Bangkai Paus Dibedah dan Ditenggelamkan ke Laut
Paus Terdampar di Pantai Penimbangan, Buleleng
SINGARAJA, NusaBali
Bangkai Paus Kepala Melon (sebelumnya Paus Pilot, red) dengan nama latin Peponocephala electra yang ditemukan terdampar di Pantai Penimbangan, Desa Baktiseraga, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, akhirnya dibedah dan diambil sampel bagian tubuhnya. Bangkai mamalia laut betina itu pun langsung ditenggelamkan kembali ke tengah laut dengan ditarik menggunakan perahu, Sabtu (24/8).
Proses nekropsi tersebut dilakukan langsung oleh peneliti Fakultas Kedokteran Hewan Unud dengan Prodi Kelautan Undiksha didampingi, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSD) Resort Buleleng, Satpol Air Polres Buleleng dan Balai Pengelola Sumber Daya Pesisir dan laut (BPSPL) Denpasar. Proses pembedahan dan pengambilan sampel bagian tubuh itu sudah dimulai sejak pagi hari.
Meski aroma tak sedap mulai memenuhi hidung tak menyurutkan niat tim peneliti untuk menuntaskan pekerjaannya. Dosen FKH Unud, drh I Made Merdana, ditemui usai nekropsi menjelaskan jika tindakan tersebut merupakan salah satu upaya untuk mencari kepastian dan jawaban penyebab hewan mamalia ini terdampar.
Meski dari pemeriksaan fisik bagian luar berupa delapan lubang sudah dapat dipastikan adalah gigitan hiu, namun untuk mengetahui secara pasti penyebab kematiannya akan diuji sampel termasuk DNA Paus Kepala Melon ini.
“Kami lakukan pemeriksaan makro dan mikro untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya selain juga tes DNA untuk menyakinkan jenis pasti Paus ini dan ketika nanti ada kasus yang sama dapat dicocokkan apakah satu gen dan apakah satu wilayah,” jelas Merdana yang juga dokter hewan di playing pet ini.
Lalu bagian apa saja yang diambil sampelnya? Merdana sebagai pengajar mengaku terdamparnya mamalia laut merupakan anugerah bagi kepentingan akademik dan penelitian pendidikan. Sehingga sedapat mungkin pihaknya dan Undiksha mengambil sampel dari semua bagian Paus. Pihaknya pun menyebutkan hasil tes yang akan dilakukan terhadp sampel-sampel bagian Paus itu belum dapat dipastikan kapan selesainya.
Sementara itu setelah usai di nekropsi, bangkai Paus Kepala Melon itu langsung dikembalikan seperti semula dan diikat dengan jaring. Pokmaswas Penimbangan Lestari yang sejak awal menemukan bangkai Paus itu juga menyiapkan penyelam dan perahu untuk menarik bangkai Paus ke tengah laut. Bangkai mamalia laut itu akan ditenggelamkan dengan menggunakan pemberat di tengah laut kedalaman 20 meter yang berjarak sekitar 50 meter dari bibir pantai. *k23
Proses nekropsi tersebut dilakukan langsung oleh peneliti Fakultas Kedokteran Hewan Unud dengan Prodi Kelautan Undiksha didampingi, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSD) Resort Buleleng, Satpol Air Polres Buleleng dan Balai Pengelola Sumber Daya Pesisir dan laut (BPSPL) Denpasar. Proses pembedahan dan pengambilan sampel bagian tubuh itu sudah dimulai sejak pagi hari.
Meski aroma tak sedap mulai memenuhi hidung tak menyurutkan niat tim peneliti untuk menuntaskan pekerjaannya. Dosen FKH Unud, drh I Made Merdana, ditemui usai nekropsi menjelaskan jika tindakan tersebut merupakan salah satu upaya untuk mencari kepastian dan jawaban penyebab hewan mamalia ini terdampar.
Meski dari pemeriksaan fisik bagian luar berupa delapan lubang sudah dapat dipastikan adalah gigitan hiu, namun untuk mengetahui secara pasti penyebab kematiannya akan diuji sampel termasuk DNA Paus Kepala Melon ini.
“Kami lakukan pemeriksaan makro dan mikro untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya selain juga tes DNA untuk menyakinkan jenis pasti Paus ini dan ketika nanti ada kasus yang sama dapat dicocokkan apakah satu gen dan apakah satu wilayah,” jelas Merdana yang juga dokter hewan di playing pet ini.
Lalu bagian apa saja yang diambil sampelnya? Merdana sebagai pengajar mengaku terdamparnya mamalia laut merupakan anugerah bagi kepentingan akademik dan penelitian pendidikan. Sehingga sedapat mungkin pihaknya dan Undiksha mengambil sampel dari semua bagian Paus. Pihaknya pun menyebutkan hasil tes yang akan dilakukan terhadp sampel-sampel bagian Paus itu belum dapat dipastikan kapan selesainya.
Sementara itu setelah usai di nekropsi, bangkai Paus Kepala Melon itu langsung dikembalikan seperti semula dan diikat dengan jaring. Pokmaswas Penimbangan Lestari yang sejak awal menemukan bangkai Paus itu juga menyiapkan penyelam dan perahu untuk menarik bangkai Paus ke tengah laut. Bangkai mamalia laut itu akan ditenggelamkan dengan menggunakan pemberat di tengah laut kedalaman 20 meter yang berjarak sekitar 50 meter dari bibir pantai. *k23
Komentar