-ISBN dan 2 Jurnal
Di Balik Sukses Guru SDN 1 Semarapura Tengah Maju ke Tingkat Nasional
SEMARAPURA, NusaBali
Meski hanya menyandang gelar S1 PGSD Universitas Terbuka UT), seorang guru SDN 1 Semarapura Tengah, Klungkung, I Gusti Lanang Gede Putra Astawa, meraih peringkat I sebagai guru berprestasi SD tingkat Provinsi Bali tahun 2019. Dengan prestasi itu, dia akan berangkat ke Jakarta untuk mewakili Bali dalam ajang yang sama di tingkat Nasional, Senin 12 - 17 Agustus 2019.
Berkat prestasinya itu pula, dia diundang ke Istana Negara untuk mengikuti upacara Pengibaran Bendera Merah Putih, 17 Agustus nanti. Sebelum berlaga ke tingkat Nasional, Gusti Lanang menemui Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, di ruang kerjanya, Rabu (7/8) pagi, bersama tiga guru berprestasi lainnya. Empat guru ini menemui bupati dengan dipandu Kadisdik Klungkung Dewa Gede Dharmawan. Tujuannya, melaporkan prestasi para gutu di tingkat Provinsi Bali pada ajang Pemilihan Guru dan Tenaga Pendidikan Berprestasi, Kreativitas dan Berdedikasi Tahun 2019. Mereka yakni I Gusti Lanang Gede Putra Astawa (guru SDN 1 Semarapura Tengah peraih peringkat I sebagai guru berprestasi SD), Pande Nyoman Budiarta, (guru SMPN 2 Semarapura peraih juara II sebagai Guru Berprestasi SMP), Kusmiati (Kasek TK Bhayangkari 5 Klungkung, peraih juara II sebagai Kasek Berprestasi TK) dan Ni Made Astiti (Kasek SDN 1 Semarapura Klod, peraih juara III sebagai Kepala Sekolah Berprestasi SD). Gusti Lanang meraih juara I berkat karya tulis best practice berjudul ‘Meningkatkan Kemampuan Literasi Digital Siswa Melalui Widiasanti’. “Widiasanti merupakan majalah online sekolah di mana siswa dapat mengirimkan karya yang mereka buat ke majalah tersebut,” ujarnya.
Latar belakang pembuatan aplikasi tersebut melihat banyaknya siswa yang membawa smartphone, namun tidak dimanfaatkan untuk meningkatkan kemampuan diri. Siswa cenderung menggunakan gadget ke hal kesenangan seperti bermain game, sosial media, dan lainnya. Hal ini berdampak buruk bagi perkembangan siswa.
Gusti Lanang menjelaskan, tahun 2019 dirinya menjadi wakil Klungkung dalam Lomba Guru SD Berprestasi di tingkat Provinsi Bali, setelah berhasil menjadi peringkat pertama dalam lomba yang sama di Klungkung. “Setiap berlomba, saya selalu menyiapkan banyak hal. Mulai dari memperdalam pengetahuan mengenai empat kompetensi guru (kompetensi profesional, pedagogik, kepribadian, dan sosial), menyiapkan karya tulis, dan menyusun portofolio,” ujarnya, kepada NusaBali.
Kata dia, saingan saat lomba di provinsi sangat berat. Karena wakil-wakil di setiap kabupaten merupakan guru-guru yang luar biasa. “Kelemahan saya adalah pendidikan yang masih S1. Sementara beberapa peserta sudah memiliki pendidikan S2. Saya bersyukur bisa unggul di portofolio dalam komponen prestasi dan karya,” katanya.
Pada komponen prestasi, dirinya pernah meraih medali emas dalam Olimpiade Nasional Guru SD Tahun 2015, dan juara II Lomba Inovasi Pembelajaran Tingkat Nasional Tahun 2018. “Pada komponen karya, saya memiliki 7 buku ber ISBN (International Standard Book Number/Nomor Buku Standar Internasional) dan 2 jurnal yang telah ber-ISSN (International Standard Serial Number),” katanya.
Karena persaingan sangat ketat, nilai saat lomba di provinsi terpaut tipis. Gusti Lanang menjadi juara I dengan nilai 66,89. Juara II Desak Made Dewi Ambari MPd (Jembrana) dengan nilai 60,22 dan juara III Yetti Yosefina Ngelo SPd MPd (Badung) dengan nilai 57,82. Untuk lomba di tingkat Nasional sendiri proses seleksi hampir sama dengan di tingkat provinsi. Dalam lomba di tingkat Nasional, 12 - 18 Agustus 2019, dia memperdalam materi mengenai kompetensi guru. Memperbaiki karya tulis sesuai dengan masukkan juri saat lomba di provinsi, dan menambah portofolio. “Komponen portofolio yang berhasil saya tambah dalam persiapan ke nasional adalah menambah jurnal, dan mengajukan HAKI atau hak cipta sebuah karya yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, terhadap salah satu karya tulis saya. Bersyukur karena HAKI bisa saya peroleh dengan cepat, sehingga bisa digunakan dalam lomba di nasional nanti,” katanya.
Atas prestasi para guru tersebut, Bupati Suwirta mengucapkan selamat. ‘’Prestasi ini hendaknya akan memberi out come yang akan dirasakan manfaatnya. Jangan hanya menciptakan inovasi hanya untuk mengejar juara dan hadiah tanpa ada implemenntasi dan out come yang jelas,’’ ujarnya.
