Paskibraka Karangasem Dapat Bonus ke Malang-Surabaya
Paskibraka (Pasukan Pengibar Bendera Pusaka) Karangasem 2019 dapat bonus rekreasi ke Malang dan Surabaya.
AMLAPURA, NusaBali
Mereka akan berangkat pada tanggal 28-30 Agustus. Rombongan beranggotakan 97 orang yakni 73 anggota Paskibraka dan 24 pembina. Ini merupakan bonus atas tugas pada upacara HUT ke-74 Kemerdekaan RI.
Kepala Dinas Pendidikpora Karangasem, I Gusti Ngurah Kartika mengatakan dari 74 anggota Paskibraka, 11 absen karena mengikuti upacara potong gigi. Pada hari pertama, Rabu (28/8) ke Malang berkunjung ke Museum Angkut, meninjau angkutan dari zaman dulu hingga masa kini. Selanjutnya sembahyang ke Pura Giri Arjuno. Hari kedua, Kamis (29/8) ke Objek Wisata Taman Selekta Malang, merupakan tempat wisata petik apel. Selanjutnya ke Candi Singosari.
Kunjungan hari terakhir, Jumat (30/8) ke Akademi Angkatan Laut Surabaya. Rombongan akan diterima langsung Gubernur Akademi AL. Rombongan diajak makan bersama taruna Akademi AL. Sore harinya bali ke Bali. Biaya tiket pesawat Rp 144.001.000, uang saku peserta Rp 194.085.000, biaya sewa hotel Rp 33.018.000, dan transport darat Rp 55.068.000. “Ini bonus rekreasi untuk anggota Paskibraka Karangasem yang telah sebulan penuh latihan dan telah menyelesaikan tugasnya sebagai pasukan pengibar bendera,” jelas Gusti Ngurah Kartika, Rabu (21/8).
Dikatakan, latihan Paskibraka berat namun terukur. Misalnya, mengawali latihan di lumpur Subak Susuan, Lingkungan Susuan, Kelurahan/Kecamatan Karangasem. Kemah tiga hari dan berlatih keras di Lapangan Tanah Aron Amlapura. Selama latihan dibina oleh Sertu I Ketut Catur Tirta bersama Pelda I Ketut Budiarta, Pelda Ketut Ngenteg, dan Peltu I Wayan Sumadra. Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Disdikpora, Putu Susila mengaku bersyukur selama latihan hingga puncak HUT RI, seluruh siswa mampu menyelesaikan tahapan latihan, tanpa ada yang cedera dan tidak ada yang berhalangan.
Sambil latihan juga mengevaluasi kekurangan yang terjadi tahun-tahun sebelumnya. Misalnya agar sepatu tidak lepas saat jalan di tempat dengan cara mengikat tali sepatu dan diplester. Juga ikat pinggang tidak melorot, diganjal pakai kancing, termasuk kancing baju agar tidak ada yang lepas. Sebab di puncak HUT RI, Paskibraka jadi perhatian utama, saat mengibarkan dan menurunkan bendera. “Kami bersyukur tidak ada kendala non teknis, makanya dapat penghargaan dengan rekreasi ke Malang dan Surabaya,” kata Putu Susila. *k16
Kepala Dinas Pendidikpora Karangasem, I Gusti Ngurah Kartika mengatakan dari 74 anggota Paskibraka, 11 absen karena mengikuti upacara potong gigi. Pada hari pertama, Rabu (28/8) ke Malang berkunjung ke Museum Angkut, meninjau angkutan dari zaman dulu hingga masa kini. Selanjutnya sembahyang ke Pura Giri Arjuno. Hari kedua, Kamis (29/8) ke Objek Wisata Taman Selekta Malang, merupakan tempat wisata petik apel. Selanjutnya ke Candi Singosari.
Kunjungan hari terakhir, Jumat (30/8) ke Akademi Angkatan Laut Surabaya. Rombongan akan diterima langsung Gubernur Akademi AL. Rombongan diajak makan bersama taruna Akademi AL. Sore harinya bali ke Bali. Biaya tiket pesawat Rp 144.001.000, uang saku peserta Rp 194.085.000, biaya sewa hotel Rp 33.018.000, dan transport darat Rp 55.068.000. “Ini bonus rekreasi untuk anggota Paskibraka Karangasem yang telah sebulan penuh latihan dan telah menyelesaikan tugasnya sebagai pasukan pengibar bendera,” jelas Gusti Ngurah Kartika, Rabu (21/8).
Dikatakan, latihan Paskibraka berat namun terukur. Misalnya, mengawali latihan di lumpur Subak Susuan, Lingkungan Susuan, Kelurahan/Kecamatan Karangasem. Kemah tiga hari dan berlatih keras di Lapangan Tanah Aron Amlapura. Selama latihan dibina oleh Sertu I Ketut Catur Tirta bersama Pelda I Ketut Budiarta, Pelda Ketut Ngenteg, dan Peltu I Wayan Sumadra. Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Disdikpora, Putu Susila mengaku bersyukur selama latihan hingga puncak HUT RI, seluruh siswa mampu menyelesaikan tahapan latihan, tanpa ada yang cedera dan tidak ada yang berhalangan.
Sambil latihan juga mengevaluasi kekurangan yang terjadi tahun-tahun sebelumnya. Misalnya agar sepatu tidak lepas saat jalan di tempat dengan cara mengikat tali sepatu dan diplester. Juga ikat pinggang tidak melorot, diganjal pakai kancing, termasuk kancing baju agar tidak ada yang lepas. Sebab di puncak HUT RI, Paskibraka jadi perhatian utama, saat mengibarkan dan menurunkan bendera. “Kami bersyukur tidak ada kendala non teknis, makanya dapat penghargaan dengan rekreasi ke Malang dan Surabaya,” kata Putu Susila. *k16
Komentar