JK Ajak Milenial Tekuni Startup
Generasi muda didorong menekuni bisnis sejak usia 20 tahun agar Negara Indonesia tidak menjadi komoditas pasar negara lain.
JAKARTA, NusaBali
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengajak anak-anak muda atau milenial Indonesia untuk membangun negeri melalui perusahaan rintisan (startup) berbasis teknologi. "Jadi, meniru Bung Karno dulu, nyalakan semangat revolusi. (Untuk) Anda diganti, nyalakan ekonomi bangsa," kata Jusuf Kalla yang akrab disapa JK, saat meresmikan acara Ignite The Nation di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (18/8).
JK, yang juga memiliki latar belakang sebagai pebisnis, bercerita tentang perbedaan merintis usaha di masa lalu dengan sekarang yang semua serba menggunakan teknologi. "Zaman kami dulu, cari tahu di mana pasarnya, di mana barangnya. Sekarang tidak begitu lagi, hanya di rumah sudah dapat pembeli," ujarnya.
Dulu, kata JK, sepatu sampai tipis karena terlalu sering dipakai berjalan untuk menjajakan barang, sementara sekarang para pengusaha tidak perlu keluar rumah untuk berbisnis. Generasi seusianya, ujar Wapres, juga memulai bisnis ketika berusia 20-an. Kini, roda perekonomian digerakkan oleh anak-anak muda era milenial. Pergantian peran ini yang kemudian oleh Wapres disebut sebagai estafet bangsa. "Kalau Anda tidak mulai sekarang, kapan lagi? Kalau Anda tidak mulai startup, kita akan jadi konsumen (produk) China dan Jepang," kata dia.
Dalam membangun perusahaan rintisan, JK berpesan kepada ribuan peserta yang hadir di acara Ignite The Nation untuk selalu mengikuti perubahan dan perkembangan inovasi dan pengetahuan. Ignite The Nation merupakan bagian dari ‘Gerakan National 1000 Startup Digital’ yang diprakarsai Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk mendorong pertumbuhan perusahaan rintisan di Indonesia.
Ignite The Nation bertema ‘Sumber Daya Digital Millenial Unggul, 1000 Inovasi Digital - Indonesia Maju’ itu bertujuan mengobarkan semangat ekonomi digital yang bertepatan dengan peringatan hari kemerdekaan 17 Agustus.
Gerakan masif itu juga berusaha memantik rasa patriotisme generasi milenial yang telah akrab dengan dunia digital agar membangkitkan mimpi besar yang dapat memberikan solusi dan inovasi bagi bangsa.*ant
JK, yang juga memiliki latar belakang sebagai pebisnis, bercerita tentang perbedaan merintis usaha di masa lalu dengan sekarang yang semua serba menggunakan teknologi. "Zaman kami dulu, cari tahu di mana pasarnya, di mana barangnya. Sekarang tidak begitu lagi, hanya di rumah sudah dapat pembeli," ujarnya.
Dulu, kata JK, sepatu sampai tipis karena terlalu sering dipakai berjalan untuk menjajakan barang, sementara sekarang para pengusaha tidak perlu keluar rumah untuk berbisnis. Generasi seusianya, ujar Wapres, juga memulai bisnis ketika berusia 20-an. Kini, roda perekonomian digerakkan oleh anak-anak muda era milenial. Pergantian peran ini yang kemudian oleh Wapres disebut sebagai estafet bangsa. "Kalau Anda tidak mulai sekarang, kapan lagi? Kalau Anda tidak mulai startup, kita akan jadi konsumen (produk) China dan Jepang," kata dia.
Dalam membangun perusahaan rintisan, JK berpesan kepada ribuan peserta yang hadir di acara Ignite The Nation untuk selalu mengikuti perubahan dan perkembangan inovasi dan pengetahuan. Ignite The Nation merupakan bagian dari ‘Gerakan National 1000 Startup Digital’ yang diprakarsai Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk mendorong pertumbuhan perusahaan rintisan di Indonesia.
Ignite The Nation bertema ‘Sumber Daya Digital Millenial Unggul, 1000 Inovasi Digital - Indonesia Maju’ itu bertujuan mengobarkan semangat ekonomi digital yang bertepatan dengan peringatan hari kemerdekaan 17 Agustus.
Gerakan masif itu juga berusaha memantik rasa patriotisme generasi milenial yang telah akrab dengan dunia digital agar membangkitkan mimpi besar yang dapat memberikan solusi dan inovasi bagi bangsa.*ant
1
Komentar