Buleleng Cekal Investasi di Kawasan Konservasi
Kabar dibangunnya Bali Maestro Park mengejutkan karena mega proyek ini diisukan dibangun di kawasan konservasi.
SINGARAJA, NusaBali
Kawasan bukit di Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Buleleng, menjadi incaran investor. Konon, perbukitan itu akan dijadikan kawasan agro wisata termegah bernama Bali Maestro Park. Namun, Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, tegas tidak bakal mengeluarkan izin investasi tersebut.
Investasi Bali Maestro Park di perbukitan Desa Pegayaman, viral di media sosial WA dalam bentuk video. Dalam cuplikan video disebutkan akan dibangun di atas lahan seluas 75 hektare. Bali Maestro Park disebutkan hadir sebagai inovasi di bidang pariwisata di Bali Utara dengan konsep ramah lingkungan. Investasi itu akan memadukan budaya Bali dengan modern.
Di perbukitan seluas 75 hektare itu akan dibangun Bianglala menyerupai Singapore Player di negara Singapura. Bianglala ini digadang-gadang termegah dan tertinggi di dunia karena akan dibangun setinggi 1.305 meter di atas perbukitan. Bianglala ini memiliki diameter 140 meter, dengan jumlah kapsul 25 unit dengan kapasitas pengunjung 20-25 orang.
Dari Bianglalaitu seluruh pengunjung dapat melihat pemandangan Bali Utara secara menyeluruh. Konon konstruksi bangunan Bianglala itu akan dibuat oleh ahli teknologi dari Inggris, dengan masa pengerjaan selama tiga tahun. Namun tidak dijelaskan, siapa dan dari mana investor tersebut.
Camat Sukasada, Made Dwi Adnyana yang dikonfirmasi Minggu (11/8) belum mengetahui investasi tersebut. Bahkan, Camat Dwi balik bertanya mengenai informasi adanya investasi tersebut. “Investasi apa itu, kami sama sekali tidak tahu itu,” katanya.
Hal senada juga disampaikan oleh Asisten Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Kesejahtraan Masyarakat Setda Kabupaten Buleleng, Ni Made Rousmini. Bahkan Rousmini mengaku baru mendengar investasi tersebut. “Waduh saya baru tahu ini. Investasi apa itu. Belum ada permohonan rekomendasi,” ujarnya.
Sementara Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana yang dikonfirmasi semalam mengaskan, investasi tersebut tidak jelas. Dia pun tegas, tidak akan mengeluarkan izin terhadap investasi yang dapat mengurangi kawasan resapan air. “Memang ada sempat datang ke saya silahturahmi. Tapi saya sudah tegas tidak akan keluarkan izin. Dan saya sudah katakan, tidak akan ada izin, kecuali di daerah atas itu untuk community tourism, misalnya rumha-rumah penduduk dimanfaatkan untuk wisatawan bisa. Tetapi kalau sifatnya membangun seperti investasi itu saya tegas tidak akan ada izin,” katanya.
Menurut Bupati Agus Suradnyana, pihaknya harus menjaga kawasan perbukitan bagian atas, karena menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat Buleleng, sebagai penyedia air. Karena itu, dia akan sangat selektif terhadap investasi dikawasan perbukitan bagian atas. *k19
Investasi Bali Maestro Park di perbukitan Desa Pegayaman, viral di media sosial WA dalam bentuk video. Dalam cuplikan video disebutkan akan dibangun di atas lahan seluas 75 hektare. Bali Maestro Park disebutkan hadir sebagai inovasi di bidang pariwisata di Bali Utara dengan konsep ramah lingkungan. Investasi itu akan memadukan budaya Bali dengan modern.
Di perbukitan seluas 75 hektare itu akan dibangun Bianglala menyerupai Singapore Player di negara Singapura. Bianglala ini digadang-gadang termegah dan tertinggi di dunia karena akan dibangun setinggi 1.305 meter di atas perbukitan. Bianglala ini memiliki diameter 140 meter, dengan jumlah kapsul 25 unit dengan kapasitas pengunjung 20-25 orang.
Dari Bianglalaitu seluruh pengunjung dapat melihat pemandangan Bali Utara secara menyeluruh. Konon konstruksi bangunan Bianglala itu akan dibuat oleh ahli teknologi dari Inggris, dengan masa pengerjaan selama tiga tahun. Namun tidak dijelaskan, siapa dan dari mana investor tersebut.
Camat Sukasada, Made Dwi Adnyana yang dikonfirmasi Minggu (11/8) belum mengetahui investasi tersebut. Bahkan, Camat Dwi balik bertanya mengenai informasi adanya investasi tersebut. “Investasi apa itu, kami sama sekali tidak tahu itu,” katanya.
Hal senada juga disampaikan oleh Asisten Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Kesejahtraan Masyarakat Setda Kabupaten Buleleng, Ni Made Rousmini. Bahkan Rousmini mengaku baru mendengar investasi tersebut. “Waduh saya baru tahu ini. Investasi apa itu. Belum ada permohonan rekomendasi,” ujarnya.
Sementara Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana yang dikonfirmasi semalam mengaskan, investasi tersebut tidak jelas. Dia pun tegas, tidak akan mengeluarkan izin terhadap investasi yang dapat mengurangi kawasan resapan air. “Memang ada sempat datang ke saya silahturahmi. Tapi saya sudah tegas tidak akan keluarkan izin. Dan saya sudah katakan, tidak akan ada izin, kecuali di daerah atas itu untuk community tourism, misalnya rumha-rumah penduduk dimanfaatkan untuk wisatawan bisa. Tetapi kalau sifatnya membangun seperti investasi itu saya tegas tidak akan ada izin,” katanya.
Menurut Bupati Agus Suradnyana, pihaknya harus menjaga kawasan perbukitan bagian atas, karena menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat Buleleng, sebagai penyedia air. Karena itu, dia akan sangat selektif terhadap investasi dikawasan perbukitan bagian atas. *k19
Komentar