Pencarian Nelayan Hilang Masih Nihil
Korban Pica Disebut Punya Riwayat Asma
SINGARAJA, NusaBali
Hilangnya Made Pica Antara, 45, nelayan asal Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula, Buleleng, hingga hari kedua pencarian tim gabungan, Senin (12/8) kemarin belum membuahkan hasil. Pencarian sejauh 15 mil arah utara Pantai Bondalem kembali dilakukan oleh tim gabungan dari tim SAR, Polair Polres Buleleng, TNI AL, BPBD Buleleng dan juga kelompok nelayan dan masyarakat setempat.
Pencarian dan penyisiran yang dipimpin oleh Kepala Pos SAR Buleleng, Dewa Putu Hendri Gunawan, mengatakan pencarian masih dilakukan dengan penyisiran di sekitar rumpon tempat kejadian menghilangnya korban Pica saat melakukan penyelaman mengambil tali di tengah laut, Minggu (11/8) pukul 04.30 WITA. Tim gabungan pun tak dapat memastikan kemungkinan penyebab menghilangnya korban.
“Kadang permasalahan di laut itu tidak bisa kita prediksi yang paling susah dibaca adalah arus di tengah laut, ada banyak spekulasi yang mucul, bisa saja penggelam dan dilarikan arus,” katanya.
Dewa Hendri pun tak memungkiri potensi dimangsa ikan bisa saja terjadi, apalagi ada darah yang mengalir dari luka. Meski demikian pihaknya meyakinkan keluarga korban masih tetap berupaya maksimal hingga batas waktu terakhir pencarian sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).
Sementara itu Perbekel Desa Bondalem, Gede Ngurah Sadu Adnyana mengatakan selain kelalaian mengabaiakan keselamatan saat melaut, korban Pica juga disebut memiliki riwayat sakit asma. Bahkan sehari sebelum kejadian ia sempat mengunjungi Puskesmas untuk memeriksakan keluhan sesak nafas yang dialaminya.
“Kata keluarganya memang sempat mengeluh sesak nafas, ya kami hanya bisa berdoa mudah-mudahan cepat ditemukan, dengan usaha pencarian yang dilakukan saat ini,” kata Perbekel Sadu. *k23
Pencarian dan penyisiran yang dipimpin oleh Kepala Pos SAR Buleleng, Dewa Putu Hendri Gunawan, mengatakan pencarian masih dilakukan dengan penyisiran di sekitar rumpon tempat kejadian menghilangnya korban Pica saat melakukan penyelaman mengambil tali di tengah laut, Minggu (11/8) pukul 04.30 WITA. Tim gabungan pun tak dapat memastikan kemungkinan penyebab menghilangnya korban.
“Kadang permasalahan di laut itu tidak bisa kita prediksi yang paling susah dibaca adalah arus di tengah laut, ada banyak spekulasi yang mucul, bisa saja penggelam dan dilarikan arus,” katanya.
Dewa Hendri pun tak memungkiri potensi dimangsa ikan bisa saja terjadi, apalagi ada darah yang mengalir dari luka. Meski demikian pihaknya meyakinkan keluarga korban masih tetap berupaya maksimal hingga batas waktu terakhir pencarian sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).
Sementara itu Perbekel Desa Bondalem, Gede Ngurah Sadu Adnyana mengatakan selain kelalaian mengabaiakan keselamatan saat melaut, korban Pica juga disebut memiliki riwayat sakit asma. Bahkan sehari sebelum kejadian ia sempat mengunjungi Puskesmas untuk memeriksakan keluhan sesak nafas yang dialaminya.
“Kata keluarganya memang sempat mengeluh sesak nafas, ya kami hanya bisa berdoa mudah-mudahan cepat ditemukan, dengan usaha pencarian yang dilakukan saat ini,” kata Perbekel Sadu. *k23
1
Komentar