Puluhan Pamangku Belajar Sanskerta
Yayasan Dvipantara Samskrtam Denpasar menggelar pelatihan bahasa Sanskerta di Geria Taman Narmada, Banjar Wates Tengah, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat, Karangasem.
AMLAPURA, NusaBali
Kegiatan ini diikuti oleh 47 pamangku, dibina oleh Andriani Hendrawati dan I Made Dirghanata. Belajar Sanskerta dijadwalkan selama 10 hari dari tanggal 6 Agustus hingga 16 Agustus. Peserta tidak dipungut biaya. Setiap hari peserta dilatih selama dua jam dari pukul 18.00 Wita – 20.00 Wita.
Andriani mengatakan, dari 47 peserta yang terdaftar, sebanyak 30 orang aktif dan tanpa pernah absen. Teknik pelatihan dasar diberikan selama 10 hari dengan cara, mendengar, menirukan, dan menyusun kalimat. Nantinya setiap peserta mengikuti pembelajaran setiap seminggu sekali tanpa batas waktu ditentukan dengan program Sapta Melanam. Materi yang diberikan yakni menulis Sanskerta. “Agar para pamangku paham bahasa Sanskerta dan bisa menuliskannya serta tahu arti dan makna mantra-mantra yang dilafalkan selama ini,” jelas Andriani, Rabu (15/8).
Dikatakan, banyak pamangku yang terbiasa melafalkan mantra-mantra suci untuk ngantebang banten. Hanya saja ucapan dan makna dari bahasa Sanskerta yang diucapkan belum tentu benar dan belum dipahami artinya. Sehari-hari di setiap mengikuti pelatihan ada dua relawan yang membantu menyiapkan fasilitas yang dibutuhkan. Pelatihan bahasa Sanskerta juga tersebar di empat tempat yakni Geria Linggam Kecamatan Sukawati Gianyar, Pondok Bambu Jalan Matahari Pagi Banjar Desa, Desa Angantaka, Geria Bhuana Dharma Shanti di Jalan Raya Sesetan Gang Gumuk Sari C No 3 Banjar Lateng Bejuh, Desa Sesetan Denpasar, dan Sai Center Denpasar Jalan Kemuda III No 9 Banjar Bantas, Desa Peguyangan Kangin, Denpasar. *k16
Andriani mengatakan, dari 47 peserta yang terdaftar, sebanyak 30 orang aktif dan tanpa pernah absen. Teknik pelatihan dasar diberikan selama 10 hari dengan cara, mendengar, menirukan, dan menyusun kalimat. Nantinya setiap peserta mengikuti pembelajaran setiap seminggu sekali tanpa batas waktu ditentukan dengan program Sapta Melanam. Materi yang diberikan yakni menulis Sanskerta. “Agar para pamangku paham bahasa Sanskerta dan bisa menuliskannya serta tahu arti dan makna mantra-mantra yang dilafalkan selama ini,” jelas Andriani, Rabu (15/8).
Dikatakan, banyak pamangku yang terbiasa melafalkan mantra-mantra suci untuk ngantebang banten. Hanya saja ucapan dan makna dari bahasa Sanskerta yang diucapkan belum tentu benar dan belum dipahami artinya. Sehari-hari di setiap mengikuti pelatihan ada dua relawan yang membantu menyiapkan fasilitas yang dibutuhkan. Pelatihan bahasa Sanskerta juga tersebar di empat tempat yakni Geria Linggam Kecamatan Sukawati Gianyar, Pondok Bambu Jalan Matahari Pagi Banjar Desa, Desa Angantaka, Geria Bhuana Dharma Shanti di Jalan Raya Sesetan Gang Gumuk Sari C No 3 Banjar Lateng Bejuh, Desa Sesetan Denpasar, dan Sai Center Denpasar Jalan Kemuda III No 9 Banjar Bantas, Desa Peguyangan Kangin, Denpasar. *k16
Komentar