Ramah Lingkungan, Bagikan Daging Kurban Gunakan Besek
Panitia Idul Adha 1440 Hijriah di Masjid Agung Bangli bagikan hewan kurban gunakan besek (anyaman bambu), Minggu (11/8).
BANGLI, NusaBali
Tujuannya untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan mendukung program Gubernur Bali. Agar ramah lingkungan, panitia mengganti kantong plastik dengan besek. Panitia memotong 25 ekor kambing dan 9 ekor sapi.
Ketua Panitia Pemotongan Hewan Kurban Masjid Agung Bangli, Satria Maladi, mengungkapkan sebanyak 25 ekor kambing disebelih merupakan sumbangan umat. Sedangkan 9 ekor sapi, dua di antaranya sumbangan dari Pemkab Bangli. Dari seluruh hewan kurban, dapat daging bersih yang diperoleh sebanyak 1 ton lebih. “Daging akan diberikan kepada 1.000 umat di wilayah kecamatan Bangli,” ungkapnya.
Dikatakan, pembagian daging mulai menggunakan besek meski tidak bisa menyeluruh. Menurut Maladi karena waktu yang sudah memet tidak bisa menyediakan besek terlalu banyak. “Kami belum bisa bungkus semua menggunakan besek karena besek yang kami dapat terbatas. Selain itu harganya cukup mahal dibandingkan harga kantong plastik,” jelasnya. Panitia beli besek di Banjar Tanggahan, Desa Sulahan, Kecamatan Susut.
Penggunaan besek merupakan salah satu upaya mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai. “Mudah-mudahan tahun depan seluruhnya bisa menggunakan besek,” harapnya. Sebagai bentuk kebersamaan, pihaknya juga memberikan daging kurban ke masing-masing kepala lingkungan yang ada warga Muslim yang tinggal di lingkungan tersebut. “Warga kami cukup banyak di wilayah Bangli seperti di Kelurahan Bebalang, Kelurahan Cempaga, Kawan, dan lainnya,” ujarnya.
Dikatakan, sebelum penyembelihan hewan kurban lebih dulu dilakukan pengecekan kondisi hewan oleh petugas dari Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli. “Dicek dulu kondisinya untuk memastikan layak tidaknya dagingnya dikonsumsi. Hasil pengecekan daging hewan kurban dalam kondisi baik dan layak konsumsi,” imbuhnya. *esa
Ketua Panitia Pemotongan Hewan Kurban Masjid Agung Bangli, Satria Maladi, mengungkapkan sebanyak 25 ekor kambing disebelih merupakan sumbangan umat. Sedangkan 9 ekor sapi, dua di antaranya sumbangan dari Pemkab Bangli. Dari seluruh hewan kurban, dapat daging bersih yang diperoleh sebanyak 1 ton lebih. “Daging akan diberikan kepada 1.000 umat di wilayah kecamatan Bangli,” ungkapnya.
Dikatakan, pembagian daging mulai menggunakan besek meski tidak bisa menyeluruh. Menurut Maladi karena waktu yang sudah memet tidak bisa menyediakan besek terlalu banyak. “Kami belum bisa bungkus semua menggunakan besek karena besek yang kami dapat terbatas. Selain itu harganya cukup mahal dibandingkan harga kantong plastik,” jelasnya. Panitia beli besek di Banjar Tanggahan, Desa Sulahan, Kecamatan Susut.
Penggunaan besek merupakan salah satu upaya mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai. “Mudah-mudahan tahun depan seluruhnya bisa menggunakan besek,” harapnya. Sebagai bentuk kebersamaan, pihaknya juga memberikan daging kurban ke masing-masing kepala lingkungan yang ada warga Muslim yang tinggal di lingkungan tersebut. “Warga kami cukup banyak di wilayah Bangli seperti di Kelurahan Bebalang, Kelurahan Cempaga, Kawan, dan lainnya,” ujarnya.
Dikatakan, sebelum penyembelihan hewan kurban lebih dulu dilakukan pengecekan kondisi hewan oleh petugas dari Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli. “Dicek dulu kondisinya untuk memastikan layak tidaknya dagingnya dikonsumsi. Hasil pengecekan daging hewan kurban dalam kondisi baik dan layak konsumsi,” imbuhnya. *esa
1
Komentar