Menurutnya apa yang sudah diraih supaya segera diimplentasikan di sekolah sehingga dapat dirasakan manfaatnya. ‘Mari bekerja, berpacu melangkah untuk kemajuan anak didik kita,” ujar Bupati Suwirta. *wan
Berkat prestasinya itu pula, dia diundang ke Istana Negara untuk mengikuti upacara Pengibaran Bendera Merah Putih, 17 Agustus nanti. Sebelum berlaga ke tingkat Nasional, Gusti Lanang menemui Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, di ruang kerjanya, Rabu (7/8) pagi, bersama tiga guru berprestasi lainnya. Empat guru ini menemui bupati dengan dipandu Kadisdik Klungkung Dewa Gede Dharmawan. Tujuannya, melaporkan prestasi para gutu di tingkat Provinsi Bali pada ajang Pemilihan Guru dan Tenaga Pendidikan Berprestasi, Kreativitas dan Berdedikasi Tahun 2019. Mereka yakni I Gusti Lanang Gede Putra Astawa (guru SDN 1 Semarapura Tengah peraih peringkat I sebagai guru berprestasi SD), Pande Nyoman Budiarta, (guru SMPN 2 Semarapura peraih juara II sebagai Guru Berprestasi SMP), Kusmiati (Kasek TK Bhayangkari 5 Klungkung, peraih juara II sebagai Kasek Berprestasi TK) dan Ni Made Astiti (Kasek SDN 1 Semarapura Klod, peraih juara III sebagai Kepala Sekolah Berprestasi SD). Gusti Lanang meraih juara I berkat karya tulis best practice berjudul ‘Meningkatkan Kemampuan Literasi Digital Siswa Melalui Widiasanti’. “Widiasanti merupakan majalah online sekolah di mana siswa dapat mengirimkan karya yang mereka buat ke majalah tersebut,” ujarnya.
Latar belakang pembuatan aplikasi tersebut melihat banyaknya siswa yang membawa smartphone, namun tidak dimanfaatkan untuk meningkatkan kemampuan diri. Siswa cenderung menggunakan gadget ke hal kesenangan seperti bermain game, sosial media, dan lainnya. Hal ini berdampak buruk bagi perkembangan siswa.
Gusti Lanang menjelaskan, tahun 2019 dirinya menjadi wakil Klungkung dalam Lomba Guru SD Berprestasi di tingkat Provinsi Bali, setelah berhasil menjadi peringkat pertama dalam lomba yang sama di Klungkung. “Setiap berlomba, saya selalu menyiapkan banyak hal. Mulai dari memperdalam pengetahuan mengenai empat kompetensi guru (kompetensi profesional, pedagogik, kepribadian, dan sosial), menyiapkan karya tulis, dan menyusun portofolio,” ujarnya, kepada NusaBali.
Kata dia, saingan saat lomba di provinsi sangat berat. Karena wakil-wakil di setiap kabupaten merupakan guru-guru yang luar biasa. “Kelemahan saya adalah pendidikan yang masih S1. Sementara beberapa peserta sudah memiliki pendidikan S2. Saya bersyukur bisa unggul di portofolio dalam komponen prestasi dan karya,” katanya.
Pada komponen prestasi, dirinya pernah meraih medali emas dalam Olimpiade Nasional Guru SD Tahun 2015, dan juara II Lomba Inovasi Pembelajaran Tingkat Nasional Tahun 2018. “Pada komponen karya, saya memiliki 7 buku ber ISBN (International Standard Book Number/Nomor Buku Standar Internasional) dan 2 jurnal yang telah ber-ISSN (International Standard Serial Number),” katanya.
Karena persaingan sangat ketat, nilai saat lomba di provinsi terpaut tipis. Gusti Lanang menjadi juara I dengan nilai 66,89. Juara II Desak Made Dewi Ambari MPd (Jembrana) dengan nilai 60,22 dan juara III Yetti Yosefina Ngelo SPd MPd (Badung) dengan nilai 57,82. Untuk lomba di tingkat Nasional sendiri proses seleksi hampir sama dengan di tingkat provinsi. Dalam lomba di tingkat Nasional, 12 - 18 Agustus 2019, dia memperdalam materi mengenai kompetensi guru. Memperbaiki karya tulis sesuai dengan masukkan juri saat lomba di provinsi, dan menambah portofolio. “Komponen portofolio yang berhasil saya tambah dalam persiapan ke nasional adalah menambah jurnal, dan mengajukan HAKI atau hak cipta sebuah karya yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, terhadap salah satu karya tulis saya. Bersyukur karena HAKI bisa saya peroleh dengan cepat, sehingga bisa digunakan dalam lomba di nasional nanti,” katanya.
Atas prestasi para guru tersebut, Bupati Suwirta mengucapkan selamat. ‘’Prestasi ini hendaknya akan memberi out come yang akan dirasakan manfaatnya. Jangan hanya menciptakan inovasi hanya untuk mengejar juara dan hadiah tanpa ada implemenntasi dan out come yang jelas,’’ ujarnya.
Menurutnya apa yang sudah diraih supaya segera diimplentasikan di sekolah sehingga dapat dirasakan manfaatnya. ‘Mari bekerja, berpacu melangkah untuk kemajuan anak didik kita,” ujar Bupati Suwirta. *wan
Komentar