Ratusan Mahasiswa ISI Ber-KKN di Nusa Penida
334 mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar bakal menggali potensi kesenian di Kecamatan Nusa Penida, Klungkung.
SEMARAPURA, NusaBali
Mereka akan menyebar di 16 desa, Juli-Agustus 2016, serangkaian program Kuliah Lerja Nyata (KKN). 334 mahasiswa ini dari seluruh program studi (prodi). Sebelum terjun ke lapangan, para perwakilan dosen dan mahasiswa menggelar tatap muka dengan Camat Nusa Penida, perbekel se-Nusa Penida dan sebagainya, Kamis (24/6). Kedatangan mereka disambut antusias oleh masyarakat setempat. “Kami berkeinginan membangkitkan potensi seni tradisi tersebut," ujar dosen ISI Denpasar DR Komang Sudirga.
Kata dia, seni tradisi yang diwariskan oleh leluhur di Nusa Penida cukup banyak. Hanya saja baru sebagian dikenal, selebihnya masih terpendam. Melalui program KKN ini diharapkan dapat membantu masyarakat mengembangkan terutama desa memiliki tradisi unik salah satunya seni tari. “Persoalan yang mendasar yakni kebanggaan masyarakat akan tradisi masih lemah, sehingga tradisi tenggelam disamping faktor lain,” katanya.
Jika tradisi tersebut dibangkitkan, jelas Sudirga, tentu bisa mendongkrak sektor pariwisata, yang belakangaan ini mengalami perkembangan drastis. Sementara itu, Camat Nusa Penida I Gusti Agung Gede Mahajaya mengapresiasi ISI Denpasar yang mau membantu masyarakat Nusa Penida dalam hal seni. Banyak tradisi unik belum dimunculkan. “Mudah-mudahan melalui KKN ini, tradisi tersebut kian bangkit,” ujarnya.
Adapun beberapa tradisi unik di Kecamatan Nusa Penida, yakni Tari Baris Pati di Desa Ped, Tari Sanghyang Jaran di Desa Jungut Batu, Tari Rudat di Desa Kampung Toya Pakeh, Tari Jangkang, Tari Gandrung Bangunurip, Desa Batukandik, dan lainnya. 7 w
Mereka akan menyebar di 16 desa, Juli-Agustus 2016, serangkaian program Kuliah Lerja Nyata (KKN). 334 mahasiswa ini dari seluruh program studi (prodi). Sebelum terjun ke lapangan, para perwakilan dosen dan mahasiswa menggelar tatap muka dengan Camat Nusa Penida, perbekel se-Nusa Penida dan sebagainya, Kamis (24/6). Kedatangan mereka disambut antusias oleh masyarakat setempat. “Kami berkeinginan membangkitkan potensi seni tradisi tersebut," ujar dosen ISI Denpasar DR Komang Sudirga.
Kata dia, seni tradisi yang diwariskan oleh leluhur di Nusa Penida cukup banyak. Hanya saja baru sebagian dikenal, selebihnya masih terpendam. Melalui program KKN ini diharapkan dapat membantu masyarakat mengembangkan terutama desa memiliki tradisi unik salah satunya seni tari. “Persoalan yang mendasar yakni kebanggaan masyarakat akan tradisi masih lemah, sehingga tradisi tenggelam disamping faktor lain,” katanya.
Jika tradisi tersebut dibangkitkan, jelas Sudirga, tentu bisa mendongkrak sektor pariwisata, yang belakangaan ini mengalami perkembangan drastis. Sementara itu, Camat Nusa Penida I Gusti Agung Gede Mahajaya mengapresiasi ISI Denpasar yang mau membantu masyarakat Nusa Penida dalam hal seni. Banyak tradisi unik belum dimunculkan. “Mudah-mudahan melalui KKN ini, tradisi tersebut kian bangkit,” ujarnya.
Adapun beberapa tradisi unik di Kecamatan Nusa Penida, yakni Tari Baris Pati di Desa Ped, Tari Sanghyang Jaran di Desa Jungut Batu, Tari Rudat di Desa Kampung Toya Pakeh, Tari Jangkang, Tari Gandrung Bangunurip, Desa Batukandik, dan lainnya. 7 w
1
Komentar