Pejabat di Gianyar Mulai Putar Otak
Petugas Damkar juga kebingungan mencari sumber dana pembelian bahan bakar armada yang stanby 24 jam di TKP
Pasca Warga Protes Paparan Asap TPA Temesi
GIANYAR, NusaBali
Kebakaran gunungan sampah di TPA Temesi, Desa Temesi, Kecamatan/Kabupaten Gianyar, membuat para pejabat terkait di Pemkab Gianyar harus ‘putar otak’ untuk ambil langkah-langkah. Hal ini tersirat dalam rapat koordinasi melibatkan instansi terkait dipimpin Sekda Gianyar Made Gede Wisnu Wijaya di Ruang Rapat Bappeda Gianyar, Selasa (13/8).
Rapat dihadiri unsur Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Sosial, Dinas/Satpol PP dan Damkar, Dinas Kesehatan, dan BPKAD (Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah).
Sekda Wisnu Wijaya memerintahkan jajaran OPD terkait untuk membuat kajian TPA itu. Apakah kebakaran TPA Temesi bisa dinaikkan statusnya menjadi bencana atau tidak. Karena ada keluhan dari petugas Damkar Gianyar di lapangan yang kewalahan dalam memadamkan api di TPA. Tidak saja itu, selama bertugas mereka mengaku mengalami mual, pusing bahkan ada yang terancam terserang penyakit paru-paru. Petugas Damkar juga kebingungan mencari sumber dana pembelian bahan bakar armada yang stanby 24 jam di TKP. “Saya minta secepatnya, dua hari ini kajian itu sudah selesai. Ini harus gerak cepat. Tidak boleh lambat. Kajian ini biar kami tidak salah dalam mengeluarkan dana APBD untuk memadamkan api,” tegas Wisnu Wijaya.
Hasil kajian dari masing-masing OPD ini nantinya akan dijadikan dasar dalam menentukan status kebencanaan di TPA Temesi. Berdasarkan hasil kajian tersebut, jelas Sekda Wisnu, Bupati Gianyar bisa menetapkan status kebencanaan. Karena kejadian ini, tidak hanya tentang kebakaran, namun juga dampak yang ditimbulkan akibat kejadian tersebut, baik lingkungan, social, dan kesehatan.
“Kalau dananya dipandang cukup besar dan tidak bisa diselesaikan dengan cepat, kami keluarkan dari Pos Dana Bencana. Namun, dana ini tidak bisa dikeluarkan sembarangan, harus berdasarkan kajian-kajian,” terang Wisnu Wijaya. Untuk diketahui, besaran dana tanggap bencana ini mencapai Rp 1,5 miliar.
Dikatakan, dalam kurun waktu satu minggu ini, status kebencanaan akan dipastikan untuk menentukan langkah-langkah yang akan diambil oleh Pemkab Gianyar dalam upaya penangangan kebakaran di TPA Temesi. Sehingga ke depan, kejadian serupa tidak terjadi lagi. Begitu pula kepada petugas pemadam kebakaran akan diagendakan pelatihan untuk lebih meningkatkan kompetensi petugas di lapangan.
Dikatakan pula, alat berat sudah masuk ke TPA Temesi untuk mengeruk gunungan sampah guna menemukan titik api. Hanya saja, keberadaan alat berat tidak bisa berlama-lama di gunungan sampah yang relatif panas. Pihaknya memperkirakan area yang terbakar saat ini masih sekitar 5 persen pasca diupayakan penyemprotan kolaborasi dari Damkar Gianyar dan Denpasar serta pengerukan dengan alat berat. Namun tak dapat dipungkiri, 5 persen sisanya ini jika tidak ditangani dengan baik bisa memicu kebakaran yang lebih besar. Terutama jika cuaca panas disertai angin kencang. Maka itu, sisa 5 persen ini tidak bisa dianggap sepele.
Sekda Wisnu Wijaya tetap meminta jajarannya untuk mengantisipasi munculnya titik api lagi. Dia minta lima unit pemadam kebakaran tetap disiagakan di TPA Temesi. “Lima persen ini juga berpotensi menjadi 70 persen, 75 persen lagi kalau cuacanya tidak mendukung,” kata Wisnu Wijaya. Selanjutnya, jelas dia, Pemkab Gianyar akan melakukan kerjasama dengan Universitas Udayana untuk melakukan kajian terkait penanganan kebakaran tersebut. “Karena kompetensi kami di Pemkab Gianyar terbatas, jadi perlu pemikiran dari pakar untuk melakukan tindakan yang tepat dan cepat,” jelasnya. *nvi
1
Komentar