Puncak Gunung Batukaru Terbakar, Krama Panik hingga Ngulkul Bulus
Kawasan puncak Gunung Batukaru di Desa Wangaya Gede, Kecamatan Penebel, Tabanan terbakar, Senin (12/8) malam.
TABANAN, NusaBali
Panik karena terjadi kebakaran, krama Desa Wangaya Gede pun ngulkul bulus (mebunyikan kentongan adat pertanda situasi darurat), lalu mereka siaga di areal parkir Pura Luhur Batukaru.
Informasi yang dihimpun NusaBali tadi malam, kebakaran diduga terjadi di puncak Gunung Batukaru dekat Pura Pucak Kedaton. Belum jelas, dari mana sumber api dan apa saja yang terbakar. Yang pasti, kobaran api terlihat cukup jelas dari pusat Kecamatan Penebel. Bahkan, masyarakat dari Kecamatan Pupuan, Tabanan pun melihat jelas titik api di puncak Gunung Batukaru tersebut.
Bendesa Adat Wangaya Gede, I Ketut Sucipto, mengatakan krama setempat cukup panik karena terjadinya kebakaran di puncak Gunung Batukaru tadi malam. Krama sampai ngulkul bulus agar masyarakat keluar rumah, lalu bersiaga. "Ya, benar kami ngulkul bulus. Ini masih terjadi kepanikan, api terlihat dari bawah," ungkap Ketut Sucipto saat dihubungi NusaBali per telepon tadi malam.
Sementara, mantan Kepala Desa (Perbekel) Wangaya Gede, I Made Megayana, mengatakan sudah ada dua kelompok masyarakat yang masing-masing beranggotakan 10 orang naik ke puncak Gunung Batukaru, tadi malam, menyusul peristiwa kebakaran ini. Mereka naik dengan mebawa senjata parang dan sabit untuk memutus pergerakan api. "Hingga malam ini (semalam) pukul 22.00 Wita, sudah ada dua kelompok masyarakat dari Desa Wangaya Gede yang naik," papar Made Megayana.
Selain dua kelompok masyarakat dari Desa Wangaya Gede, kata Megayana, sejumlah warga dari Desa Pujuangan (Kecamatan Pupuan, Tabanan) dan Desa Batungsel (Kecamatan Pupuan, Tabanan) juga naik ke puncak Gunung Batukaru dengan tujuan yang sama: melokalisir lobaran api. Informasinya, sudah ada yang mendekati titik api.
Menurut Megayana, belum jelas sejak pukul berapa api berkobar di puncak Gunung Batukaru. Awalnya, api terlihat di puncak bagian barat. Namun, kemudian kobaran api merembet ke bagian timur. Warga setempat memperkirakan luas areal yang kebakaran sudah mencapai sekitar 1 hektare. Pasalnya, kobaran api terlihat cukup besar dari bawah.
Megayana mengatakan, karena panik terjadinya kebakaran, krama Desa Wangaya Gede pun ngulkul bulus. Selanjutnya, krama beramai-ramai siaga di areal Pura Luhur Batukaru, Desa Adat Wangaya Gede. "Sekarang masyarakat sudah berkumpul di areal parkir Pura Luhur Batukaru," papar Megayana.
Bukan hanya itu. Menurut Megayana, mobil pemadam kebakaran dari Pemkab Tabanan pun tadi malam sudah standby di areal parkir Pura Luhur Batukaru. Demikian pula petugas dari BPBD Tabanan, aparat kepolisian, dan prajuru desa ikut siaga di areal parkir Pura Kahyangan Jangat tersebut.
Sementara itu, Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya mengatakan pihaknya telah melaporkan kebakaran di puncak Gunung Batukaru ini keada Gubernur Bali Wayan Koster. Bahkan, Sanjaya mengusulkan supaya api bisa dipadamkan dengan menggunakan pesawat helikopter. "Tapi, ini belum pasti, karena medan dan kondisi sudah malam. Cuma, saya minta saran dan usulan, ini bagian dari solusi," jelas Sanjaya secara terpisah, tadi malam.
