Tinggal Penyambungan Pipa ke Rumah Warga
Penyaluran Air Bersih kepada Warga Eks GWK
MANGUPURA, NusaBali
Pemasangan pipa air untuk warga yang tinggal di Banjar Santi Karya, Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung memasuki tahap akhir. Progres pengerjaan saat ini tinggal merampungkan koneksi pipa, atau sekitar 80 persen dari target 1.100 meter panjang pipa.
Dirut PDAM Tirta Mangutama Badung I Ketut Golak, menerangkan pengerjaan pemasangan pipa untuk warga yang tinggal di Banjar Santi Karya, Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, memang dikebut. Hal ini semata agar warga sesegera mungkin menikmati air bersih. Pengerjaan sejak akhir Juni lalu itu sudah mencapai 80 persen. Sementara untuk sisa 20 persen pengerjaan hanya tinggal koneksi pipa yang sudah ditanam serta penyambungan pipa ke rumah warga.
Menurut Golak saat dikonfirmasi, Rabu (14/8), pengerjaan pipa yang dilakukan oleh PDAM Tirta Mangutama sepanjang 1.100 meter dari pipa induk. Seluruh rangkaian pengerjaan tersebut sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak seperti pihak lingkungan dan Garuda Wisnu Kencana (GWK). Pasalnya, warga yang tidak mendapatkan akses air bersih adalah warga eks relokasi dari GWK.
“Sebelum pengerjaan memang dilakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait itu. Sehingga hasilnya, proses pengerjaan terbilang cepat. Mulai dari penggalian tanah, pemasangan dari pipa induk hingga lokasi sudah hampir selesai. Kalau sisanya itu tinggal finishing saja,” ucap Golak. Dia berharap pekerjaan ini tuntas pada September mendatang.
Untuk diketahui, pemasangan pipa oleh PDAM Tirta Mangutama Badung ini setelah belasan kepala keluarga yang tinggal di Banjar Santi Karya, Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, mengadu ke Camat Kuta Selatan terkait tidak adanya akses air bersih di lingkungan mereka. Padahal, warga itu sebelumnya tinggal di lingkungan Banjar Giri Darma, Ungasan dengan akses air bersih yang lancar. Namun, saat dilakukan pembangunan Garuda Wisnu Kencana (GWK), mereka direlokasi ke Banjar Santi Karya, Ungasan. Nah, sejak proyek pembangunan GWK, serta pengelolaan yang berpindah tangan dari satu investor ke investor lain, belasan warga yang sudah dijanjikan untuk difasilitasi mendapat air bersih, sampai saat ini belum terealisasi.
“Belasan kepala keluarga itu sudah puluhan tahun tidak mendapatkan akses air bersih pasca direlokasi dari GWK. Selama ini, untuk memenuhi kebutuhan air bersih, mereka harus membeli secara swadaya. Semoga setelah pengerjaan ini selesai, mereka bisa menikmati air bersih dari PDAM,” tutur Golak. *dar
Dirut PDAM Tirta Mangutama Badung I Ketut Golak, menerangkan pengerjaan pemasangan pipa untuk warga yang tinggal di Banjar Santi Karya, Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, memang dikebut. Hal ini semata agar warga sesegera mungkin menikmati air bersih. Pengerjaan sejak akhir Juni lalu itu sudah mencapai 80 persen. Sementara untuk sisa 20 persen pengerjaan hanya tinggal koneksi pipa yang sudah ditanam serta penyambungan pipa ke rumah warga.
Menurut Golak saat dikonfirmasi, Rabu (14/8), pengerjaan pipa yang dilakukan oleh PDAM Tirta Mangutama sepanjang 1.100 meter dari pipa induk. Seluruh rangkaian pengerjaan tersebut sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak seperti pihak lingkungan dan Garuda Wisnu Kencana (GWK). Pasalnya, warga yang tidak mendapatkan akses air bersih adalah warga eks relokasi dari GWK.
“Sebelum pengerjaan memang dilakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait itu. Sehingga hasilnya, proses pengerjaan terbilang cepat. Mulai dari penggalian tanah, pemasangan dari pipa induk hingga lokasi sudah hampir selesai. Kalau sisanya itu tinggal finishing saja,” ucap Golak. Dia berharap pekerjaan ini tuntas pada September mendatang.
Untuk diketahui, pemasangan pipa oleh PDAM Tirta Mangutama Badung ini setelah belasan kepala keluarga yang tinggal di Banjar Santi Karya, Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, mengadu ke Camat Kuta Selatan terkait tidak adanya akses air bersih di lingkungan mereka. Padahal, warga itu sebelumnya tinggal di lingkungan Banjar Giri Darma, Ungasan dengan akses air bersih yang lancar. Namun, saat dilakukan pembangunan Garuda Wisnu Kencana (GWK), mereka direlokasi ke Banjar Santi Karya, Ungasan. Nah, sejak proyek pembangunan GWK, serta pengelolaan yang berpindah tangan dari satu investor ke investor lain, belasan warga yang sudah dijanjikan untuk difasilitasi mendapat air bersih, sampai saat ini belum terealisasi.
“Belasan kepala keluarga itu sudah puluhan tahun tidak mendapatkan akses air bersih pasca direlokasi dari GWK. Selama ini, untuk memenuhi kebutuhan air bersih, mereka harus membeli secara swadaya. Semoga setelah pengerjaan ini selesai, mereka bisa menikmati air bersih dari PDAM,” tutur Golak. *dar
1
Komentar