Lima Embung Tercemar E Coli
Dinas Kesehatan telah melakukan penanganan dengan menaburkan kaporit.
AMLAPURA, NusaBali
Lima embung di Karangasem tercemar bakteri E.coli (Escherichia coli). Dinas Kesehatan Karangasem melarang warga meminum langsung air embung karena berbahaya untuk kesehatan. Air embung yang tercemar E.coli berdasarkan penelitian Dinas Kesehatan Karangasem yakni Embung Banjar Yehkori, Embung Batudawa I dan Embung Batudawa II di Desa Tulamben, Embung Banjar Nangka di Desa Bhuana Giri, dan Embung Banjar Temukus Besakih.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Karangasem, I Nyoman Sutirtayasa, telah sosialisasikan larangan minum air embung secara langsung ke desa-desa. Dikatakan, Dinas Kesehatan mengambil sampel air di lima embung pada tanggal 1-4 Juli 2019. Hasil tes, air di lima embung tercemar bakteri E.coli. Penyebabnya bisa dampak hujan abu vulkanik dan kotoran sisa kebakaran yang hanyut ke bak penampungan air. “Air embung agar dimasak dulu agar aman dikonsumsi,” saran Sutirtayasa didampingi Kabid Pengairan I Made Wiguna, Rabu (14/8).
Kelima embung yang airnya dites Dinas Kesehatan Karangasem yakni Embung Banjar Yehkori yang dibangun tahun 2006, Embung Batudawa I di Banjar Batudawa, Desa Tulamben Kecamatan Kubu kapasitas 8.064 meterpersegi, Embung Banjar Nangka Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem dengan kapasitas 6.231 meterpersegi, Embung Batudawa II kapasitas 13.750 meterpersegi, Embung Banjar Temukus, Desa Besakih, Kecamatan Rendang dengan kapasitas 16.750 meterpersegi. “Idealnya saat musim hujan pertama, setelah embung penuh berisi air hujan, sebaiknya dikuras agar bersih. Hujan berikutnya kembali terjadi pengisian, air hujan itulah baru bisa dimanfaatkan,” katanya.
Terpisah, Kadis Kesehatan Karangasem I Gusti Bagus Putra Pertama membenarkan telah mengambil sampel air embung yang diduga tercemar abu vulkanik. Dari 21 embung yang ada sampelnya diambil lima embung dan kelimanya mengandung E.coli. “Kami telah rekomendasikan lima embung itu airnya tercemar E.coli,” ungkap Gusti Bagus Putra Pertama. Dinas Kesehatan telah melakukan penanganan dengan menaburkan kaporit. Penaburan karporit dilakukan petugas kesehatan lingkungan dari Puskesmas terdekat. “Kami telah tangani E.coli dengan kaporitisasi agar aman dari bakter,” jelasnya. Warga disarankan masak air embung sebelum dikonsumsi. *k16
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Karangasem, I Nyoman Sutirtayasa, telah sosialisasikan larangan minum air embung secara langsung ke desa-desa. Dikatakan, Dinas Kesehatan mengambil sampel air di lima embung pada tanggal 1-4 Juli 2019. Hasil tes, air di lima embung tercemar bakteri E.coli. Penyebabnya bisa dampak hujan abu vulkanik dan kotoran sisa kebakaran yang hanyut ke bak penampungan air. “Air embung agar dimasak dulu agar aman dikonsumsi,” saran Sutirtayasa didampingi Kabid Pengairan I Made Wiguna, Rabu (14/8).
Kelima embung yang airnya dites Dinas Kesehatan Karangasem yakni Embung Banjar Yehkori yang dibangun tahun 2006, Embung Batudawa I di Banjar Batudawa, Desa Tulamben Kecamatan Kubu kapasitas 8.064 meterpersegi, Embung Banjar Nangka Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem dengan kapasitas 6.231 meterpersegi, Embung Batudawa II kapasitas 13.750 meterpersegi, Embung Banjar Temukus, Desa Besakih, Kecamatan Rendang dengan kapasitas 16.750 meterpersegi. “Idealnya saat musim hujan pertama, setelah embung penuh berisi air hujan, sebaiknya dikuras agar bersih. Hujan berikutnya kembali terjadi pengisian, air hujan itulah baru bisa dimanfaatkan,” katanya.
Terpisah, Kadis Kesehatan Karangasem I Gusti Bagus Putra Pertama membenarkan telah mengambil sampel air embung yang diduga tercemar abu vulkanik. Dari 21 embung yang ada sampelnya diambil lima embung dan kelimanya mengandung E.coli. “Kami telah rekomendasikan lima embung itu airnya tercemar E.coli,” ungkap Gusti Bagus Putra Pertama. Dinas Kesehatan telah melakukan penanganan dengan menaburkan kaporit. Penaburan karporit dilakukan petugas kesehatan lingkungan dari Puskesmas terdekat. “Kami telah tangani E.coli dengan kaporitisasi agar aman dari bakter,” jelasnya. Warga disarankan masak air embung sebelum dikonsumsi. *k16
Komentar