270 KIA Diserahkan Serentak
Masyarakat yang anaknya belum memiliki KIA dapat melaksanakan pengurusan di Disdukcapil Kota Denpasar.
Terintegrasi dengan Sidarling Gunakan Barcode
DENPASAR, NusaBali
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Denpasar pertama kalinya mengeluarkan Kartu Identitas Anak (KIA) secara serentak di SDN 2 Sesetan, Senin (12/8). Sebanyak 270 KIA dibagikan ke siswa yang langsung terkoneksi dengan Sistem Sadar Lingkungan (Sidarling) yang dimiliki Pemkot Denpasar. Dengan KIA, siswa juga akan terkoneksi langsung ke tabungan bank sampah melalui barcode.
KIA yang diserahkan langsung Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra ini juga akan berlaku untuk nilai PKN dan IPA sebagai siswa sadar lingkungan yang saat ini tengah digodok bersama Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar. Hal tersebut akan dicek melalui tingkat keberhasilan keluarga mereka dalam pengendalian sampah rumah tangga.
Untuk menggunakan barcode dalam KIA, siswa dapat melakukan scanning dengan menggunakan barcode reader. Mereka bisa melihat point tabungan sampah secara langsung setelah melakukan scanning. Selain itu, dalam KIA tersebut juga disatukan dengan Nomor Induk Keluarga (NIK) sehingga poin tabungan bank sampah yang dimiliki siswa juga merupakan tabungan sampah keluarga.
Kadisdukcapil Kota Denpasar, Dewa Gde Juli Artabrata, mengatakan, inovasi KIA ini dibangun secara lintas sektoral untuk memberikan optimalisasi KIA yang selama ini belum ada fungsinya. Selain sebagai identitas juga menjadi kartu peduli lingkungan. Secara umum Artabrata mengungkapkan, KIA memiliki kegunaan yang sama dengan KTP.
Adanya KIA untuk melindungi pemenuhan hak anak, menjamin akses sarana umum, hingga untuk mencegah terjadinya perdagangan anak. Kartu ini juga dapat menjadi bukti identifikasi diri ketika sewaktu-waktu mengalami peristiwa buruk. Tak hanya itu, KIA juga dikatakan berguna untuk memudahkan anak mendapatkan pelayanan publik di bidang kesehatan, pendidikan, imigrasi, perbankan, dan transportasi.
Untuk saat ini, selain pembagian KIA serentak di SDN 2 Sesetan, Artabrata mengatakan, per 28 Juli 2019 ini, sebanyak 86.830 anak telah mengantongi KIA. Pihaknya mengingatkan kepada masyarakat yang anaknya belum memiliki KIA dapat melaksanakan pengurusan KIA di Disdukcapil Kota Denpasar. “Kami secara berkelanjutan terus membangun sinergitas lintas sektoral seperti halnya melaksanakan sistem jemput bola di SD serta mengintegrasikan KIA dengan Si Darling,” ujarnya.
Kepala Sekolah SDN 2 Sesetan, I Gusti Ayu Rai Mastutik, mengatakan dibagikanya KIA yang telah terintegrasi dengan Sidarling di SDN 2 Sesetan ini diharapkan mampu menekan volume sampah yang dibuang ke TPA. Selain itu, dengan integrasi ini juga memudahkan pihaknya untuk mengecek langsung siswa yang tergabung dalam Bank Sampah Resik Lestari SDN 2 Sesetan. "Kami menjadi sekolah pertama pembagian serentak KIA di Denpasar. Setidaknya dengan terintegrasinya KIA dengan Sidarling kami bisa ikut menekan sampah yang dihasilkan dan memanfaatkan bank sampah yang ada," ungkapnya.
Sementara Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra Rai menekankan, Kartu Identitas Anak (KIA) sangatlah penting dimiliki oleh seorang anak yang berusia dibawah 17 tahun. Selain dapat dikantongi sebagai identitas diri, KIA di Kota Denpasar juga terintegrasi dalam program lingkungan Sistem Informasi Sadar dan Peduli Lingkungan (Sidarling).
Lebih lanjut dikatakan Rai Mantra bahwa Sidarling saat ini merupakan program strategis pengurangan sampah non organik di hulu/rumah tangga. Dengan demikian pengurangan sampah menuju ke TPA dapat diminimalisir.
“Ini merupakan wujud nyata revolusi mental dan perubahan karakter dalam kepedulian terhadap lingkungan, selain itu dengan Sidarling ini masyarakat juga akan mendapatkan reward pelayanan berdasarkan capaian poin,” ujar Rai Mantra sembari menekankan bahwa peningkatkan poin dapat dilaksanakan dengan aktif menjadi nasabah bank sampah yang kini jumlahnya di Kota Denpasar mencapai 100 bank sampah.*mis
Komentar