Dua Unit Timbangan di BRSUD Tabanan Tak Layak Pakai
Tim unit Metrologi Legal Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Tabanan menera alat timbangan badan milik BRSUD Tabanan, Jumat (23/8).
TABANAN, NusaBali
Hasilnya, dari sekitar 40 alat timbangan yang diuji dari masing-masing poliklinik, dua unit timbangan tak layak pakai dan harus diganti. Kabid Meteorologi Wayan Roby Megananta, didampingi Kasi Pelayanan Tera dan Tera Ulang, Disperindag Tabanan Ni Putu Erna menyampaikan tera ulang alat timbangan ini merupakan permintaan dari pihak rumah sakit. "Tujuan tera ulang, selain untuk memberikan akurasi timbangan yang benar, juga untuk melengkapi audit ISO (Internasional Organization for Standardization) rumah sakit," ujarnya.
Dikatakan, timbangan yang ditera ulang adalah timbangan badan. Sedangkan alat alat medis lainnya, pihak rumah sakit sudah memiliki kalibrasi sendiri. "Baru rumah sakit Tabanan saja, untuk permohonan tera ulang di rumah sakit lainnya belum ada," tegasnya.
Hal senada juga disampaikan Kasi Pelayanan Tera dan Tera Ulang, Ni Putu Erna Susanti. Kata dia, layanan tera sebenarnya sangat penting dilakukan. Hanya saja sejumlah kendala yang dihadapi saat ini menyebabkan pelayanan tera dan tera ulang belum mampu menyasar seluruh UTTP (alat-alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya) di Tabanan. Hambatan dimaksud yakni terbatasnya SDM yang berhak atau memiliki kualifikasi di Kabupaten Tabanan baru ada dua orang. Belum tersedianya tempat reparasi UTTP bilamana UTTP yang saat ditera ulang perlu perbaikan karena yang saat ini hanya mengandalkan jasa reparasi di luar kabupaten. "Jadi masih jauh dari harapan semoga kedepan lebih bisa berbenah dan ada dukungan deri pemerintah," harapnya. *des
Dikatakan, timbangan yang ditera ulang adalah timbangan badan. Sedangkan alat alat medis lainnya, pihak rumah sakit sudah memiliki kalibrasi sendiri. "Baru rumah sakit Tabanan saja, untuk permohonan tera ulang di rumah sakit lainnya belum ada," tegasnya.
Hal senada juga disampaikan Kasi Pelayanan Tera dan Tera Ulang, Ni Putu Erna Susanti. Kata dia, layanan tera sebenarnya sangat penting dilakukan. Hanya saja sejumlah kendala yang dihadapi saat ini menyebabkan pelayanan tera dan tera ulang belum mampu menyasar seluruh UTTP (alat-alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya) di Tabanan. Hambatan dimaksud yakni terbatasnya SDM yang berhak atau memiliki kualifikasi di Kabupaten Tabanan baru ada dua orang. Belum tersedianya tempat reparasi UTTP bilamana UTTP yang saat ditera ulang perlu perbaikan karena yang saat ini hanya mengandalkan jasa reparasi di luar kabupaten. "Jadi masih jauh dari harapan semoga kedepan lebih bisa berbenah dan ada dukungan deri pemerintah," harapnya. *des
1
Komentar