Bentangkan Merah Putih Terbesar, Libatkan Ribuan Pemuda Bali
Ketua Yayasan Perpustakaan Bung Karno, Gus Marhaen, juga berencana mengerjakan patung Bung Karno tertinggi di dunia yang berukuran 250 meter.
Yayasan Kepustakaan Bung Karno Ukir Sejarah di HUT Ke–74 RI
DENPASAR, NusaBali
Ribuan pemuda-pemudi Bali yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, dan organisasi pemuda merasakan suasana haru dan merinding saat membentangkan bendera Merah Putih terbesar di Indonesia, ukuran 120 meter x 80 meter, di Lapangan Kapten Japa, Jalan Bypass Ngurah Rai, Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur, tepat di hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-74 tahun, Sabtu (17/8). Pembentangan bendera Merah Putih raksasa yang diinisiasi Yayasan Kepustakaan Bung Karno ini ‘menutup’ luas Lapangan Kapten Japa dan menjadi sejarah bagi generasi muda yang terlibat. Selain dilakukan untuk memperingati 74 tahun Indonesia merdeka, pembentangan bendera Merah Putih raksasa itu juga sebagai bentuk dukungan terhadap Pergub Bali Nomor 19 Tahun 2019 tentang Bulan Bung Karno.
Bendera Merah Putih raksasa berukuran 120 meter x 80 meter ini setidaknya melibatkan sebanyak 2.700 generasi muda Bali. Mulai dari organisasi pemuda Garda Bali, KNPI se-Bali, dan mahasiswa se-Bali. Pembentangan bendera merah putih raksasa ini juga melibatkan pelajar dari Kota Denpasar yakni dari SMAN 3 Denpasar, SMKN 3 Denpasar, SMAN 7 Denpasar, SMA PGRI 4 Denpasar, SMK PGRI 3 Denpasar, SLUA Saraswati, dan SMAN 1 Denpasar. Mereka juga kompak mengenakan pakaian adat Bali sesuai arahan Pergub Bali Nomor 79 Tahun 2018 tentang Penggunaan Busana Adat Bali. Selain itu, acara kemarin dihadiri senator DPD RI Anak Agung Ngurah Oka Ratmadi alias Cok Rat dan Ketua Yayasan Mahendradatta Shri IGN Wira Wedawitry WPS.
Bendera Merah Putih raksasa yang dibentangkan kemarin adalah bendera Merah Putih yang telah tercatat di Museum Rekor Indonesia (Muri) sebagai bendera Merah Putih terbesar di Republik Indonesia. Rekor itu diciptakan tahun 2010 yang pertama kali dibentangkan saat HUT TNI di Lapangan I Gusti Ngurah Made Agung atau yang lebih dikenal dengan Lapangan Puputan Badung. Selain itu, bendera Merah Putih raksasa ini juga pernah dibentangkan di lapangan Korem 163/Wirasatya, Lapangan Lumintang, UPTD Taman Budaya Provinsi Bali (Art Center), dan di Lapangan Kapten Japa, Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur, kemarin.
Ketua Yayasan Perpustakaan Bung Karno sekaligus Pendiri Museum Agung dan Perpustakaan Agung Bung Karno, Gus Marhaen, mengungkapkan ide membuat bendera Merah Putih raksasa ukuran 120 meter x 80 meter ini tercetus setelah membaca referensi buku berjudul ‘6.000 Tahun Sang Merah Putih’ mahakarya Prof Dr Moh Yamin, dengan kata pengantar dari Presiden RI pertama, Soekarno. Dalam buku yang ditulis pada tahun 1958 tersebut dijelaskan, bahwa bendera Merah Putih usianya 6.000 tahun. Setelah membaca referensi tersebut, Gus Marhaen meyakini bila membuat apapun yang berkaitan dengan bendera Merah Putih, pasti akan selamat.
“Dasar referensi Moh Yamin mengatakan bahwa usia bendera Merah Putih 6.000 tahun adalah mulai dari zaman Kerajaan Kediri, Majapahit, Singosari, Sriwijaya, zaman Candi Borobudur, Prambanan, dan khususnya di zaman Republik saat pembacaan proklamasi bendera Merah Putih dikibarkan,” ungkap pencetus pembangunan patung Soekarno yang ada di titik Civic Center di perempatan Jalan Letda Tantular, Denpasar.
Menariknya, bendera Merah Putih raksasa ini hanya dijahit oleh satu orang penjahit dalam waktu tiga hari tiga malam. Namun, Gus Marhaen kurang ingat siapa nama penjahit tersebut. “Saya kurang ingat namanya. Tapi saya sangat mengucapkan apresiasi kepada penjahit itu, apakah orangnya masih hidup apa sudah meninggal. Karena saking semangatnya, menjahit cuma tiga hari saja sudah selesai,” tuturnya.
Dengan membentangkan bendera Merah Putih raksasa, Gus Marhaen meyakini ada semangat kebangsaan dalam diri masing-masing pemuda. Gus Marhaen tidak sekadar berharap generasi muda saat ini hanya memiliki semangat kebangsaan, namun dia juga ingin generasi muda mendalami pemikiran-pemikiran mulia dari Bung Karno tentang persatuan bangsa. “Tidak sekadar harapan. Mereka (generasi muda) adalah patriot-patriot generasi milenial. Generasi muda sekarang perlu dan patut untuk mengetahui pemikiran-pemikiran Soekarno yang adiluhung demi pengetahua generasi milenial ke depan,” pesan Pemimpin Taman Agung Proklamasi, ini.
Menurut Gus Marhaen, bendera Merah Putih raksasa nantinya akan ditempatkan di Gedung Merah Putih di sebelah Museum Agung dan Perpustakaan Agung Bung Karno. Dia juga berencana membuat Gedung Merah Putih lantai lima untuk menyimpan bendera merah putih raksasa tersebut. Dia pun sudah berkoordinasi dengan Gubernur Bali I Wayan Koster, terkait hal ini.
Usai pembentangan bendera Merah Putih raksasa tersebut, Gus Marhaen masih memiliki sejumlah agenda yang terkait dengan Bung Karno. Seperti akan mengerjakan patung Bung Karno tertinggi di dunia yang berukuran 250 meter yang akan dipusatkan di Bali. Termasuk Yayasan Kepustakaan Bung Karno juga akan melakukan kirab lukisan Soekarno terbesar karya almarhum Gunarsa bersama 1.945 lukisan koleksi Museum Proklamasi yang akan dikirab keliling Renon. *ind
1
Komentar