Foto Seni dan Diplomasi Perjuangan Dipamerkan
Puluhan karya seni dalam bentuk foto diplomasi dalam perjuangan bangsa dipamerkan di Komunitas Mahima, Kamis (22/8).
SINGARAJA, NusaBali
Pameran yang bertajuk Art and Diplomacy menghadirkan karya tahun 1945-1950. Pameran foto keliling yang dilaksanakan Direktorat Sejarah Kemendikbud juga menggandeng Galeri Foto Jurnalistik Antara (GFJA) dan Gandarrana, dilaksanakan serangkaian HUT RI ke-74.
Puluhan foto yang dipajang di dinding anyaman bambu itu pun memberikan medan magnet yang kuat bagi mahasiswa, pengamat seni di Buleleng memenuhi rumah belajar Komunitas Mahima. Pameran karya-karya hebat itu pun dilakukan oleh Hardiman, seorang seniman yang juga dosen seni Undiksha.
Salah satu karya yang menonjol adalah foto Bung Karno, karya besar Affandi, ‘Laskar Rakyat Mengatur Siasat I’ (1946). Sejumlah karya dari seniman hebat di Indonesia juga turut meramaikan pameran foto keliling itu, seperti pelukis Moh Toha, Digie Sigit dan seniman lainnya.
Menurut Hardiman selaku pembicara mengatakan fotografi dapat dilakukan oleh siapa saja tanpa terkecuali, tak hanya terpaku oleh seniman saja.
Ia pun mencontohkan salah satu karya foto terbaik yang pernah melejit di dunia seni Indonesia adalah foto karya seorang waria yang kebetulan sebelumnya menjadi objek pemotretan seorang jurnalis. “Ada foto subjek menjadi objek dan objek menjadi subjek. Dimana saat itu fotografer bertukar posisi dengan waria yang menjadi objeknya. Setelah kedua foto dipamerkan baik dari hasil jepretan fotograper mupun jepretan waria yang terkenal malah yang jepretan waria yang diapresiasi,” jelas dia.
Sementara dari pameran foto keliling yang digelar juga dilakukan diskusi hangat bersama pengunjung yang datang. Karya-karya luar biasa itu pun diharapkan dapat menginspirasi kaum muda untuk berkaya tanpa batas. “Yang menarik saat ini bagi anak muda sekarang lebih ke foto jurnalistik, sangat beruntung panitia membawa foto ini ke mahima, sehingag dapat mudah menikmati karya luar biasa dan menjadi pelecut bagi anak muda,” kata Hardiman.*k23
Puluhan foto yang dipajang di dinding anyaman bambu itu pun memberikan medan magnet yang kuat bagi mahasiswa, pengamat seni di Buleleng memenuhi rumah belajar Komunitas Mahima. Pameran karya-karya hebat itu pun dilakukan oleh Hardiman, seorang seniman yang juga dosen seni Undiksha.
Salah satu karya yang menonjol adalah foto Bung Karno, karya besar Affandi, ‘Laskar Rakyat Mengatur Siasat I’ (1946). Sejumlah karya dari seniman hebat di Indonesia juga turut meramaikan pameran foto keliling itu, seperti pelukis Moh Toha, Digie Sigit dan seniman lainnya.
Menurut Hardiman selaku pembicara mengatakan fotografi dapat dilakukan oleh siapa saja tanpa terkecuali, tak hanya terpaku oleh seniman saja.
Ia pun mencontohkan salah satu karya foto terbaik yang pernah melejit di dunia seni Indonesia adalah foto karya seorang waria yang kebetulan sebelumnya menjadi objek pemotretan seorang jurnalis. “Ada foto subjek menjadi objek dan objek menjadi subjek. Dimana saat itu fotografer bertukar posisi dengan waria yang menjadi objeknya. Setelah kedua foto dipamerkan baik dari hasil jepretan fotograper mupun jepretan waria yang terkenal malah yang jepretan waria yang diapresiasi,” jelas dia.
Sementara dari pameran foto keliling yang digelar juga dilakukan diskusi hangat bersama pengunjung yang datang. Karya-karya luar biasa itu pun diharapkan dapat menginspirasi kaum muda untuk berkaya tanpa batas. “Yang menarik saat ini bagi anak muda sekarang lebih ke foto jurnalistik, sangat beruntung panitia membawa foto ini ke mahima, sehingag dapat mudah menikmati karya luar biasa dan menjadi pelecut bagi anak muda,” kata Hardiman.*k23
Komentar