Petugas Imigrasi Pakai Udeng dan Selendang saat Bertugas
Pegawai Imigrasi yang bertugas di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, kini berbusana khas Bali.
MANGUPURA, NusaBali
Petugas laki-laki memakai udeng, sedangkan yang perempuan memakai selendang dan masumpang atau menyelipkan bunga di telinga.
Sentuhan busana khas Bali ini dimulai sejak 14 Agustus 2019 hingga seterusnya. Kepala Bidang Tempat Pemeriksaan Imigrasi Ngurah Rai Hajar Aswad, mengatakan pemakaian busana khas Bali ini merujuk pada Instruksi Gubernur Nomor 2231 tahun 2018 yang berisi panduan teknis pelaksanaan hari penggunaan busana adat Bali.
Penggunaan busana khas Bali ini baru dimulai saat ini untuk memperingati HUT ke-61 Provinsi Bali pada 14 Agustus dan merayakan HUT ke-74 RI. “Mereka hanya mengenakan selama bertugas saja di konter pelayanan Imigrasi. Selepas bertugas kembali mengenakan pakaian dinas,” tutur Hajar Aswad.
Hal ini dilakukan untuk melestarikan budaya di Indonesia khususnya budaya Bali. Dalam hal ini Imigrasi sebagai salah satu penjaga pintu gerbang negara tampil sebagai duta pariwisata. Diharapkan hal ini bisa menunjukkan opini dan citra yang baik kepada wisatawan yang datang maupun pergi meninggalkan Bali.
Pihaknya berupaya agar ke depan, pemakaian busana adat ini bisa dibakukan. Ini juga diharapakan bisa diterapkan di daerah lain, yang saat ini pilot project-nya baru di Bali. “Kalau ini diterapkan di seluruh bandara tentu ini akan ada nilai plus buat Indonesia. Dalam hal ini Imigrasi juga berperan sebagai duta pariwisata,” tuturnya. *pol
Sentuhan busana khas Bali ini dimulai sejak 14 Agustus 2019 hingga seterusnya. Kepala Bidang Tempat Pemeriksaan Imigrasi Ngurah Rai Hajar Aswad, mengatakan pemakaian busana khas Bali ini merujuk pada Instruksi Gubernur Nomor 2231 tahun 2018 yang berisi panduan teknis pelaksanaan hari penggunaan busana adat Bali.
Penggunaan busana khas Bali ini baru dimulai saat ini untuk memperingati HUT ke-61 Provinsi Bali pada 14 Agustus dan merayakan HUT ke-74 RI. “Mereka hanya mengenakan selama bertugas saja di konter pelayanan Imigrasi. Selepas bertugas kembali mengenakan pakaian dinas,” tutur Hajar Aswad.
Hal ini dilakukan untuk melestarikan budaya di Indonesia khususnya budaya Bali. Dalam hal ini Imigrasi sebagai salah satu penjaga pintu gerbang negara tampil sebagai duta pariwisata. Diharapkan hal ini bisa menunjukkan opini dan citra yang baik kepada wisatawan yang datang maupun pergi meninggalkan Bali.
Pihaknya berupaya agar ke depan, pemakaian busana adat ini bisa dibakukan. Ini juga diharapakan bisa diterapkan di daerah lain, yang saat ini pilot project-nya baru di Bali. “Kalau ini diterapkan di seluruh bandara tentu ini akan ada nilai plus buat Indonesia. Dalam hal ini Imigrasi juga berperan sebagai duta pariwisata,” tuturnya. *pol
Komentar