Menurut Sanjaya, Gubernur Koster telah menugaskan BPBD Bali meluncur ke Gunung Batukaru bersama Sekda Tabanan dan unsur Muspika Penebel. "Saat ini, petugas BPBD Bali dan Sekda Tabanan sudah Pura Batukaru," kata politisi PDIP asal Desa Delod Peken, Kecamatan Tabanan ini. *des
Informasi yang dihimpun NusaBali tadi malam, kebakaran diduga terjadi di puncak Gunung Batukaru dekat Pura Pucak Kedaton. Belum jelas, dari mana sumber api dan apa saja yang terbakar. Yang pasti, kobaran api terlihat cukup jelas dari pusat Kecamatan Penebel. Bahkan, masyarakat dari Kecamatan Pupuan, Tabanan pun melihat jelas titik api di puncak Gunung Batukaru tersebut.
Bendesa Adat Wangaya Gede, I Ketut Sucipto, mengatakan krama setempat cukup panik karena terjadinya kebakaran di puncak Gunung Batukaru tadi malam. Krama sampai ngulkul bulus agar masyarakat keluar rumah, lalu bersiaga. "Ya, benar kami ngulkul bulus. Ini masih terjadi kepanikan, api terlihat dari bawah," ungkap Ketut Sucipto saat dihubungi NusaBali per telepon tadi malam.
Sementara, mantan Kepala Desa (Perbekel) Wangaya Gede, I Made Megayana, mengatakan sudah ada dua kelompok masyarakat yang masing-masing beranggotakan 10 orang naik ke puncak Gunung Batukaru, tadi malam, menyusul peristiwa kebakaran ini. Mereka naik dengan mebawa senjata parang dan sabit untuk memutus pergerakan api. "Hingga malam ini (semalam) pukul 22.00 Wita, sudah ada dua kelompok masyarakat dari Desa Wangaya Gede yang naik," papar Made Megayana.
Selain dua kelompok masyarakat dari Desa Wangaya Gede, kata Megayana, sejumlah warga dari Desa Pujuangan (Kecamatan Pupuan, Tabanan) dan Desa Batungsel (Kecamatan Pupuan, Tabanan) juga naik ke puncak Gunung Batukaru dengan tujuan yang sama: melokalisir lobaran api. Informasinya, sudah ada yang mendekati titik api.
Menurut Megayana, belum jelas sejak pukul berapa api berkobar di puncak Gunung Batukaru. Awalnya, api terlihat di puncak bagian barat. Namun, kemudian kobaran api merembet ke bagian timur. Warga setempat memperkirakan luas areal yang kebakaran sudah mencapai sekitar 1 hektare. Pasalnya, kobaran api terlihat cukup besar dari bawah.
Megayana mengatakan, karena panik terjadinya kebakaran, krama Desa Wangaya Gede pun ngulkul bulus. Selanjutnya, krama beramai-ramai siaga di areal Pura Luhur Batukaru, Desa Adat Wangaya Gede. "Sekarang masyarakat sudah berkumpul di areal parkir Pura Luhur Batukaru," papar Megayana.
Bukan hanya itu. Menurut Megayana, mobil pemadam kebakaran dari Pemkab Tabanan pun tadi malam sudah standby di areal parkir Pura Luhur Batukaru. Demikian pula petugas dari BPBD Tabanan, aparat kepolisian, dan prajuru desa ikut siaga di areal parkir Pura Kahyangan Jangat tersebut.
Sementara itu, Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya mengatakan pihaknya telah melaporkan kebakaran di puncak Gunung Batukaru ini keada Gubernur Bali Wayan Koster. Bahkan, Sanjaya mengusulkan supaya api bisa dipadamkan dengan menggunakan pesawat helikopter. "Tapi, ini belum pasti, karena medan dan kondisi sudah malam. Cuma, saya minta saran dan usulan, ini bagian dari solusi," jelas Sanjaya secara terpisah, tadi malam.
Menurut Sanjaya, Gubernur Koster telah menugaskan BPBD Bali meluncur ke Gunung Batukaru bersama Sekda Tabanan dan unsur Muspika Penebel. "Saat ini, petugas BPBD Bali dan Sekda Tabanan sudah Pura Batukaru," kata politisi PDIP asal Desa Delod Peken, Kecamatan Tabanan ini. *des
1
Komentar