Keluarga Korban Tuntut Hukuman Setimpal
Pihak keluarga amat terpukul atas kematian tragis Kadek Roy Adinata, 23, yang tewas dibunuh usai pesta Miras di Kafe Kafe Madu, Desa Angantaka, Kecamatan Abiansemal, Badung, Minggu (25/8) dinihari.
MANGUPURA, NusaBali
Pihak keluarga tuntut keadilan, dengan meminta pelaku diproses hukum dan diganjar hukuman yang setimpal.
Harapan ini disampaikan ayah korban, Made Sujana, saat ditemui NusaBali di rumah duka kawasan Banjar Sigaran, Desa Sedang, Kecamatan Abiansemal, Badung, Minggu malam. Menurut Made Sujana, keluarganya sangat tepukul atas kematian tragis yang menimpa Kadek Roy Adinata. Padahal, anak keduanya ini dikenal sebagai sosok pendiam dan tak pernah bikin masalah dengan siapa pun.
“Anak saya ini kalem. Tapi, dia suka bergaul hingga banyak temannya. Selama ini, anak saya juga tidak pernah bikin masalah,” kenang Made Sujana. Itu sebabnya, dia terkejut dan amat terpukul dengan aksi penyerangan yang menewaskan putranya itu di Jalan Kerasan Desa Sedang, Kecamatan Abiansemal, Minggu dinihari pukul 01.30 Wita.
Menurut Sujana, korban Kadek Roy Adinata pamit keluar rumah, Sabtu (24/9) malam. Pria berusia 23 tahun yang telah memiliki istri ini keluar rumah karena kebetulan ada temannya yang berulang tahun. “Kemudian, dinihari sekitar pukul 03.00 Wita,tiba-tiba saya terima kabar kalau anak saya dipukul hingga meninggal. Ini anak saya yang paling kecil yang kasitahu saya,” ujar Sujana didampingi sejumlah kerabatnya yang hadir ke rumah duka, tadi malam.
Sujana mengisahkan, rencana semula, Kadek Roy Adinata sempat punya rencana pergi ke rumah bajang istrinya di Karangasem. Sebab, keluarga istrinya menggelar upacara potong gigi “Tapi, anak saya keburu meninggal dengan cara seperti ini sebelum sempat pulang ke rumah istrinya,” keluh Sujana.
Sebagai orangtua, Sujana berharap mendapatkan keadilan untuk anaknya ini. Dia berharap pelaku diproses hukum dan digajar hukuman berat yang setimpal dengan perbuatannya. “Harapan saya, lanjut-lah sampai di mana proses hukumnya. Beri hukuman setimpal, biar ada efek jera,” katanya.
Harapan senada juga disampaikan kakak korban. I Gede Surya Pratama, 24. “Kalau untuk melepas kepergian adik saya, ya kita lepas dengan ikhlas. Tapi, siapa yang ikhlas dengan kejadian seperti ini? Siapa yang bisa ikhlas karena nyawanya dihabisi. Maka, harus ada keadilan di sini.” Pinta Surya Pratama.
Korban Kadek Roy Adinata sendiri berpulang buat selamanya dengan meninggalkan seorang istri dan dua anak yang masih balita. Rencananya, prosesi pengabenan jenazah korban akan dilaksanakan di Setra Desa Adat Sedang, Kecamatan Abiansemal pada Radite Wage Krulut, Minggu, 1 September 2019.
Menurut Made Sudana, hangga saat ini jenazah putranya masih berada di Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, Denpasar. Jenazah korban baru akan dibawa pulang ke rumah duka, Kamis (29/8) nanti. Pasalnya, ada upacara piodalan di Pura Dalem pada Buda Kliwon Pahang, Rabu (28/8) lusa.“ Rencananya, jenazah anak saya diotopsi dulu di RSUP Sanglah besok (hari ini),’ katanya. *asa
Harapan ini disampaikan ayah korban, Made Sujana, saat ditemui NusaBali di rumah duka kawasan Banjar Sigaran, Desa Sedang, Kecamatan Abiansemal, Badung, Minggu malam. Menurut Made Sujana, keluarganya sangat tepukul atas kematian tragis yang menimpa Kadek Roy Adinata. Padahal, anak keduanya ini dikenal sebagai sosok pendiam dan tak pernah bikin masalah dengan siapa pun.
“Anak saya ini kalem. Tapi, dia suka bergaul hingga banyak temannya. Selama ini, anak saya juga tidak pernah bikin masalah,” kenang Made Sujana. Itu sebabnya, dia terkejut dan amat terpukul dengan aksi penyerangan yang menewaskan putranya itu di Jalan Kerasan Desa Sedang, Kecamatan Abiansemal, Minggu dinihari pukul 01.30 Wita.
Menurut Sujana, korban Kadek Roy Adinata pamit keluar rumah, Sabtu (24/9) malam. Pria berusia 23 tahun yang telah memiliki istri ini keluar rumah karena kebetulan ada temannya yang berulang tahun. “Kemudian, dinihari sekitar pukul 03.00 Wita,tiba-tiba saya terima kabar kalau anak saya dipukul hingga meninggal. Ini anak saya yang paling kecil yang kasitahu saya,” ujar Sujana didampingi sejumlah kerabatnya yang hadir ke rumah duka, tadi malam.
Sujana mengisahkan, rencana semula, Kadek Roy Adinata sempat punya rencana pergi ke rumah bajang istrinya di Karangasem. Sebab, keluarga istrinya menggelar upacara potong gigi “Tapi, anak saya keburu meninggal dengan cara seperti ini sebelum sempat pulang ke rumah istrinya,” keluh Sujana.
Sebagai orangtua, Sujana berharap mendapatkan keadilan untuk anaknya ini. Dia berharap pelaku diproses hukum dan digajar hukuman berat yang setimpal dengan perbuatannya. “Harapan saya, lanjut-lah sampai di mana proses hukumnya. Beri hukuman setimpal, biar ada efek jera,” katanya.
Harapan senada juga disampaikan kakak korban. I Gede Surya Pratama, 24. “Kalau untuk melepas kepergian adik saya, ya kita lepas dengan ikhlas. Tapi, siapa yang ikhlas dengan kejadian seperti ini? Siapa yang bisa ikhlas karena nyawanya dihabisi. Maka, harus ada keadilan di sini.” Pinta Surya Pratama.
Korban Kadek Roy Adinata sendiri berpulang buat selamanya dengan meninggalkan seorang istri dan dua anak yang masih balita. Rencananya, prosesi pengabenan jenazah korban akan dilaksanakan di Setra Desa Adat Sedang, Kecamatan Abiansemal pada Radite Wage Krulut, Minggu, 1 September 2019.
Menurut Made Sudana, hangga saat ini jenazah putranya masih berada di Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, Denpasar. Jenazah korban baru akan dibawa pulang ke rumah duka, Kamis (29/8) nanti. Pasalnya, ada upacara piodalan di Pura Dalem pada Buda Kliwon Pahang, Rabu (28/8) lusa.“ Rencananya, jenazah anak saya diotopsi dulu di RSUP Sanglah besok (hari ini),’ katanya. *asa
Komentar