Luka Kena Sabit Tak Dibiayai BPJS
Musibah yang menimpa warga bukan pekerja usaha, tidak bisa dilayani oleh BPJS Kesehatan.
SEMARAPURA, NusaBali
Karena mereka tidak memiliki Kartu BPJS Ketenagakerjaan. Kondisi ini, antara lain, dialami warga miskin asal Desa Bunga Mekar, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Ni Ketut Nesi.
Urat tangan Nesi nyaris putus karena tersayat sabit saat hendak metik daun gamal untuk pakan ternak sapinya, beberapa waktu lalu. Karena tidak memiliki BPJS Ketenagakerjaan maka dia harus menanggung sendiri biaya pengobatannya.
Peristiwa ini sempat diposting oleh pihak keluarga Nesi lewat media sosial (Facebook) atas nama akun I Made Gandra, Jumat (23/8) pukul 10.49 Wita. “Mohon klarifikasi dan sosialisasi kepada masyarakat dari Dinas Kesehatan Klungkung, pihak BPJS, dinas Soaial dan dinas terkait lainnya”.
Lebih lanjut Gandra menceritakan pada 12 Agustus, tangan bibinya itu tersayat sabit. Dua urat jarinya nyaris putus sehingga dari Puskesmas III Nusa Penida, merujuk ke RSUD Klungkung. Pihak RSUD Klungkung mengatakan bibinya tidak dapat tanggungan dari BPJS pemerintah karena luka saat kerja. ‘’Bibik saya terbilang sudah tua, tidak punya pekerjaan tetap (tidak efektif), keluarga miskin.
Tak hanya itu Gandra juga memposting biaya tagihan oleh bibinya sebesar Rp 4,6 juta, termasuk kartu KIS (Kartu Indonesia Sehat) milik bibinya tersebut. Mohon ditanggapi oleh pemerintah terkait, matur suksma,” tulisnya. Hanya saja pemilik akun tersebut ketika dimintai konfirmasi via inbok sampai saat ini belum dibalas.
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta akan mengambil tindakan cepat dengan menyiapkan dana sesuai ketentuan. Sehingga nantinya diharapkan masyarakat yang mengalami kecelakaan kerja utamanya yang tidak memiliki BPJS Ketenagakerjaan bisa dilayani pihak rumah sakit dan klaimnya bisa ditujukan ke pemerintah daerah. “Ini kami lakukan untuk memberi yang terbaik agar masyarakat tidak terbebani dengan membayar biaya kesehatan yang cukup mahal,” ujarnya. *wan
Urat tangan Nesi nyaris putus karena tersayat sabit saat hendak metik daun gamal untuk pakan ternak sapinya, beberapa waktu lalu. Karena tidak memiliki BPJS Ketenagakerjaan maka dia harus menanggung sendiri biaya pengobatannya.
Peristiwa ini sempat diposting oleh pihak keluarga Nesi lewat media sosial (Facebook) atas nama akun I Made Gandra, Jumat (23/8) pukul 10.49 Wita. “Mohon klarifikasi dan sosialisasi kepada masyarakat dari Dinas Kesehatan Klungkung, pihak BPJS, dinas Soaial dan dinas terkait lainnya”.
Lebih lanjut Gandra menceritakan pada 12 Agustus, tangan bibinya itu tersayat sabit. Dua urat jarinya nyaris putus sehingga dari Puskesmas III Nusa Penida, merujuk ke RSUD Klungkung. Pihak RSUD Klungkung mengatakan bibinya tidak dapat tanggungan dari BPJS pemerintah karena luka saat kerja. ‘’Bibik saya terbilang sudah tua, tidak punya pekerjaan tetap (tidak efektif), keluarga miskin.
Tak hanya itu Gandra juga memposting biaya tagihan oleh bibinya sebesar Rp 4,6 juta, termasuk kartu KIS (Kartu Indonesia Sehat) milik bibinya tersebut. Mohon ditanggapi oleh pemerintah terkait, matur suksma,” tulisnya. Hanya saja pemilik akun tersebut ketika dimintai konfirmasi via inbok sampai saat ini belum dibalas.
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta akan mengambil tindakan cepat dengan menyiapkan dana sesuai ketentuan. Sehingga nantinya diharapkan masyarakat yang mengalami kecelakaan kerja utamanya yang tidak memiliki BPJS Ketenagakerjaan bisa dilayani pihak rumah sakit dan klaimnya bisa ditujukan ke pemerintah daerah. “Ini kami lakukan untuk memberi yang terbaik agar masyarakat tidak terbebani dengan membayar biaya kesehatan yang cukup mahal,” ujarnya. *wan
Komentar