Bupati Sarankan Bongkar Gunungan Sampah TPA Temesi
Bupati Gianyar Made Mahayastra sarankan agar gunungan sampah di TPA Temesi, Desa Temesi, Kecamatan Gianyar, dibongkar.
GIANYAR, NusaBali
Dengan pembongkaran itu akan bisa menemukan sumber api yang asapnya selama ini mengepul hingga menganggu warga Desa Lebih, Gianyar.
Karena selama ini petugas kesulitan memadamkan api karena tak menemukan sumbernya yang berasal dari percikan api di dalam gundukan sampah itu. “Kami tidak memiliki kekuatan untuk memadamkan api itu sekarang, salah satu caranya sampah itu dibongkar. Karena sumber apinya ada di bawah,” terangnya usai acara Pengambilan Sumpah Anggota DPRD Kabupaten Gianyar periode 2019-2024, Senin (12/8).
Pejabat asal Desa Melinggih, Payangan, Gianyar ini menyampaikan TPA Temesi kini telah overload (kelebihan beban). Sehingga diperkirakan sudah tidak memungkinkan lagi membuang sampah ke sana dengan menumpuknya kembali. Meskipun areal tersebut cukup luas, namun luasnya itu sudah tidak muat lagi.
“Seperti kami lihat sampahnya menumpuk di sana sudah tidak bisa lagi, tidak ada media lagi sehingga sampahnya sudah overload. Walaupun luasnya itu cukup luas yang mencapai 4,7 hektare, sehingga melihat hal tersebut kami juga sudah mengontrak areal di sampingnya,” ungkapnya.
Terkait terpaparnya warga Desa Lebih dari asap TPA tersebut, Bupati Mahayastra mengaku akan turun menemui warga di Desa Lebih. “Kami akan cari solusi dengan tim ahli, sedangkan untuk terpaparnya warga di Desa Lebih nanti malam (kemarin malam,Red) saya akan ke sana,” imbuhnya.
Warga Desa Lebih yang paling terpapar adalah warga Banjar Lebih Beten Kelod, Desa Lebih, Kecamatan Gianyar. Bahkan untuk mencurahkan kekecewaanya terhadap penanganan kebakaran dan asap itu, mereka memasang spanduk keluhan dan berharap pemerintah segera menuntaskan bencana tersebut.
Salah satu warga setempat Nyoman Rai mengaku sejak beberapa waktu lalu daerahnya terdampak hembusan asap kebakaran TPA Temesi. Sehingga membuat udara di kawasan tersebut tidak bersih. Dia pun menambahkan bau asap dirasakan saat malam hari dan siang hari jarang berbau. Bahkan saking baunya, dikatakan ada warga yang sampai mengidap Infeksi Saluran Pernapasan Akut (Ispa). Dua warga yang mengeluhkan sakit itu pun sudah dilaporkan ke intansi terkait di Pemkab Gianyar, lengkap dengan sejumlah bukti. Dikatakan, warga sudah membandingkan penanganan kebakaran sampah di TPA Suwung, Kecamatan Denpasar Selatan. ‘’Bahkan di Suwung bisa padam seketika, sedangkan di Temesi kenapa tidak bisa,’’ tanya Rai.
Sebelumnya, warga Desa Lebih menyampaikan protesnya dengan memasang baliho akibat terpaparnya asap Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Temesi. Baliho itu pun dipasang pada dua titik di sepanjang Jalan Desa Lebih menuju Bypass Ida Bagus Mantra. *nvi
Karena selama ini petugas kesulitan memadamkan api karena tak menemukan sumbernya yang berasal dari percikan api di dalam gundukan sampah itu. “Kami tidak memiliki kekuatan untuk memadamkan api itu sekarang, salah satu caranya sampah itu dibongkar. Karena sumber apinya ada di bawah,” terangnya usai acara Pengambilan Sumpah Anggota DPRD Kabupaten Gianyar periode 2019-2024, Senin (12/8).
Pejabat asal Desa Melinggih, Payangan, Gianyar ini menyampaikan TPA Temesi kini telah overload (kelebihan beban). Sehingga diperkirakan sudah tidak memungkinkan lagi membuang sampah ke sana dengan menumpuknya kembali. Meskipun areal tersebut cukup luas, namun luasnya itu sudah tidak muat lagi.
“Seperti kami lihat sampahnya menumpuk di sana sudah tidak bisa lagi, tidak ada media lagi sehingga sampahnya sudah overload. Walaupun luasnya itu cukup luas yang mencapai 4,7 hektare, sehingga melihat hal tersebut kami juga sudah mengontrak areal di sampingnya,” ungkapnya.
Terkait terpaparnya warga Desa Lebih dari asap TPA tersebut, Bupati Mahayastra mengaku akan turun menemui warga di Desa Lebih. “Kami akan cari solusi dengan tim ahli, sedangkan untuk terpaparnya warga di Desa Lebih nanti malam (kemarin malam,Red) saya akan ke sana,” imbuhnya.
Warga Desa Lebih yang paling terpapar adalah warga Banjar Lebih Beten Kelod, Desa Lebih, Kecamatan Gianyar. Bahkan untuk mencurahkan kekecewaanya terhadap penanganan kebakaran dan asap itu, mereka memasang spanduk keluhan dan berharap pemerintah segera menuntaskan bencana tersebut.
Salah satu warga setempat Nyoman Rai mengaku sejak beberapa waktu lalu daerahnya terdampak hembusan asap kebakaran TPA Temesi. Sehingga membuat udara di kawasan tersebut tidak bersih. Dia pun menambahkan bau asap dirasakan saat malam hari dan siang hari jarang berbau. Bahkan saking baunya, dikatakan ada warga yang sampai mengidap Infeksi Saluran Pernapasan Akut (Ispa). Dua warga yang mengeluhkan sakit itu pun sudah dilaporkan ke intansi terkait di Pemkab Gianyar, lengkap dengan sejumlah bukti. Dikatakan, warga sudah membandingkan penanganan kebakaran sampah di TPA Suwung, Kecamatan Denpasar Selatan. ‘’Bahkan di Suwung bisa padam seketika, sedangkan di Temesi kenapa tidak bisa,’’ tanya Rai.
Sebelumnya, warga Desa Lebih menyampaikan protesnya dengan memasang baliho akibat terpaparnya asap Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Temesi. Baliho itu pun dipasang pada dua titik di sepanjang Jalan Desa Lebih menuju Bypass Ida Bagus Mantra. *nvi
Komentar