Tahun Ini Peserta SD dan SMP Dipisah
Taman Ayun Barong Festival Regeneration and Superstar Kembali Digelar
MANGUPURA, NusaBali
Taman Ayun Barong Festival Regeneration and Superstar 2019 kembali dihelat tahun ini. Pembukaan dijadwalkan pada Jumat (23/8) sore ini. Kegiatan yang dilaksanakan keempat kalinya ini diselenggarakan oleh Puri Ageng Mengwi melalui Sanggar Mangu Samcaya.
Tidak jauh berbeda dari pelaksanaan tahun lalu, kegiatan diselenggarakan untuk dua kategori, yakni Taman Ayun Festival Regeneration dan Taman Ayun Barong Festival Superstar.
Taman Ayun Festival Regeneration pesertanya adalah murid SD dan SMP, masing-masing 15 orang untuk bapang barong buntut dan makendang tunggal. Untuk SD akan digelar pada hari pertama, Jumat (23/8). Sementara untuk SMP akan digelar pada hari kedua, Sabtu (24/8). Jadwal kegiatannya mulai pukul 13.00 Wita.
Untuk kategori kedua adalah Taman Ayun Barong Festival Superstar. Pesertanya juga dibatasi hanya 15 orang untuk masing-masing bapang barong dan makendang tunggal. Untuk menghemat waktu, panitia sengaja membagi menjadi dua hari untuk tampil.
“Untuk superstar, pada hari pertama tampil tujuh peserta. Pada hari kedua ada delapan peserta,” ungkap Panglingsir Puri Ageng Mengwi AA Gde Agung, Kamis (22/8).
Mantan Bupati Badung dua periode tersebut melanjutkan, seluruh peserta tarung bebas. Artinya, antara bapang barong dan makendang tunggal berbeda tim. “Jadi dia diundi. Bisa saja bapangnya dari Sanur, makendangnya bisa dari Gianyar,” katanya.
Agar pelaksanaan Taman Ayun Barong Festival Regeneration and Superstar 2019 berjalan sportif, tim penilai akan dilakukan oleh orang-orang pilihan. Melibatkan kalangan seniman maupun profesional.
Menurut Gde Agung, kegiatan ini dalam rangka regenerasi. Diharapkan tumbuh bibit-bibit seniman dari kalangan SD dan SMP, sehingga budaya Bali bisa lestari dan berkelanjutan. Disinggung adakah perbedaaan dari pelaksanaan sebelumnya, Gde Agung mengaku secara umum tidak ada berbeda. Namun, ada pemisahan antara peserta kategori SD dan SMP. “Ini atas evaluasi yang kami lakukan. Sebab, banyak peserta SD yang dinilai sangat bagus penampilannya, tapi kalah fisik dengan SMP. Makanya, sekarang peserta SD dipisah dengan peserta SMP,” tandasnya.
Adapun pemenang pada perlombaan kali ini, Gde Agung menjanjikan dana pembinaan. Untuk bapang dan makendang SD, juara I mendapat dana pembinaan Rp 2 juta, juara II Rp 1,5 juta, dan juara III Rp 1 juta. Kemudian, bapang dan makendang SMP, juara I mendapat dana pembinaan Rp 3 juta, juara II Rp 2 juta, dan juara III Rp 1,5 juta.
Sedangkan untuk kategori superstar, bapang barong juara I akan mendapat dana pembinaan Rp 10 juta, juara II Rp 7 juta, dan juara III Rp 6 juta. Sedangkan makendang tunggal, juara I Rp 7 juta, juara II Rp 6 juta, dan juara III Rp 5 juta. Sementara untuk harapan, seluruhnya akan mendapat sertifikat. *asa
Tidak jauh berbeda dari pelaksanaan tahun lalu, kegiatan diselenggarakan untuk dua kategori, yakni Taman Ayun Festival Regeneration dan Taman Ayun Barong Festival Superstar.
Taman Ayun Festival Regeneration pesertanya adalah murid SD dan SMP, masing-masing 15 orang untuk bapang barong buntut dan makendang tunggal. Untuk SD akan digelar pada hari pertama, Jumat (23/8). Sementara untuk SMP akan digelar pada hari kedua, Sabtu (24/8). Jadwal kegiatannya mulai pukul 13.00 Wita.
Untuk kategori kedua adalah Taman Ayun Barong Festival Superstar. Pesertanya juga dibatasi hanya 15 orang untuk masing-masing bapang barong dan makendang tunggal. Untuk menghemat waktu, panitia sengaja membagi menjadi dua hari untuk tampil.
“Untuk superstar, pada hari pertama tampil tujuh peserta. Pada hari kedua ada delapan peserta,” ungkap Panglingsir Puri Ageng Mengwi AA Gde Agung, Kamis (22/8).
Mantan Bupati Badung dua periode tersebut melanjutkan, seluruh peserta tarung bebas. Artinya, antara bapang barong dan makendang tunggal berbeda tim. “Jadi dia diundi. Bisa saja bapangnya dari Sanur, makendangnya bisa dari Gianyar,” katanya.
Agar pelaksanaan Taman Ayun Barong Festival Regeneration and Superstar 2019 berjalan sportif, tim penilai akan dilakukan oleh orang-orang pilihan. Melibatkan kalangan seniman maupun profesional.
Menurut Gde Agung, kegiatan ini dalam rangka regenerasi. Diharapkan tumbuh bibit-bibit seniman dari kalangan SD dan SMP, sehingga budaya Bali bisa lestari dan berkelanjutan. Disinggung adakah perbedaaan dari pelaksanaan sebelumnya, Gde Agung mengaku secara umum tidak ada berbeda. Namun, ada pemisahan antara peserta kategori SD dan SMP. “Ini atas evaluasi yang kami lakukan. Sebab, banyak peserta SD yang dinilai sangat bagus penampilannya, tapi kalah fisik dengan SMP. Makanya, sekarang peserta SD dipisah dengan peserta SMP,” tandasnya.
Adapun pemenang pada perlombaan kali ini, Gde Agung menjanjikan dana pembinaan. Untuk bapang dan makendang SD, juara I mendapat dana pembinaan Rp 2 juta, juara II Rp 1,5 juta, dan juara III Rp 1 juta. Kemudian, bapang dan makendang SMP, juara I mendapat dana pembinaan Rp 3 juta, juara II Rp 2 juta, dan juara III Rp 1,5 juta.
Sedangkan untuk kategori superstar, bapang barong juara I akan mendapat dana pembinaan Rp 10 juta, juara II Rp 7 juta, dan juara III Rp 6 juta. Sedangkan makendang tunggal, juara I Rp 7 juta, juara II Rp 6 juta, dan juara III Rp 5 juta. Sementara untuk harapan, seluruhnya akan mendapat sertifikat. *asa
1
Komentar